b. Urutan proses perakitan timbangan, dengan menggunakan alat tulis untuk
mencatat. c.
Jumlah operator dan alokasi elemen kerja setiap operator, dengan menggunakan alat tulis untuk mencatat.
4.9. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi langsung kepada pihak manajemen dan
karyawan yang bekerja pada saat kegiatan penelitian berlangsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian dan untuk melengkapi data
yang diperoleh dari observasi. 2.
Observasi Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung terhadap objek penelitian
di lapangan terutama di bagian produksi dengan menggunakan stopwatch. 3.
Telaah dokumentasi Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencatat data-data
dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
4.10. Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
MULAI
Pengambilan Sampel Waktu Elemen Kerja
Data Seragam ?
Data Cukup ? Buang data
ekstrim
YA TIDAK
YA TIDAK
Penentuan Pola Distribusi
Perancangan Model Simulasi
Model Verified ?
Model Valid ?
Perancangan Keseimbangan Lintasan
Eksperimen Model Simulasi
SELESAI
YA TIDAK
YA TIDAK
Gambar 4.3. Metodologi Penyeimbangan Lintasan dengan Teknik Simulasi Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
Data yang telah dikumpulkan akan diolah untuk digunakan sebagai masukan dalam pemecahan masalah. Langkah-langkah pengolahan data adalah:
1. Pengujian keseragaman dan kecukupan data dengan tingkat kepercayaan 95
dan tingkat ketelitian 5 . a.
Uji keseragaman data, dilakukan dengan rumus: Batas Kontrol Atas :
σ
k x
BKA +
=
Batas Kontrol Bawah : σ
k x
BKB −
=
Nilai k diperoleh dari tabel distribusi normal untuk selang kepercayaan 95 α = 0,05, sedangkan nilai
x
dan σ merupakan nilai rata-rata dan
standar deviasi dari hasil pengamatan waktu proses setiap elemen kerja. Apabila terdapat sampel yang nilainya di luar BKA dan BKB, maka
sampel tersebut dikeluarkan dan diuji kembali. b.
Uji kecukupan data, dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 2
2
− =
∑ ∑
∑
i i
i
X X
X N
s k
N
Apabila N’ ≤ N, maka jumlah siklus pengamatan yang dilakukan sudah
mencukupi dan tidak perlu melakukan pengukuran lagi. Apabila jumlah data tidak mencukupi, maka dilakukan pengambilan data lagi.
2. Pengujian distribusi waktu elemen kerja, dengan uji Kolmogorov Smirnov atau
uji Chi Square, dengan menggunakan software Easyfit. Pola distribusi yang
Universitas Sumatera Utara
diuji adalah terhadap pola distribusi normal, lognormal, uniform, beta dan eksponensial.
3. Pembuatan model simulasi dengan software PowerSim
Blok diagram pembuatan model simulasi dapat dilihat pada Gambar 4.4.
MULAI Model Konseptual
Variabel Model Formulasi Model
SELESAI
Gambar 4.4. Blok Diagram Perancangan Model Simulasi Sumber: Penulis
Model konseptual ini merupakan suatu rancangan yang menunjukkan alur logika yang akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat model simulasi
dengan simulator. Dalam model konseptual ini akan diketahui informasi apa yang akan dihasilkan dan dari mana informasi tersebut berasal, serta
bagaimana hubungan yang terjadi dari setiap variabel yang ada dalam model konseptual tersebut, sehingga untuk setiap variabel dapat diformulasikan
dalam suatu bentuk matematis. 4.
Verifikasi model simulasi, dengan meninjau alur yang terjadi dalam model yang dibuat.
Universitas Sumatera Utara
Verifikasi model simulasi ini dilakukan dengan memeriksa setiap bagian model yang dibuat dengan simulator Powersim Studio 2005 dengan bagian
model konseptual, sehingga setiap bagian model konseptual terwakili dengan baik dan benar, serta hubungan yang ada dalam model yang dibuat dengan
simulator telah mewakili semua hubungan yang terdapat dalam model konseptual dengan benar.
5. Validasi hasil simulasi dengan cara membandingkan hasil simulasi dengan
data historis aktual yang ada. Pengujian beda nilai rata-rata dan variansi antara data waktu tiruan dengan data waktu observasi dengan menggunakan uji 2
Sample-T dan uji Bartlett. Simulasi dijalankan sampai steady state selama 1 bulan = 160 jam. Blok diagram untuk validasi model simulasi dapat dilihat
pada Gambar 4.5.
MULAI Run simulasi
Penentuan Jumlah Pengulangan
Seharusnya Uji variansi dan rata-
rata hasil Simulasi
SELESAI Ulangan cukup
Ya Tida
k
Gambar 4.5. Blok Diagram Validasi Model Simulasi Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
6. Perancangan keseimbangan lintasan dan melakukan eksperimen
Perancangan keseimbangan lintasan ini dilakukan dengan menggunakan metode RPW Ranked Positional Weighted dan metode Region Approach.
Setelah perancangan dengan kedua metode tersebut, maka akan dilakukan simulasi terhadap hasil yang diperoleh dari kedua metode tersebut untuk
mendapatkan hasil yang terbaik. Langkah perancangan keseimbangan lintasan dengan metode RPW adalah:
a. Membuat matriks precedence, yang berisi angka 0, 1, dan -1. Angka 0
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan precedence antar kedua elemen tersebut, sedangkan angka 1 menunjukkan bahwa elemen yang
dibandingkan dikerjakan setelah elemen pembanding, sedangkan angka -1 menunjukkan bahwa elemen yang dibandingkan harus dikerjakan sebelum
elemen pembanding. b.
Menghitung bobot elemen kerja dengan menjumlahkan waktu dari setiap elemen yang dibandingkan terhadap elemen tersebut yang mempunyai
nilai hubungan 1. Setelah bobot setiap elemen diperoleh, maka semua elemen kerja diurutkan berdasarkan bobot yang diperoleh dari yang paling
besar ke yang paling kecil. c.
Mengalokasikan elemen kerja kepada setiap operator, dengan batasan jumlah operator yang sudah tetap, sehingga waktu siklus harapan untuk
setiap operator merupakan rata-rata dari total waktu elemen kerja dibagi dengan jumlah operator. Alokasi didasarkan kepada urutan bobot elemen
kerja dan hubungan precedence dari elemen yang dialokasikan, dimana
Universitas Sumatera Utara
apabila semua elemen terdahulu sudah dialokasikan, maka elemen tersebut dapat dialokasikan.
d. Apabila setelah elemen kerja tertentu dialokasikan kepada operator
tertentu, dan melebihi waktu siklus yang ada, maka dilihat apabila waktu yang melebihi waktu siklus sebesar 50 dari waktu tersedia sebelum
elemen tersebut dialokasikan, maka elemen tersebut dialokasikan kepada operator selanjutnya. Apabila lebih kecil dari 50, maka elemen tersebut
dialokasikan untuk operator tersebut. e.
Lanjutkan pengalokasian elemen kerja sampai semua sudah dialokasikan untuk semua operator.
Langkah perancangan keseimbangan lintasan dengan metode RA adalah: a.
Membagi elemen kerja ke dalam beberapa wilayah kolom berdasarkan precedence diagram.
b. Alokasikan setiap elemen kerja dari wilayah yang pertama sebelah kiri
kemudian dilanjutkan ke wilayah di sebelah kanan, dengan batasan jumlah operator yang sudah tetap, sehingga waktu siklus harapan untuk setiap
operator merupakan rata-rata dari total waktu elemen kerja dibagi dengan jumlah operator.
c. Untuk setiap elemen kerja yang berada dalam satu wilayah kolom dapat
dilakukan permutasi untuk mendapatkan kombinasi yang paling tepat mendekati waktu siklus yang diperoleh.
d. Apabila setelah elemen kerja tertentu dialokasikan kepada operator
tertentu, dan melebihi waktu siklus yang ada, maka dilihat apabila waktu
Universitas Sumatera Utara
yang melebihi waktu siklus sebesar 50 dari waktu tersedia sebelum elemen tersebut dialokasikan, maka elemen tersebut dialokasikan kepada
operator selanjutnya. Apabila lebih kecil dari 50, maka elemen tersebut dialokasikan untuk operator tersebut.
e. Lanjutkan pengalokasian elemen kerja sampai semua sudah dialokasikan
untuk semua operator. Setelah dilakukan perancangan keseimbangan lintasan dengan metode RPW
dan RA, maka akan dilakukan eksperimen terhadap kedua metode tersebut dengan simulasi sampai keadaan steady state, sehingga diperoleh nilai balance
delay, utilitas, dan kapasitas produksi yang dicapai. 7.
Selanjutnya, dilakukan analisis data yang diperoleh. Analisis dilakukan terhadap kapasitas produksi total dan utilitas serta balance delay yang
diperoleh setiap operator untuk setiap metode.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA