5.2.7. Perancangan Keseimbangan Lintasan
Perancangan keseimbangan lintasan perakitan dilakukan dengan menggunakan 2 metode heuristik yaitu metode RPW Ranked Positional
Weighted dan metode RA Region Approach. Dalam merancang keseimbangan lintasan perakitan harus terlebih dahulu dibuat precedence diagram proses
perakitan timbangan mekanik yang dapat dilihat pada Gambar 5.1..
5.2.7.1.Metode RPW
Dalam metode RPW, dilakukan perhitungan bobot posisi dari setiap elemen kerja yang dilakukan dengan menjumlahkan waktu proses setiap elemen
kerja yang hubungannya bernilai 1. Hubungan posisi akan bernilai 1 apabila elemen kerja yang dibandingkan dikerjakan sebelum elemen kerja yang akan
dibandingkan dengannya, bernilai -1 sebaliknya, dan bernilai 0 apabila tidak ada hubungan precedence. Hasil pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5.7. sedangkan
matriks pembobotan dapat dilihat pada Lampiran 5.
Tabel 5.7. Hasil Pembobotan Elemen Kerja No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT
1 417.683
9 386.331
17 398.355
25 386.331
2 417.683
10 386.331
18 387.878
26 331.753
3 417.683
11 386.331
19 387.878
27 331.753
4 402.37
12 387.815
20 393.84
28 331.753
5 402.37
13 411.907
21 393.84
29 331.753
6 402.37
14 411.907
22 388.829
30 331.753
7 386.331
15 411.907
23 388.829
31 331.753
8 386.331
16 398.355
24 386.331
32 304.78
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.7. Hasil Pembobotan Elemen Kerja Lanjutan No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT
33 304.78
49 331.416
65 331.416
81 304.449
34 304.78
50 331.416
66 331.416
82 386.331
35 301.781
51 331.416
67 331.416
83 386.331
36 301.781
52 331.416
68 331.416
84 301.781
37 317.268
53 331.416
69 331.416
85 301.781
38 317.268
54 331.416
70 331.416
86 301.781
39 317.268
55 331.416
71 402.37
87 301.781
40 319.027
56 331.416
72 386.331
88 243.91
41 319.027
57 331.416
73 386.331
89 196.837
42 319.027
58 331.416
74 386.331
90 167.604
43 319.027
59 331.416
75 386.331
91 164.429
44 312.479
60 331.416
76 386.331
92 161.386
45 312.479
61 331.416
77 304.78
93 131.373
46 312.479
62 331.416
78 304.867
94 34.509
47 312.479
63 331.416
79 304.867
95 14.988
48 331.416
64 331.416
80 304.449
96 Setelah diperoleh bobot dari setiap elemen kerja, maka dilakukan
pengurutan bobot posisi dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Hasil pengurutan elemen kerja berdasarkan bobot posisi dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Hasil Pengurutan Bobot Elemen Kerja No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT
1 417.683
5 402.37
23 388.829
7 386.331
2 417.683
6 402.37
22 388.829
8 386.331
3 417.683
71 402.37
19 387.878
24 386.331
13 411.907
17 398.355
18 387.878
25 386.331
14 411.907
16 398.355
12 387.815
9 386.331
15 411.907
21 393.84
10 386.331
72 386.331
4 402.37
20 393.84
11 386.331
73 386.331
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.8. Hasil Pengurutan Bobot Elemen Kerja Lanjutan No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT No
Elemen BOBOT
No Elemen
BOBOT
74 386.331
62 331.416
43 319.027
80 304.449
75 386.331
63 331.416
40 319.027
81 304.449
76 386.331
64 331.416
41 319.027
36 301.781
82 386.331
65 331.416
42 319.027
35 301.781
83 386.331
66 331.416
39 317.268
84 301.781
28 331.753
67 331.416
37 317.268
85 301.781
29 331.753
68 331.416
38 317.268
86 301.781
30 331.753
69 331.416
47 312.479
87 301.781
31 331.753
70 331.416
44 312.479
88 243.91
26 331.753
48 331.416
45 312.479
89 196.837
27 331.753
49 331.416
46 312.479
90 167.604
56 331.416
50 331.416
78 304.867
91 164.429
57 331.416
51 331.416
79 304.867
92 161.386
58 331.416
52 331.416
33 304.78
93 131.373
59 331.416
53 331.416
34 304.78
94 34.509
60 331.416
54 331.416
32 304.78
95 14.988
61 331.416
55 331.416
77 304.78
96 Pengalokasian elemen kerja dalam stasiun kerja dilakukan berdasarkan
urutan bobot dan hubungan precedence elemen kerja. Elemen kerja dengan bobot tertinggi yang belum dialokasikan akan dimasukkan ke dalam stasiun kerja yang
pertama dulu dengan pertimbangan bahwa semua elemen kerja yang berhubungan -1 dengan elemen kerja tersebut sudah masuk. Apabila waktu proses elemen kerja
yang dimasukkan melewati alokasi waktu harapan, maka akan dilihat selisih antara sisa waktu sebelum elemen kerja dimasukkan dengan waktu kelebihan di
stasiun kerja setelah dimasukkan. Apabila sisa waktu harapan sebelum elemen kerja dimasukkan lebih besar dari kelebihan waktu setelah elemen kerja
dimasukkan, maka elemen kerja boleh dimasukkan ke dalam stasiun tersebut, dan
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya. Waktu harapan merupakan hasil bagi total waktu elemen kerja yang telah dikalikan dengan BOM kemudian dikalikan dengan jumlah operator yang
akan dialokasikan dengan jumlah operator yang ada. Hasil pengalokasian elemen kerja dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Pengalokasian Elemen Kerja Metode RPW Operator
Elemen kerja Waktu elemen
menit Waktu harapan
menit Waktu sisa
menit
1 1
5.45 42.79015
37.34015 1
2 5.428
42.79015 31.91215
1 3
6.479 42.79015
25.43315 1
13 4.99
42.79015 20.44315
1 14
18.522 42.79015
1.92115 2
15 6.868
42.79015 35.92215
2 4
9.084 42.79015
26.83815 2
5 2.754
42.79015 24.08415
2 6
1.398 42.79015
22.68615 2
71 15.313
42.79015 7.37315
2 17
6.432 42.79015
0.94115 3
16 7.576
42.79015 35.21415
3 21
2.106 42.79015
33.10815 3
20 2.895
42.79015 30.21315
3 23
1.394 42.79015
28.81915 3
22 1.552
42.79015 27.26715
3 19
1.318 42.79015
25.94915 3
18 2.88
42.79015 23.06915
3 12
2.416 42.79015
20.65315 3
10 7.093
42.79015 13.56015
3 11
1.04 42.79015
12.52015 3
7 13.034
42.79015 -0.51385
4 8
2.456 42.79015
40.33415 4
24 4.824
42.79015 35.51015
4 25
1.027 42.79015
34.48315 4
9 4.075
42.79015 30.40815
4 72
24.092 42.79015
6.31615 4
73 12.024
42.79015 -5.70785
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.9. Pengalokasian Elemen Kerja Metode RPW Lanjutan Operator
Elemen kerja Waktu elemen
menit Waktu harapan
menit Waktu sisa
menit
5 74
1.547 42.79015
41.24315 5
75 7.509
42.79015 33.73415
5 76
2.498 42.79015
31.23615 5
82 16.039
42.79015 15.19715
5 83
1.484 42.79015
13.71315 5
28 1.178
42.79015 12.53515
5 29
13.537 42.79015
-1.00185 6
30 2.09
42.79015 40.70015
6 31
1.352 42.79015
39.34815 6
26 3.125
42.79015 36.22315
6 27
7.49 42.79015
28.73315 6
56 9.987
42.79015 18.74615
6 57
13.994 42.79015
4.75215 7
58 9.906
42.79015 32.88415
7 59
0.768 42.79015
32.11615 7
60 4.586
42.79015 27.53015
7 61
3.055 42.79015
24.47515 7
62 7.281
42.79015 17.19415
7 63
0.963 42.79015
16.23115 7
64 0.992
42.79015 15.23915
7 65
1.071 42.79015
14.16815 7
66 1.992
42.79015 12.17615
7 67
1.797 42.79015
10.37915 7
68 1.926
42.79015 8.45315
7 69
0.932 42.79015
7.52115 7
70 1.015
42.79015 6.50615
7 48
1.344 42.79015
5.16215 7
49 1.506
42.79015 3.65615
7 50
1.289 42.79015
2.36715 7
51 1.334
42.79015 1.03315
7 52
1.068 42.79015
-0.03485 8
53 8.036
42.79015 34.75415
8 54
1.332 42.79015
33.42215 8
55 9.983
42.79015 23.43915
8 43
4.14 42.79015
19.29915
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.9. Pengalokasian Elemen Kerja Metode RPW Lanjutan Operator
Elemen kerja Waktu elemen
menit Waktu harapan
menit Waktu sisa
menit
8 40
9.103 42.79015
10.19615 8
41 0.948
42.79015 9.24815
8 42
0.96 42.79015
8.28815 8
39 3.611
42.79015 4.67715
8 37
7.919 42.79015
-3.24185 9
38 4.094
42.79015 38.69615
9 47
1.569 42.79015
37.12715 9
44 1.773
42.79015 35.35415
9 45
0.949 42.79015
34.40515 9
46 0.896
42.79015 33.50915
9 78
12.401 42.79015
21.10815 9
79 14.16
42.79015 6.94815
9 33
2.041 42.79015
4.90715 9
34 1.566
42.79015 3.34115
9 32
3.017 42.79015
0.32415 10
77 26.973
42.79015 15.81715
10 80
8.03 42.79015
7.78715 11
81 26.967
42.79015 15.82315
11 36
6.138 42.79015
9.68515 11
35 4.938
42.79015 4.74715
11 84
2.999 42.79015
1.74815 11
85 3.086
42.79015 -1.33785
12-13 86
2.668 85.5803
82.9123 12-13
87 84.55
85.5803 -1.6377
14-17 88
57.871 171.1606
113.2896 14-17
89 47.073
171.1606 66.2166
14-17 90
29.233 171.1606
36.9836 14-17
91 3.175
171.1606 33.8086
14-17 92
3.043 171.1606
30.7656 14-17
93 30.013
171.1606 0.7526
18-20 94
96.864 128.37045
31.50645 18-20
95 19.521
128.37045 11.98545
18-20 96
14.988 128.37045
-3.00255
Universitas Sumatera Utara
Setelah pengalokasian elemen kerja dilakukan, maka akan dilakukan rekapitulasi waktu siklus untuk setiap operator pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Rekapitulasi Waktu Siklus Setiap Operator Metode RPW No Operator
Waktu Siklus menit
No Operator
Waktu Siklus menit
1 1
40.869 8
8 46.032
2 2
41.849 9
9 42.466
3 3
43.304 10
10 35.003
4 4
48.498 11
11 44.128
5 5
43.792 12
12-13 43.609
6 6
38.038 13
14-17 42.602
7 7
42.825 14
18-20 43.791
Distribusi waktu siklus setiap operator dapat dilihat pada Gambar 5.10.
Gambar 5.10. Distribusi Waktu Siklus per Operator dengan Metode RPW
Dari data waktu siklus yang diperoleh, maka akan dihitung efisiensi lintasan dengan metode RPW dengan rumus:
23 .
88 100
96 .
969 803
. 855
100 498
. 48
20 791
. 43
791 .
43 ...
849 .
41 869
. 40
100 .
E
1
= =
+ +
+ +
= =
∑
=
x x
x x
S n
Si
m n
i
40.869 41.849 43.304
48.498 43.792
38.038 42.825
46.032 42.466
35.003 44.128 43.609 42.602 43.791
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12-13 14-17 18-20
W A
K T
U ME
N IT
OPERATOR
DISTRIBUSI WAKTU SIKLUS PER OPERATOR DENGAN METODE RPW
Waktu siklus Average
Universitas Sumatera Utara
5.2.7.2.Metode RA
Dalam metode RA, dilakukan pengelompokkan terlebih dahulu terhadap elemen kerja yang ada dalam precedence diagram ke dalam bentuk kolom dari
sisi kiri ke kanan. Hasil pengelompokkan elemen kerja dalam kolom masing masing dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Pengelompokkan Elemen Kerja Kolom
Elemen Kerja
Waktu elemen menit
Kolom Elemen
Kerja Waktu elemen
menit
1 1
5.45
1 26
3.125 2
5.428 27
7.49 3
6.479 28
1.178 4
9.084 29
13.537 5
2.754 30
2.09 6
1.398 31
1.352 7
13.034 32
3.017 8
2.456 33
2.041 9
4.075 34
1.566 10
7.093 35
4.938 11
1.04 36
6.138 12
2.416 37
7.919 13
4.99 38
4.094 14
18.522 39
3.611 15
6.868 40
9.103 16
7.576 41
0.948 17
6.432 42
0.96 18
2.88 43
4.14 19
1.318 44
1.773 20
2.895 45
0.949 21
2.106 46
0.896 22
1.552 47
1.569 23
1.394 48
1.344 24
4.824 49
1.506 25
1.027 50
1.289
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.11. Pengelompokkan Elemen Kerja Lanjutan
Kolom Elemen
Kerja Waktu elemen
menit Kolom
Elemen Kerja
Waktu elemen
menit
1 51
1.334
2 74
1.547 52
1.068 75
7.509 53
8.036 76
2.498 54
1.332 77
26.973 55
9.983 78
12.401 56
9.987 79
14.16 57
13.994 80
8.03 58
9.906 81
26.967 59
0.768 3
82 16.039
60 4.586
83 1.484
61 3.055
84 2.999
62 7.281
85 3.086
63 0.963
86 2.668
64 0.992
4 87
84.55 65
1.071
5 88
57.871 66
1.992 89
47.073 67
1.797 90
29.233 68
1.926 91
3.175 69
0.932 92
3.043 70
1.015 93
30.013 2
71 15.313
94 96.864
72 24.092
95 19.521
73 12.024
96 14.988
Setelah elemen kerja dikelompokkan ke dalam kolom masing-masing tanpa melanggar precedence, maka kemudian akan dialokasikan setiap elemen
kerja untuk setiap operator dengan ketentuan waktu yang dialokasikan tidak boleh melewati waktu harapan untuk setiap operator, kecuali kelebihan waktu yang
dialokasikan tidak melebihi jumlah kelebihan waktu sebelum elemen tersebut
Universitas Sumatera Utara
dialokasikan, dan juga alokasi elemen kerja dalam metode RA dibatasi oleh kolom-kolom yang memperhatikan urutan precedence juga. Hasil pengalokasian
elemen kerja dengan metode RA dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Pengalokasian Elemen Kerja Metode RA Operator
Elemen kerja Waktu elemen
menit Waktu harapan
menit Waktu sisa
menit
1 1
5.45 42.79015
37.3402 1
2 5.428
42.79015 31.9122
1 3
6.479 42.79015
25.4332 1
4 9.084
42.79015 16.3492
1 5
2.754 42.79015
13.5952 1
6 1.398
42.79015 12.1972
1 7
13.034 42.79015
-0.83685 2
8 2.456
42.79015 40.3342
2 9
4.075 42.79015
36.2592 2
10 7.093
42.79015 29.1662
2 11
1.04 42.79015
28.1262 2
12 2.416
42.79015 25.7102
2 13
4.99 42.79015
20.7202 2
14 18.522
42.79015 2.19815
2 18
2.88 42.79015
-0.68185 3
15 6.868
42.79015 35.9222
3 16
7.576 42.79015
28.3462 3
17 6.432
42.79015 21.9142
3 19
1.318 42.79015
20.5962 3
20 2.895
42.79015 17.7012
3 21
2.106 42.79015
15.5952 3
22 1.552
42.79015 14.0432
3 23
1.394 42.79015
12.6492 3
24 4.824
42.79015 7.82515
3 25
1.027 42.79015
6.79815 3
26 3.125
42.79015 3.67315
3 28
1.178 42.79015
2.49515 3
30 2.09
42.79015 0.40515
4 27
7.49 42.79015
35.3002
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.12. Pengalokasian Elemen Kerja Metode RA Lanjutan Operator
Elemen kerja Waktu elemen
menit Waktu harapan
menit Waktu sisa
menit
4 29
13.537 42.79015
21.7632 4
31 1.352
42.79015 20.4112
4 32
3.017 42.79015
17.3942 4
33 2.041
42.79015 15.3532
4 34
1.566 42.79015
13.7872 4
35 4.938
42.79015 8.84915
4 36
6.138 42.79015
2.71115 4
41 0.948
42.79015 1.76315
4 42
0.96 42.79015
0.80315 4
46 0.896
42.79015 -0.09285
5 37
7.919 42.79015
34.8712 5
38 4.094
42.79015 30.7772
5 39
3.611 42.79015
27.1662 5
40 9.103
42.79015 18.0632
5 43
4.14 42.79015
13.9232 5
44 1.773
42.79015 12.1502
5 45
0.949 42.79015
11.2012 5
47 1.569
42.79015 9.63215
5 48
1.344 42.79015
8.28815 5
49 1.506
42.79015 6.78215
5 50
1.289 42.79015
5.49315 5
51 1.334
42.79015 4.15915
5 52
1.068 42.79015
3.09115 5
54 1.332
42.79015 1.75915
5 59
0.768 42.79015
0.99115 5
63 0.963
42.79015 0.02815
6 53
8.036 42.79015
34.7542 6
55 9.983
42.79015 24.7712
6 56
9.987 42.79015
14.7842 6
57 13.994
42.79015 0.79015
6 64
0.992 42.79015
-0.20185 7
58 9.906
42.79015 32.8842
7 60
4.586 42.79015
28.2982 7
61 3.055
42.79015 25.2432
7 62
7.281 42.79015
17.9622
Universitas Sumatera Utara
sambungan
Tabel 5.12. Pengalokasian Elemen Kerja Metode RA Lanjutan Operator
Elemen kerja Waktu elemen
menit Waktu harapan
menit Waktu sisa
menit
7 65
1.071 42.79015
16.8912 7
66 1.992
42.79015 14.8992
7 67
1.797 42.79015
13.1022 7
68 1.926
42.79015 11.1762
7 69
0.932 42.79015
10.2442 7
70 1.015
42.79015 9.22915
7 74
1.547 42.79015
7.68215 7
75 7.509
42.79015 0.17315
8 71
15.313 42.79015
27.4772 8
72 24.092
42.79015 3.38515
8 76
2.498 42.79015
0.88715 9
73 12.024
42.79015 30.7662
9 77
26.973 42.79015
3.79315 9
83 1.484
42.79015 2.30915
9 84
2.999 42.79015
-0.68985 10
78 12.401
42.79015 30.3892
10 79
14.16 42.79015
16.2292 10
80 8.03
42.79015 8.19915
10 85
3.086 42.79015
5.11315 11
81 26.967
42.79015 15.8232
11 82
16.039 42.79015
-0.21585 12-13
86 2.668
85.5803 82.9123
12-13 87
84.55 85.5803
-1.6377 14-17
88 57.871
171.1606 113.29
14-17 89
47.073 171.1606
66.2166 14-17
90 29.233
171.1606 36.9836
14-17 91
3.175 171.1606
33.8086 14-17
92 3.043
171.1606 30.7656
14-17 93
30.013 171.1606
0.7526 18-20
94 96.864
128.3705 31.5065
18-20 95
19.521 128.3705
11.9855 18-20
96 14.988
128.3705 -3.00255
Universitas Sumatera Utara
Setelah pengalokasian elemen kerja dilakukan, maka akan dilakukan rekapitulasi waktu siklus untuk setiap operator pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Rekapitulasi Waktu Siklus Setiap Operator Metode RA No Operator
Waktu Siklus menit
No Operator
Waktu Siklus menit
1 1
43.627 8
8 41.903
2 2
43.472 9
9 43.48
3 3
42.385 10
10 37.677
4 4
42.883 11
11 43.006
5 5
42.762 12
12-13 43.609
6 6
42.992 13
14-17 42.602
7 7
42.617 14
18-20 43.791
Distribusi waktu siklus setiap operator dapat dilihat pada Gambar 5.11.
Gambar 5.11. Distribusi Waktu Siklus per Operator dengan Metode RA
Dari data waktu siklus yang diperoleh, maka akan dihitung efisiensi lintasan dengan metode RA dengan rumus:
08 .
98 100
54 .
872 803
. 855
100 627
. 43
20 791
. 43
791 .
43 ...
472 .
43 627
. 43
100 .
E
1
= =
+ +
+ +
= =
∑
=
x x
x x
S n
Si
m n
i
43.627 43.472 42.385 42.883 42.762 42.992 42.617 41.903 43.48 37.677
43.006 43.609 42.602 43.791
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12-13 14-17 18-20
W A
K T
U ME
N IT
OPERATOR
DISTRIBUSI WAKTU SIKLUS PER OPERATOR DENGAN METODE RA
Waktu siklus Average
Universitas Sumatera Utara
5.2.8. Eksperimen Hasil Simulasi