Nilai tes hasil belajar

pelajari untuk dipresentasikan di depan siswa yang lain. Pada tahap ini siswa dibiasakan merefleksi apa yang telah mereka lakukan dan pelajari. Pada tahap create ini, sebagian siswa masih menyontek gambar yang dijadikan contoh atau gambar temanya. Setelah siswa membuat bahan presentasi, pada tahap share ini siswa maju ke depan mempresentasikan apa yang mereka temukan di tahap search dan menjelaskan jawaban mereka pada tahap solve. Presentator menuliskan hasil kerja mereka di papan tulis dan menjelaskannya kepada siswa yang lain. Pada pertemuan keenam ini siswa sudah tidak perlu dipaksa untuk maju ke depan. Tidak jauh berbeda dengan kelompok yang maju ke depan, siswa lain yang duduk mendengarkanpun sebagian siswa mengajukan pendapat atau menanggapi presentasi temanya walaupun harus dipancing terlebih dahulu oleh peneliti. Pelaksanaan pembelajaran SSCS pada pertemuan keenam ini telah dikatakan baik meski tidak sempurna. Kekuranggan yang ditemukan antara lain adalah masih adanya siswa yang mengobrol saat proses pembelajaran berlangsung sehingga peneliti masih harus menegur siswa. Setelah tahapan pembelajaran dengan SSCS selesai, peneliti memberikan kesimpulan mengenai materi yang dipelajari dan mengkonfirmasi pemahaman siswa dengan beberapa pertanyaan dan perintah. Kemudian menutup pembelajaran dengan memberikan tugas untuk mencari soal-soal yang berkaitan dengan keliling persegi dan persegi panjang.

2. Pertemuan ketujuh

Pertemuan ketujuh peneliti mengkondisikan siswa untuk duduk secara berkelompk dan siap untuk belajar. Peneliti lalu menjelaskan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran pada pertemuan ketujuh ini. Adapun materi yang yang akan dipelajari adalah keliling persegidan persegi panjang dan tujuan pembelajarannya adalah siswa memahami konsep keliling persegi dan persegi panjang dan mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi dan persegi panjang. Sebelum peneliti memberikan LKS, peneliti bertanya terlebih dahulu mengenai keliling segitiga dan bagaimana cara mencarinya. Kemudian, peneliti meminta soal yang siswa buat atau cari sebbelumnya untuk dikumpulkan dan diberikan kembali secara acak di tahap solve. Pada tahap search, siswa diminta untuk mencari dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam kasus yang diberikan mengenai keliling persegi dan persegi panjang dalam LKS. Karena siswa telah terbiasa dengan kegiatan serach ini, tidak ada lagi siswa yang bertanya mengenai perintah yang diberikan. Peneliti hanya mengingatkan siswa untuk menyelesaikan perintah tersebut. Pada tahap solve siswa menyelesaikan masalah yang ditanyakan berupa keliling persegi dan persegi panjang. Pertanyaan yang diberikan pada tahap solve ini bertujuan untuk membangun sendiri pemahaman siswa mengenai keliling persegi dan persegi panjang. Setelah siswa menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti, siswa diminta maju ke depan untuk mengambil soal untuk diselesaikan secara individu. Pada tahap ini tidak semua siswa mendapat soal yang berbeda karena tidak semua anak yang hard membuat soal sehingga sebagian dari mereka berbagi soal dengan teman sekelompoknya. Gambar. 4.6. Me tode siswa menyelesaikan masalah pada tahap solve Tahap selanjutnya adalah create. Setelah siswa menyelesaikan masalah dan soal yang diberikan pada tahap sebelumnya, siswa diminta untuk membuat gambar persegi atau persegi panjang yang memiliki keliling yang sama dengan kasus yang diberikan padda peneliti dengan sisi-sisi yang berbeda dan menyimpulkan rumus mencari keliling persegi dan persegi panjang. Seperti biasa, sebagian besar siswa membuat gambar dengan antusias, mereka meminta pendapat guru mengenai gambar persegi atau persegi panjang yang mereka buat,

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model search, solve, create and share terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

1 18 214

PENGEMBANGAN MEDIA SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE

5 23 101

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN PhET UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI METAKOGNITIF DAN PEMAHAMAN KONSEP

34 161 158

Pengaruh Model Pembelajaran Search Solve Create And Share (SSCS) dan Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa

0 5 15

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Topik Cahaya.

4 12 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREAT, DAN SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIKA PADA SISWA SMP - repo unpas

0 0 9