Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori-teori yang melandasi objek kajian penelitian serta mengacu pada hasil penelitian yang relevan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan model pembelajaran SSCS Search, solve, Create and Share dapat meningkatkan disposisi matematik siswa kelas VIII di SMP Negeri Jatisari”

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN Jatisari Karawang yang beralamat di Jalan Raya Jatisari, Jatisari Karawang 41374 di kelas VII H. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2013 - Mei 2013.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK merupakan salah satu bagian dari penelitian tindakan yang memiliki tujuan lebih khusus, yaitu berkaitan dengan kelas. 1 PTK secara umum bertujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan proses pembelajaran di dalam kelas dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu yang dilakukan secara bersama di kelas. 2 Adapun tujuan utama pada penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan dan sikap siswa dalam pembelajaran di kelas, khususnya peningkatan disposisi matematik setelah siswa mengalami proses pembelajaran dengan model pembelajaran SSCS Search, Solve, Create, and Share. Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan pra tindakan yang akan dilanjutkan dengan tindakan berupa siklus yang terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada siklus I. jika hasil siklus II menunjukan terdapat indikator keberhasilan penelitian yang belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan mengacu pada refleksi I. Penelitian tindakan dihentikan saat hasil dari siklus II sudah menunjukan indikator keberhasilan telah tercapai, jika sebaliknya maka tindakan kembali dilakukan pada siklus selanjutnya. 1 Suharsimi Arikunto, suhardjono dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,2008, hal 57. 2 Basrowi, dkk, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor : Ghalia Indonesia,2008. Hal 52. Adapun uraian kegiatan yang dilakukan peneliti pada setiap tahap intervensi dalam diagram di atas adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pendahuluan

a. Observasi proses pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika di kelas berlangsung. Adapun aspek yang diamati meliputi kesiapan siswa dalam belajar, perhatian siswa terhadap penjelasan guru, repon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan, intensitas bertanya siswa, serta interaksi siswa dengan siswa dan sisa dengan guru selama proses pembelajaran. b. Wawancara dengan guru tentang aktivitas belajar siswa Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai masalah yang apa yang biasa ditemui guru dan siswa dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Adapun hal-hal yang ditanyakan meliputi sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung, respon siswa jika diminta untuk menjelaskan kembali materi atau jawaban di depan kelas, sikap siswa terhadap teman yang sedang menjelaskan, dan kebiasaan jelek yang biasa dilakukan siswa c. Angket terbuka Angket terbuka diberikan kepada siswa untuk melihat bagaimana pandangan siswa mengenai matematika. Hal yang ditanyakan dalam angket ini adalah, apakah siswa menyukai pelajaran matematika dan apa alasanya, apa yang dirasakan siswa saat belajar matematika, dan kesulitan apa yang ditemui siswa dalam belajar matematika.

2. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan LKS lembar Kerja Siswa. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan instrument-instrumen berupa lembar observasi kegiatan, catatan lapangan, skala disposisi matematik dan tes hasil belajar siswa. Sebagai acuan perbaikan pada siklus II dari refleksi siklusI, peniliti membuat rencana perbaikan sebagai berikut: 1 Jika kekurangan terdapat pada hasil kognitif siswa maka perbaiakan yang akan dilakukan adalah membuat siswa lebih banyak berlatih dengan memberikan tugas individu. 2 Jika kekurangan terdapat pada disposisi matematik, guru menggunakan nama- nama siswa dalam LKS agar siswa merasa dekat dan tertarik dengan matematika pada tahap search. Selain itu guru meminta siswa untuk mencari soal-soal bangun ruang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk dikerjakan padda tahap solve sehingga siswa terbiasa untuk fleksibel dan mengetahui apa yang telah dipelajari dan dikerjakan. Kemudian siswa akan merasa percaya diri saat masalah yang diberikan ternyata dapat mereka selesaikan dan presentasikan di hadapan teman-temanya. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru menjelaskan proses pembelajaran dengan model Search, Solve, Create and Share SSCS. Kemudian guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran SSCS pada materi bangun datar segitiga. Guru memberikan lembar Kerja Siswa LKS di mana siswa diarahkan untuk mengalami proses pembelajaran dengan SSCS yang diasumsikan dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. c. Tahap Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk mengamati aktivitas dalam pembelajaran dengan model SSCS di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengumpulkan data tentang proses dan hasil pembelajaran dengan catatan lapangan, lembar observasi kegiatan, dan dokumentasi. Sedangkan untuk mengumpulkan data tentang disposisi matematika peneliti memberikan skala disposisi matematik d. Tahap Refleksi Pelaksanaan refleksi berupa evaluasi data-data yang telah dikumpulkan. Peneliti dan guru mata pelajaran bediskusi untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil data yang telah didapat. Evaluasi yang dilaksanakan antara lain meliputi kualitas aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, disposisi matematik siswa, serta kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa. Keseluruhan hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai pedoman untuk merancang tindakan yang akan dilaksanakan siklus II yang lebih baik sehingga kekurangan yang terdapat di siklus I tidak terjadi lagi dan indikator keberhasilan penelitian bisa tercapai.

3. Siklus II

a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I beserta bahan ajar atau LKS. Peneliti menyiapkan instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi, catatan lapangan, tes hail belajar dan skala disposisi matematik siswa pada akhir siklus II b. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran SSCS pada materi bangun datar segitiga. Guru memberikan bahan ajar berupa lembar Kerja Siswa LKS di mana siswa diarahkan untuk mengalami proses pembelajaran dengan SSCS yang diasumsikan dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. c. Tahap Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk mengamati aktivitas dalam pembelajaran dengan model SSCS di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengumpulkan data tentang proses dan hasil pembelajaran dengan catatan lapangan, lembar observasi kegiatan, dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model search, solve, create and share terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

1 18 214

PENGEMBANGAN MEDIA SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE

5 23 101

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN PhET UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI METAKOGNITIF DAN PEMAHAMAN KONSEP

34 161 158

Pengaruh Model Pembelajaran Search Solve Create And Share (SSCS) dan Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa

0 5 15

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Topik Cahaya.

4 12 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREAT, DAN SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIKA PADA SISWA SMP - repo unpas

0 0 9