d. Tahap Refleksi Pelaksanaan refleksi berupa evaluasi data-data yang telah dikumpulkan.
Peneliti dan guru mata pelajaran bediskusi untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil data yang telah didapat. Evaluasi yang dilaksanakan antara lain meliputi
kualitas aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, disposisi matematik siswa, serta kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa.
Keseluruhan hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai pedoman untuk merancang tindakan yang akan dilaksanakan siklus II yang lebih baik sehingga kekurangan
yang terdapat di siklus I tidak terjadi lagi dan indikator keberhasilan penelitian bisa tercapai.
3. Siklus II
a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I beserta bahan ajar atau LKS. Peneliti menyiapkan instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi, catatan lapangan, tes hail belajar dan skala disposisi matematik siswa pada akhir siklus II
b. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran SSCS pada materi bangun datar segitiga. Guru
memberikan bahan ajar berupa lembar Kerja Siswa LKS di mana siswa diarahkan untuk mengalami proses pembelajaran dengan SSCS yang diasumsikan
dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk mengamati aktivitas dalam pembelajaran dengan model SSCS di kelas selama proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti mengumpulkan data tentang proses dan hasil pembelajaran dengan catatan lapangan, lembar observasi kegiatan, dan
dokumentasi. Sedangkan untuk mengumpulkan data tentang disposisi matematika peneliti memberikan skala disposisi matematik
d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II. Jika hasil dari siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan
tercapai, maka penelitian dihentikan. Sedangkan jika belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
C. Subjek Penelitian, Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN Jatisari I Karawang yang memiliki disposisi matematik rendah. Sedangkan objek
penelitianya seluruh proses dan hasil pembelajaran matematika yang dirancang untuk meningkatkan disposisi matematik siswa dengan menggunakan model
pembelajaran SSCS pada materi bangun datar segitiga dan segiempat. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian yang
berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan model SSCS dan pengamat. Peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran
matematika kelas VII SMPN Jatisari I yang berperan sebagi pengamat dan penasehat
peneliti dalam
membuat rancangan,
melakukan tindakan,
mengobservasi proses pembelajaran dan merefleksi data yang telah terkumpul serta memperbaiki segala kekurangan untuk diperbaiki di siklus selanjutnya.
D. Intervensi Tindakan
Intervensi tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan disposisi matematik siswa dengan model pembelajaran SSCS adalah sebagai berikut:
1. Siklus I Pada taap pelaksanaan guru menjelaskan proses pembelajaran dengan
model SSCS. Kemudian guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran matematika menggunakan
model pembelajaran SSCS pada materi bangun datar. Guru memberikan lembar kerja siswa LKS di mana siswa diarahkan untuk mengalami proses
pembelajaran dengan SSCS yang diasumsikan dapat meningkatkan disposisi matematik siswa.
Setelah pertemuan ke-empat proses pembelajaran dengan model SSCS dilaksanakan, pada pertemuan ke-lima peneliti memberikan angket skala
disposisi matematik untuk disisi sebelu sisa mengerjakan soal tes hasil belajar kognitif.
2. Siklus II Sebelum melaksanakan tindakan di siklus II peneliti mempersiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan LKS yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I.
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran SSCS pada mater bangun datar. Guru memberikan bahan ajar berupa LKS.
Di pertemuan ke-sepuluh peneliti memberikan skala disposisi matematik dan soal tes hasil belajar kognitif untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil
skala disposisi matematik dan hasil test kognitif siswa, serta untuk mengetahui seberapa jauh ketercapaian indikator keberhasilan penelitian sehingga dapat
diambil keputusan apa tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
E. Hasil intervensi Tindakan yang Diharapkan
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya disposisi matematik siswa kelas VII SMPN Jatisari I Karawang yang ditingkatkan dengan
model pembelajaran Search, Solve, Create and Share SSCS. Penerapan model dilakukan berdasarkan asumsi bahwa SSCS merupakan salah satu model yang
dapat meningkatkan disposisi matematik. Adapun hasil yang diharapkan dari intervensi tindakan di atas yang
merupakan indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut: