Penerapan SSCS dalam Pembelajaran Matematika
6 kompetensi
strategis, 7
pemecahan masalah
dan 8
disposisi produktif.
11
.
Kompetensi tersebut secara umum bisa kita kelompokan menjadi dua, kompetensi kognitif yang mencangkup kompetensi pertama sampai ke-tujuh dan
disposisi matematik sebagai kompetensi afektif. Salah satu kompetensi yang diharapkan muncul setelah siswa mempelajari
matematika di atas adalah disposisi produktif.Disposisi matematik itu sendiri diungkapkan oleh Suhendra merupakan kemampuan untuk selalu memandang
matematika secara positif, menguntungkan dan bermanfaat.
12
Individu yang memiliki disposisi yang baik akan mencari hal positif pada matematika meskipun
dia menemukan kesulitan dalam matematika itu sendiri karena dia meyakini bahwa apa yang dipelajari dari matematika selalu bisa digunakan baik dalam
proses pembelajaran atau dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sementara Utari menjelaskan bahwa disposisi matematik diartikan sebagai
keinginan, kesadaran, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika.
13
Siswa dengan disposisi matematik yang baik merasa kegiatan matematika seperti memahami
serta memecahkan masalah matematika merupakan hal yang tidak sukar lagi karena dia sudah terbiasa melakukannya. Dalam proses pembelajaran siswa akan
terlihat nyaman dalam mempelajari matematika, tidak ada rasa cemas saat menemui kesulitan dalam memahami materi atau menyelesaikan masalah.
Sejalan dengan kedua pendapat di atas Katz lebih khusus mendefinisikan disposisi sebagai kecenderungan untuk berperilaku secara sadar, teratur, dan
sukarelauntuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pembelajaran matematika disposisi matematik mathematical disposition berkaitan dengan bagaimana sikap
siswa menyelesaikan masalah matematik, apakah percaya diri, tekun, berminat, dan berpikir fleksibel untuk mengeksplorasi berbagai alternatif penyelesaian
11
Suhendra dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: UT. 2007, h.7.21.
12
Suhendra, op cit, h.7.23
13
Rochman Natawidjaja dkk ed, Rujukan filsafat, Teori dan Praktis Ilmu Pendidikan, Bandung : UPI Press. 2008, h.684.
masalah, bagaimana siswa bertanya, menjawab pertanyaan, mengkomunikasikan ide-ide matematik dan bekerja dalam kelompok.
14
Dari penjelasan di atas disimpulkan secara singkat bahwa disposisi matematik adalah kecenderungan untuk memandang matematika sebagai hal yang
bermanfaat, bersikap positif terhadap matematikadanterbiasa melakukan kegiatan matematik.
Suhendra menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki disposisi produktif melakukan beberapa hal seperti: 1 memandang ideatau gagasan matematika
sebagai sesuatu yang benar, 2 meyakini bahwa matematika selalu bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun bidang lain bila kitamemanfaatkanya dengan baik
dan benar, dan 3 berusaha untuk lebih menguasai dan memahami matematika.
15
Individu yang memiliki disposisi produktif akan senantiasa melihat matematika secara positif dan yakin bahwa mempelajari matematika dengan kesungguha
selalu dapat memberikan manfaat dalam kehidupannya. Secara lebih rinci National Council of Teacher Mathematis menjelaskan
bahwa untuk menilai disposisi matematik siswa bisa dilihat dari tujuh indikator berikut:
16
1 Percaya diri menggunakan matematika dalam menyelesaikan masalah, menyampaikan ide dan pendapat,
2 Fleksibel dalam bermatematika dan mencoba menggunakan berbagai metode lain dalam memecahkan masalah,
3 Gigih dan tekun dalam mengerjakan tugas matematika 4 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan yang baik terhadap matematika
5 Melakukan refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan
14
Ali Mahmudi, Tinjauan Asosiasi antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematikdan Disposisi Matematik, makalah disampaikan Pada Seminar Nasional Pendidikan
MatematikaDiselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan MatematikaFMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 17 April 2010.
15
Suhendra dkk.loc.cit.
16
National Council of Teachers of Mathematics,Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. VA: NCTM Inc, 1989,h.233.
6 Menghargai aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari dan disiplin ilmu yang lain
7 Mengapresiasi matematika sebagai alat dan bahasa. Ketujuh indikator di atas mencangkup sikap positif dan kebiasaan berpikir
serta bertindak matematis yang menjelaskan bahwa disposisi matematik bukan hanya berkaitan dengan sikap positif seperti menyukai dan semangat tetapi juga
bagaimana prilaku siswa saat melakukan kegiatan matematika. Disposisi dan perilaku cerdas dalam upaya menyelesaikan persoalan
sederhana sampai kompleks dinamai Costa Costa, Ed, 2001 dengan istilah habits of mind kebiasaan berpikir.
17
Habits of mind adalah karakter dan sikap yang diterlihatdari seseorang yang cerdas saat dihadapkan kepada masalah yang
tidak bisa langsung diselesaikan. Risnanosanti menjelaskan bahwa karakteristik psikologis yang termasuk
dalam habitd of mind adalah ketekunan pribadi, kecenderungan untuk memilih strategi yang efektif dan mengaplikasikan strategi tersebut dalam menyelesaikan
masalah.
18
Selanjutnya Costa menjelaskan mengenai sifat dan sikap yang merupakan indikator yang akan terlihat saat seseorang yang memiliki disposisi
yang baik dan prikalu cerdas, yaitu:
19
1 Bertahan atau pantang menyerah Persisting. Siswa terkadang menyerah dan merasa putus asa saat jawaban dari sebuah
masalah tidak langsung mereka ketahui dan berkata “aku nggak bisa jawab” atau “ini sulit banget”, kemudian secepat mungkin menulis jawaban apa saja
untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dengan persisting, siswa tidak akan pantang menyerah ketika menghadapi
masalah yang rumit. Mereka mampu mennganalisa suatu masalah kemudian
17
Utari sumarmo, Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik, 2011, h.12. http:math.sps.upi.edu?p=58