memberikan tugas untuk mencari soal-soal yang berkaitan dengan luas persegi dan menyarankan siswa agar membuat soal tidak sama persis dengan soal yang
ada di buku teks dan teman sekelompoknya
4. Pertemuan kesembilan
Peneliti mengkondisikan siswa untuk duduk secara berkelompk dan siap untuk belajar. Peneliti kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari dan
tujuannya. Materi pada pertemuan kedelapam ini adalah luas persegi, sedangkan tujuan pembelajarannya adalah siswa mampu memahami konsep persegi dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Sebelum peneliti memberikan LKS, peneliti meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah berupa soal yang
berkaitan dengan luas persegi dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Pada tahap search, siswa diminta untuk mencari dan menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam kasus yang diberikan mengenai luas persegi dalam LKS. Pada tahap ini, seluruh siswa langsung mencari dan menuliskan
informai dalam kasus. Peneliti hanya mengingatkan siswa untuk menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam kasus. Dengan berdiskusi bersama teman
sekelompoknya, banyak siswa yang menyelesaikan tahap ini dengan cepat.
Pada tahap solve siswa menyelesaikan masalah yang ditanyakan berupa
luas persegi. Pertanyaan yang diberikan pada tahap solve ini bertujuan untuk membangun sendiri pemahaman siswa mengenai konsep luas persegi panjang.
Siswa langsung menyelesaian soal dengan menggunakan karena kasus yang diberikan tidak jauh berbeda degan di pertemuan sebelumnya. Setelah
menyelesaikan kasus yang diberikan peneliti, siswa diminta kedepan untuk mengambil soal dan diselesaikan secara individu. Pada tahap ini ada sluruh siswa
mendapatkan soal yang berbeda.
Tahap selanjutnya adalah create. Setelah siswa menyelesaikan masalah
yang diberikan pada tahap sebelumnya, siswa diminta untuk membuat gambar persegi panjang yang memiliki luas yang sama dengan kasus yang diberikan
peneliti tetapi sisi-sisinya berbeda dan menyimpulkan rumus mencari luas persegi panjang.
Setelah siswa menggambar persegi yang diminta serta membuat
kesimpulan mengenai rumus keliling, pada tahap share siswa maju ke depan
mempresentasikan apa yang mereka temukan di tahap search dan menjelaskan jawaban mereka pada tahap solve. Siswa menuliskan hasil kerja mereka di papan
tulis dan menjelaskannya kepada siswa yang lain. Pada pertemuan kedelapan ini siswa langsung maju dan mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan
siswa yag lain saat guru memberikan kesempatan bagi yang ingin memprentasikan hasil kerja. Siswa juga memberikan pendapat tentang hasil kerja
mereka kepada guru dan teman yang lain tanpa dipancing terlebih dahulu oleh peneliti.
Setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja dari LKS, peneliti kemudian meminta salah seorang perwakilan kelompok maju ke depan
untuk membahas soal yang didapat dari teman yang lain. Memang tidak seantusias mempresentasikan hasil kerja LKS tetapi sudah ada beberapa orang
yang dengan malu-malu maju tanpa dibujuk oleh peneliti. Setelah tahapan pembelajaran dengan SSCS selesai, peneliti memberikan
kesimpulan mengenai materi yang dipelajari dan mengkonfirmasi pemahaman siswa dengan beberapa pertanyaan. Setelah itu peneliti memberikan angke terbuka
kepada siswa untuk menanyakan respon mereka terhadap kegiatan dalam proses pembelajaran SSCS selama ini. Peneliti menutup pembelajaran dengan
menginformasikan siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan dilakukan tes hasil belajar mengenai persegi dan persegi panjang.
5. Pertemuan kesepuluh
Pada pertemuan kesepuluh, dilakuakan tes hasil belajar siswa mengenai materi persegi dan persegi panjang serta pengisian sngket disposisi matematis
skhir siklus II. peneliti meminta siswa mengisi angket disposisi matematis dahulu sebelum mengerjakan tes. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan
disposisi matematik siswa SMPN I Jatisari setelah mengikuti proses pembelajaran SSCS. Terdapat 2 orang siswa yang tidak masuk sekolah dan mengikuti tes karena
izin dan sakit. Peneliti menjelaskan cara pengisian angket disposisi matematis
sama seperti pengsian angket di siklus I dan meminta mereka untuk mengisi
angket dengan sejujur-jujurnya dan tidak perlu melihat kepada teman yang lain. c. Hasil Data Siklus II
1. Skor disposisi matematis siswa
Data hasil angket disposisi matematis siswa pada siklus II disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebangai berikut :
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi disposisi matematik siswa siklus II Nilai
Frekuensi ≥
≥ 51– 60
5 5
11,11 61 – 70
16 21
46,67 71 – 80
18 39
86,67 81 – 90
6 45
100 Dari analisis data disposisi matematis siswa pada akhir siklus II diperoleh
bahwa skor rata-rata kelas disposisi matematis adalah 72, standar deviasi 8,17 dan modus 70. Selanjutnya peneliti menemukan bahwa terdapat 33 orang siswa atau
73,3 dari jumlah seluruh siswa di kelas VII H yang memperoleh skor lebih dari sama dengan 70.
Sedangkan masing-masing nilai rata-rata disposisi matematik yang diperoleh siswa setiap aspeknya disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Data Disposisi Matematis Siswa Siklus II No
Aspek Disposisi Matematis
Rata-rata SD
Nilai min
Nilai maks
1 Katertarikan
73 10,52
38 92
2 Kepercayaan Diri
63 9,99
29 83
3 Kegigihan
75 10,59
50 88
4 Fleksibilitas
74 9,89
50 88
5 Metakognisi
70 8,89
44 84
Disposisi Matematis Siswa 72
8,17 53
85 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kepercayaan diri
siswa masih yang paling rendah. Dilanjutkan dengan aspek metakognisi, ketertarikan, fleksibilitas, dan kegigihan masih dengan nilai tertinggi.
2. Nilai tes hasil belajar
Tes hasil belajar siswa pada akhir siklus II mengenai segiempat menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas siswa 68, modus 70, dan standar deviasi
11,40. Hal berarti nilai rata-rata kelas telah memenuhi KKM dan siswa yang memenuhi KKM berjumlah 33 orang atau sama dengan 77 dari jumlah seluruh
siswa di kelas yang juga berarti ketuntasakan kelas telah tercapai. Berikut tabel frekuensi hasil belajar siswa siklus II.
Tabel 4.8. Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai
Frekuensi ≥
≥ 41 – 50
2 2
4,44 51– 60
13 15
33,33 61 – 70
21 36
80 71 – 80
8 44
97,78 81 – 90
1 45
100
3. Observasi tindakan
Dari pengamatan yang dilakukan peneliti dan guru sebagi observer, diperoleh data keterlaksanaan proses pembelajaran SSCS yang disajikan dalam
tabel berikut: Tabel 4.5. Data keterlaksanaan proses pembelajaran SSCS siklus II
No Aspek yang diamati
Pertemuan ke Juml
ah Dalam
persen 6
7 8
9 1
Siswa aktif mencari informasi 3,5 3,5 3,5
3,5 12
88 2
siswa aktif menyelesaikan masalah
3 3,5 3,5
3,5 11,5
84 3
siswa aktif menyusun bahan presentasi
3 3,5
3 3
10 78
4 siswa berani mengajukan
pendapat 3
3,5 3
3 11,5
75 5
Siswa menghargai presentasi temannya
3 3
3 3
11,5 78
6 siswa mempresentasikan hasil
kerja 2,5
3 3
3 10,5
72 7
siswa berani menanggapi hasil kerja temannya
3 3
3 3
11 75
Jumlah 17
19 21
20,5 77,5
79 Dalam persen
75 80
80 79
79