BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti
1. Model Pembelajaran SSCS Search, Solve, Create and Share
Pizzini mengenalkan model pembelajaraan problem solving SSCS Search, Solve, Create and Share dalam pengembangan pembelajaran IPA yang
didesain untuk memperluas pengetahuan konsep sains dan penerapannya dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari serta untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.Penggunaan model pembelajaran SSCS ini membuat siswa lebih aktif terlibat dalam penggunaan konsep dan terbiasa
melakukan berpikir tingkat tinggi.
1
Dalam proses pelaksanaanya, kegiatan belajar dimulai dengan pemberian masalah atau kondisi berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian
siswa mencari search informasi untuk mengidentifikasi situasi atau masalah yang disajikan, setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi kemudian siswa
membuat hipotesis dan merencanakan cara menylesaikan solve masalah tersebut, dengan informasi dan rencana yang telah disiapkan siswa, membuat
create solusi penyelesaian kemudian menyajikannya untuk di dibahas bersama- sama dengan teman dan guru, siswa membagi share pengetahuan satu sama
lain.
2
Seiring dengan lahirnya penelitian mengenai penerapan SSCS, Regional Education Laboratories salah satu lembaga pada Departemen Pendidikan
Amerika Srikat menegeluarkan laporan bahwa model pembelajaran SSCS
1
Edward Pizzini, SSCS Implementation Handbook. Lowa: The University of Lowa, 1991., h.3
2
Ibid, hal 5
merupakan salah satu model pembelajaran yang memperoleh pengakuan untuk dikembangkan dalam pembelajaran matematika
3
. North Central Regional Education Laboratory menjelaskan bahwa
terdapat delapan standar National Council of Teacher of Mathematic NCTM yang dapat dicapai oleh model pembelajaran SSCS yaitu:
4
1 Mengajukan pose soalmasalah matematika, 2 Membangun pengalaman dan pengetahuan siswa,
3 Mengembangkan kemampuan berpikir matematika yang meyakinkan siswa tentang keabsahan suatu keadaan, solusi, dugaan dan jawaban.
4 Menumbuhkan intelektual siswa : mengajukan pertanyaan dan tugas-tugas yang melibatkan siswa, dan menantang cara berpikir siswa,
5 Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan matematika siswa, 6 Merangsang siswa untuk membuat koneksi dan mengembangkan kerangka
kerja yang berhubungan dengan ide-ide matematika, 7 Menanamkan kemampuan perumusan masalah, pemecahan masalah, dan
penalaran matematika, dan 8 Mengembangkan seluruh disposisi siswa untuk melakukan pekerjaan
matematika. Laporan tersebut menunjukan secara jelas bahwa model pembelajaran
problem solving SSCS tidak hanya berlaku untuk pendidikan sain saja, tetapi juga cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran matematika.Selanjutnya
Pizzini secara lebih rinci menjelaskan kegiatan pada setiap tahapan SSCS sebagai berikut :
5
1. Search 1 Menggali pengetahuan awal. Menuliskan informasi yang diketahui dan
berhubungan dengan situasi yang diberikan
3
Irwan.Pengaruh Pendekatan Problem Posing model Search, Solve, Creat and Share SSCS dalam Upaya meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik Mahasiswa Matematika,
Jurnal Penelitian Pendidikan vol.12 No 1, 2011, h.4
4
Laboratory Network Program. 1994. Promising Practice in Mathematics and Science Education. North Central Regional Educational Laboratory.
5
Edward Pizzini, opcit, hal. 7-9