model pembelajaran SSCS pada materi bangun datar. Guru memberikan lembar kerja siswa LKS di mana siswa diarahkan untuk mengalami proses
pembelajaran dengan SSCS yang diasumsikan dapat meningkatkan disposisi matematik siswa.
Setelah pertemuan ke-empat proses pembelajaran dengan model SSCS dilaksanakan, pada pertemuan ke-lima peneliti memberikan angket skala
disposisi matematik untuk disisi sebelu sisa mengerjakan soal tes hasil belajar kognitif.
2. Siklus II Sebelum melaksanakan tindakan di siklus II peneliti mempersiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan LKS yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I.
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran SSCS pada mater bangun datar. Guru memberikan bahan ajar berupa LKS.
Di pertemuan ke-sepuluh peneliti memberikan skala disposisi matematik dan soal tes hasil belajar kognitif untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil
skala disposisi matematik dan hasil test kognitif siswa, serta untuk mengetahui seberapa jauh ketercapaian indikator keberhasilan penelitian sehingga dapat
diambil keputusan apa tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
E. Hasil intervensi Tindakan yang Diharapkan
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya disposisi matematik siswa kelas VII SMPN Jatisari I Karawang yang ditingkatkan dengan
model pembelajaran Search, Solve, Create and Share SSCS. Penerapan model dilakukan berdasarkan asumsi bahwa SSCS merupakan salah satu model yang
dapat meningkatkan disposisi matematik. Adapun hasil yang diharapkan dari intervensi tindakan di atas yang
merupakan indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Banyak siswa yang nilai disposisi matematiknya ≥ 70 mencapai 70
2 Banyak siswa yang nilai hasil belajarnya melebihi KKM mencapai 70 Jika kedua indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian
dihentikan. Namun sebaliknya, jika terdapat salah satuatau dua idikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian tindakan ini dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
F. Data dan Sumber
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam data, yaitu :
1. Data kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil observasi proses
pembelajaran, hasil catatan lapangan, hasil angket terbuka mengenai respon siswa, serta hasil wawancara guru dan siswa.
2. Data kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa hasil pengamata dan skala
disposisi matematik siswa serta skor hasil belajar siswa pada materi bangun datar.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN Jatisari I Karawang yang diberikan treatment dengan model pembelajaran SSCS.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument dalam penelitian berfungsi sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
3
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama
proses pembelajaran sehingga dapat diketahui bagaimana keterlaksanaan proses
3
Ihat Hatimah, Rudi susilana, dan Nur Aedi, Penelitian Pendidikan, Bandung ; UPI Press, 2010 h. 203
pembelajaran SSCS di dalam kelas. Panduan lembar observasi mengacu kepada kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan model pembelajaran SSCS dan aspek
yang diamati meliputi keaktifan siswa dalam mencari informasi, keaktifan siswa bertanya, keaktifan siswa dalam menyelesaikan LKS, keaktifan siswa menyusun
bahan presentasi, keaktifan siswa mengajukan berpresentasi dan pendapat serta respon siswa terhadap teman yang mempresentasikan hasil kerja. Lembar
observasi terlampir. 2. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan adalah berupa pengambilan gambar kegiatan proses pembelajaran bangun datar dengan model pembelajaran SSCS di
kelas. Dokumentasi dibuat untuk melengkapi data mengenai kejadian yang ditemukan peneliti dalam proses pembelajaran.
3. Catatan lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian yang ditemukan
peneliti dan observer dalam proses pebelajaran yang belum teramati dalam lembar observasi. temuan bisa berbentuk masalah yang terjadi saat proses pembelajaran
berlangsung. 4. Skala disposisi matematik
Skala disposisi matematik digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai disposisi matematik siswa. Dalam penelitian ini skala disposisi
matematik disusun berdasarkan aspek yang telah ditentukan dalam definisi operasional, yaitu: 1 ketertarikan yang meliputi: semangat dalam belajar, aktif
mengajukan pertanyaan dan belajar dari berbagai sumber, 2 kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki, 3 kegigihan ketika menemukan kesulitan, 4
fleksibelitas yang meliputi: bekerja sama dan berbagi pengetahuan, dan mencoba menggunakan solusi alternatif dalammenyelesaikan masalah, 5 metakognisi yang
meliputi: mengetahui apa yang diketahui dan yang akan dilakukan, menggambarkan proses penyelesaian masalah dan memeriksa kembali hasil
jawaban. Pilihan jawaban dalam skala disposisi matematik ini adalah SL selalu, SR sering, KD kadang-kadang dan TP tidak pernah.
5. Test Test formatif berupa soal-soal digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa pada materi geometri bangun datar segitiga dan segiempat setelah mengikuti proses pembelajaran SSCS. Soal disusun berdasarkan tujuan
pembelajaran yang sebelumnya telah direncanakan dalam RPP. Untuk mendapatkan data yang valid haruslah disusun instrumen yang baik
pula. Suharsimi menjelaskan bahwa sebuah instrumen dikatakan baik jika instrument tersebut valid dan reliabil. Untuk instrmen berupa lembar observasi,
dan angket terbuka kevalidannya dilihat dari validitas isi yang dimiliki instrument tersebut.
Sedangkan untuk skala disposisi matematik dan soal tes formatif validitasnya diukur dengan menghitung korelasi skor butir dengan skor total
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
4
=
∑ −
∑ ∑
[
∑ −
∑
]
∑ −
∑
Keterangan:
=
koefisien korelasi
n = banyaknya subjek
x
=
Jumlah nilai setiap butir soal
y
=
Jumlah nilai total
xy
=
Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y Perhitungan validitas menggunakan program Microsoft Excel. Setelah
diperoleh harga kemudian nilai korelasi yang diperoleh ditafsirkan dengan
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2010 , Cet ke-11, hlm. 72
interpretasi yang telah ditentukan
5
. Jika besar korelasi lebih besar sama dengan 0,36 maka soal atau butir peyataan disposisi matematik dikatakan valid.
Sedangkan reliabilitas kedua instrumen tersebut diuji dengan metode alpha sebagai berikut:
6
11
=
−
1 1
−
∑
2 2
Keterangan:
11
= reliabilitas yang dicari
=
banyaknya butir soal
∑
2
= jumlah varian skor tiap-tiap item
2
= varian total
H. Teknik Pengumpulan Data
Dengan instrument yang telah ditetapkan, teknik penggunaanya dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Lembar observasi. Pengisisian checklist pada lembar observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator pada setiap pertemuan. Pengumpulan data dengan
lembar observasi dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran geometri bangun datar dengan model pembelajaran SSCS dalam
meningkatkan disposisi matematik siswa.
2. Catatan lapangan diisi oleh peneliti dan observer jika ditemukan kejadian yang belum teramati dalam lembar observasi. catatan lapangan disiapkan setiap
pertemuan. 3. Dokumentasi. Penggambilan gambar aktivitas siswa yang terjadi pada setiap
tahapan SSCS dilakukan oleh peneliti setiap pertemuan saat proses
pembelajaran berlangsung.
5
Ibid, hal 75
6
Ibid, hl.109