Gejala Kronik Diabetes Melitus
a. Kerusakan saraf neuropati
Sistem saraf tubuh kita terdiri dari susunan saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, susunan saraf perifer di otot, kulit, dan organ lain, serta susunan saraf otonom yang mengatur otot polos di jantung dan saluran cerna. Hal ini biasanya terjadi setelah glukosa darah terus tinggi, tidak terkontrol dengan baik, dan berlangsung sampai 10 tahun atau lebih. Apabila glukosa darah berhasil diturunkan menjadi normal, terkadang perbaikan saraf bisa terjadi. Namun bila dalam jangka yang lama glukosa darah tidak berhasil diturunkan menjadi normal maka akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang memberi makan ke saraf sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik. Neuropati diabetik dapat mengakibatkan saraf tidakbisa mengirim atau menghantar pesan-pesan rangsangan impuls saraf, salah kirim atau terlambat kirim. Tergantung dari berat ringannya kerusakan saraf dan saraf mana yang terkena.b. Kerusakan ginjal
Ginjal manusia terdiri dari dua juta nefron dan berjuta-juta pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Kapiler ini berfungsi sebagai saringan darah. Bahan yang tidak berguna bagi tubuh akan dibuang ke urin atau kencing. Ginjal bekerja selama 24 jam sehari untuk membersihkan darah dari racun yang masuk ke dalam tubuh. Bila ada nefropati atau kerusakan ginjal, racun tidak dapat dikeluarkan, sedangkan protein yang seharusnya dipertahankan ginjal bocor ke luar. Semakin lama seseorang terkena diabetes dan makin lama terkena tekanan darah tinggi, maka penderita makin mudah mengalami kerusakan ginjal.Parts
» Tujuan Umum: Tujuan Penelitian
» Tujuan Khusus: Tujuan Penelitian
» Secara Teoritis Manfaat Penelitian
» Secara Metodologi Manfaat Penelitian
» Secara Aplikatif Manfaat Penelitian
» Faktor Resiko Diabetes Melitus
» Diabetes Melitus Tipe 2 Klasifikasi .1 Diabetes Melitus Tipe 1
» Gejala Akut Diabetes Melitus
» Gejala Kronik Diabetes Melitus
» Komplikasi Diabetes Melitus Diabetes Melitus
» Penyakit pembuluh darah perifer
» Olah raga Terapi Non Farmakologi 1. Pengaturan diet
» Terapi Farmakologi 1. Insulin Penatalaksanaan
» Insulin kerja panjang long-acting
» Insulin kerja sedang medium-acting
» Golongan Biguanida Golongan Tiazolidindion
» Golongan Inhibitor Alfa Glukosidase
» Interaksi pada Level Absorpsi Obat
» Interaksi pada Level Distribusi Obat
» Tingkat Keparahan Interaksi Obat
» Induksi Enzim Outcomes Klinik
» Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
» Peran Apoteker di Rumah Sakit
» Drug Related Problem Interaksi Obat
» Diabetes Mellitus Tipe 2 Interaksi Obat DM tipe 2
» Pengolahan Data Notoatmodjo, 2012 Analisis Data
» Karakteristik Umum Subjek Penelitian
» Profil Penggunaan Obat Antidiabetes
» Hubungan Usia dengan Potensi Interaksi Obat Antidiabetes
» Hubungan Jumlah Penyakit Penyerta dengan Potensi Interaksi Obat Antidiabetes
» Hubungan Jumlah Obat dengan Potensi Interaksi Obat Antidiabetes
» Karakteristik Umum Berdasarkan Usia
» Karakteristik Umum Berdasarkan Penyakit Penyerta
» Karakteristik Umum Berdasarkan Jumlah Obat
» Profil Obat Profil Penggunaan Obat Antidiabetes
» Desain Penelitian Obat Susunan Saraf
» Obat Saluran Pernapasan Obat Saluran Cerna
» Cairan Untuk Keseimbangan Air, Elektrolit, Dialisis dan Nutrisi
» Gambaran Interaksi Obat pada Pasien berdasarkan Mekanisme dan Tingkat Keparahan
» Mekanisme Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Subjek Penelitian
» Tingkat Keparahan Interaksi Obat Antidiabetes pada Subjek Penelitian
» Potensi Interaksi Obat yang Mempengaruhi Outcomes Pasien Diabetes
» Pengaruh Kejadian Interaksi Obat terhadap Outcomes pada Pasien
» Peran Apoteker Dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Depkes RI,
» Kelemahan Kekuatan Keterbatasan Penelitian
Show more