Karakteristik Umum Berdasarkan Penyakit Penyerta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penggunaan insulin ini diberikan pada kondisi pasien DM telah mengalami ketidaksadaran atau memiliki kadar glukosa darah yang sangat tinggi. Pasien
dengan kadar glukosa yang tinggi menunjukkan bahwa pasien telah mengalami komplikasi lainnya. Banyaknya penggunaan insulin aspart disebabkan karena
memiliki kerja yang cepat rapid acting serta memiliki keunggulan dalam hal penyuntikannya. Insulin dapat disuntikkan 15 menit sebelum makan dan insulin
regular dapat disuntikkan 30 menit sebelum makan.
Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomatunnisa 2014 juga menunjukkan bahwa insulin merupakan salah satu obat antidiabetes injeksi yang banyak
digunakan pada pasien rawat inap DM. Penggunaan insulin diberikan jika kondisi pasien memiliki kadar glukosa yang sangat tinggi dan mengalami komplikasi. Jika
kadar glukosa darah sudah relatif stabil maka dapat dilakukan evaluasi terhadap penyakit komplikasi yang diderita oleh pasien. Insulin aspart banyak digunakan
karena memiliki kerja onset kerja cepat dan menurunan kadar glukosa postprandial lebih cepat dibandingkan insulin regular. Penderita DM Tipe 2 tertentu
kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah, seperti ketika penderita mengalami
stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke, ketoasidosis diabetik. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral
atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk
mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin Depkes RI, 2005.
Penggunaan obat diabetes oral yang paling banyak digunakan adalah metformin, yang termasuk dalam golongan biguanida, sedangkan sisanya berasal
golongan sulfonilurea yaitu glimepirid. Pemilihan obat yang digunakan dalam terapi sudah sesuai dengan tatalaksana pengobatan DM dimana lini pertama terapi
menggunakan obat golongan biguanida, dan lini kedua menggunakan golongan sulfonilurea Mclntosh, et al 2001.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Metformin dapat meningkatkan kepekaan reseptor insulin, sehingga absorbsi glukosa di jaringan perifer meningkat dan menghambat glukoneogenesis
dalam hati dan meningkatan penyerapan glukosa di jaringan perifer Tjay dan Rahardja, 2007. Metformin tidak meningkatkan berat badan seperti insulin
sehingga biasa digunakan, khususnya pada pasien dengan obesitas Schteingart, 2005. Metformin juga dapat menurunkan kadar trigliserida hingga 16, LDL
kolesterol hingga 8 dan total kolesterol hingga 5, dan juga dapat meningkatkan HDL kolesterol hingga 2 Soegondo, 2004. Pada pemakaian tunggal, metformin
dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20 Waspadji, 2004.