Pengolahan Data Notoatmodjo, 2012 Analisis Data

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Karakteristik Umum Subjek Penelitian

Demografi pasien dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, jenis penyakit penyerta dan jumlah penggunaan obat. Jumlah pasien DM tipe 2 di RS X di Tangerang Selatan pada tahun 2014 dan 2015 adalah 147 pasien dan kemudian dipilih 90 pasien yang masuk kriteria inklusi dalam penelitian ini. Tabel 5.1 Karakteristik Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Jenis kelamin, Usia, Jumlah Penyakit Penyerta, dan Jumlah Penggunaan Obat di RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014 – Juni 2015 No. Karakteristik Subjek Jumlah Rekam Medik n=90 Presentase 1 Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 18 72 20,0 80,0 2 Usia a. 45 tahun b. ≥45 tahun 17 73 18,8 81,1 3 Jumlah Penyakit Penyerta a. 5 Penyakit Penyerta b. ≥ 5 Penyakit Penyerta 69 21 76,6 23,3 4 Jumlah Penggunaan Obat a. 5 Obat b. ≥ 5 Obat 34 56 37,7 62,2 Berdasarkan Tabel 5.1, diperoleh gambaran mengenai karakteristik umum subjek penelitian. Gambaran umum karakteristik subjek yang dominan antara lain 80 perempuan; 81,11 usia pasien berusia ≥45 tahun; 76,6 pasien menderita 5 penyakit penyerta; serta 62,2 pasien menerima ≥5 obat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 5.2 Distribusi Penyakit Penyerta Pasien DM Tipe 2 di RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014 – Juni 2015 No Penyakit Penyerta Frekuensi Presentase 1 Hipertensi 17 14,1 2 Dispepsia 12 10,0 3 CHF 10 8,3 4 Ulkus 10 8,3 5 CKD 10 8,3 6 Anemia 9 7,5 7 Stroke, Infark, Hemiprasedektra 7 5,8 8 DKA 6 5,0 9 TB Paru 6 5,0 10 AKI 5 4,1 11 Febris 5 4,1 12 Gastropati diabetikum 4 3,3 13 Hiperglikemia 4 3,3 14 CAD 3 2,5 15 Hepatitis 3 2,5 16 DHF 2 1,6 17 Nefropati 2 1,6 18 Sirosis 2 1,6 19 ISK 2 1,6 20 Hiponatremia 1 0,8 Keterangan: AKI = Acute Kidney Injury; CAD = Coronary Arteri Disease; CHF = Chronic Heart Failure; CKD = Chronic Kidney Disease; DAK = Diabetic Ketoacidosis; DHF= Dengue Haemorrhagic Fever; ISK = Infeksi Saluran Kemih; TB Paru = Tubercolosis Paru Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jenis penyakit penyerta yang paling banyak terjadi pada pasien DM tipe 2 di RS X di Tangerang Selatan adalah hipertensi sebanyak 17 pasien 14,16; diikuti dispepsia sebanyak 12 pasien 10; CHF, ulkus, dan CKD sebanyak 10 pasien 8,33; anemia sebanyak 9 pasien 7,5, serta penyakit lainnya yang berada dibawah 7. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.2

5.1.2 Profil Penggunaan Obat Antidiabetes

Persentase penggunaan obat antidiabetes di RS X di Tangerang Selatan periode Juli 2014 - Juni 2015 yang diambil dari 90 rekam medik. Terdapat 115 penggunaan obat antidiabetes ditunjukkan oleh Tabel 5.3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 5.3 Persentase Penggunaan Obat Antidiabetes Pasien Rawat Inap DM Tipe 2 di RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014 - Juni 2015 No. Nama Obat Jumlah Penggunaan n=115 Presentase 1 Insulin Aspart Novorapid 47 40,8 2 Insulin Glargline Lantus 34 29,5 3 Metformin 23 20,0 4 Glimepirid 11 9,5 5 Acarbosa 1 0,8 Berdasarkan tabel 5.3, menunjukkan bahwa persentase tertinggi penggunaan obat antidiabetes yakni insulin aspart 40,8; insulin glargline 29,5; metformin 20,0; glimepirid 9,5; dan acarbosa 0,8. 5.1.3 Karakteristik Kejadian Interaksi Obat pada Pasien Berdasarkan penelitian terhadap 90 rekam medik pada periode Juli 2014 - Juni 2015, diperoleh jumlah interaksi obat sebanyak 57,7 dengan karakteristik kelompok usia ≥45 tahun 48,8; pasien dengan 5 penyakit penyerta 51,1; dan mendapat terapi ≥5 obat 50. Gambaran umum kejadian interaksi obat secara keseluruhan ditunjukkan pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Distribusi kejadian interaksi obat pada pasien DM tipe 2 di RS X di Tangerang Selatan periode Juli 2014 – Juni 2015 No. Karakteristik Subjek Berinteraksi Tidak berinteraksi Frekuensi n=52 n=57,7 Frekuensi n=38 n=42,2 1 Usia a. 45 tahun b. ≥ 45 tahun 8 44 8,8 48,9 10 28 11,1 31,1 2 Jumlah Penyakit Penyerta a. 5 penyakit penyerta b. ≥ 5 penyakit penyerta 46 6 51,1 6,6 18 20 20,0 22,2 3 Jumlah Penggunaan Obat a. 5obat b. ≥ 5 obat 7 45 7,7 50,0 27 11 30,0 12,2

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015

8 22 167

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

Pengaruh Drug Related Problem (DRP) Terhadap Outcomes Klinik Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014 – Juni 2015

0 6 158

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

PENDAHULUAN Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 8 14

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

0 3 13

PENDAHULUAN Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 16 14