UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
k. Infeksi
Glukosa  darah  yang  tinggi  mengganggu  fungsi  kekebalan  tubuh  dalam menghadapi masuknya virus atau kuman sehingga penderita DM mudah terkena
infeksi.  Tempat  yang  mudah  mengalami  infeksi  adalah  mulut,  gusi,  paru-paru, kulit,  kaki,  kandung  kemih  dan  alat  kelamin.Kadar  glukosa  darah  yang  tinggi
juga  merusak  sistem  saraf  sehingga  mengurangi  kepekaan  penderita  terhadap adanya infeksi Ndraha, 2014.
2.1.10  Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus
Untuk  mencegah  komplikasi  kronik,  diperlukan  pengendalian  DM  yang baik.  Kriteria  lengkap  dari  keberhasilan  pengendalian  DM  dapat  dilihat  pada
tabel 2.2 Ndraha, 2014.
Tabel 2.2. Target Pengendalian DM Ndraha, 2014. Parameter
Nilai Target
Tekanan darah sistolikdiatolik mmHg 13080
Glukosa Darah Puasa mgdl 100
Glukosa darah 2 jam PP mgdl 140
HbA1c 7
Kolesterol LDL mgdl 100
Kolesterol HDL mgdl Pria 40
Wanita 50 Trigliserid mgdl
150
2.1.11  Penatalaksanaan
Pada penatalaksanaan  DM, langkah pertama yang harus dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet  dan olah raga. Apabila dalam
langkah  pertama  ini  tujuan  penatalaksanaan  belum  tercapai,  dapat  dikombinasi dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik
oral, atau kombinasi keduanya Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.11.1 Terapi Non Farmakologi 1. Pengaturan diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan DM. Diet yang  dianjurkan  adalah  makanan  dengan  komposisi  yang  seimbang  dalam  hal
karbohidrat, protein dan lemak. Tujuan pengobatan diet pada DM adalah: a.  Mencapai  dan  kemudian  mempertahankan  kadar  glukosa  darah
mendekati kadar normal. b.  Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang optimal.
c.  Mencegah komplikasi akut dan kronik. d.  Meningkatkan kualitas hidup.
Terapi  nutrisi  direkomendasikan  untuk  semua  pasien  DM,  yang terpenting dari semua terapi nutrisi adalah pencapian hasil metabolis yang optimal
dan  pencegahan  serta  perawatan  komplikasi.  Untuk  pasien  DM  tipe  1,  perhatian utamanya  pada  regulasi  administrasi  insulin  dengan  diet  seimbang  untuk
mencapai  dan  memelihara  berat  badan  yang  sehat.  Penurunan  berat  badan  telah dibuktikan dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respon sel-
sel β terhadap stimulus glukosa.
2. Olah raga
Berolah  secara  teratur  dapat  menurunkan  dan  menjaga  kadar  gula  darah tetap  normal.  Prinsipnya,  tidak  perlu  olah  raga  berat,  olah  raga  ringan  asal
dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Beberapa contoh  olah  raga  yang  disarankan,  antara  lain  jalan  atau  lari  pagi,  bersepeda,
berenang,  dan  lain  sebagainya.  Olah  raga  akan  memperbanyak  jumlah  dan  juga meningkatkan penggunaan glukosa Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.
2.1.11.2 Terapi Farmakologi 1.  Insulin
Insulin  adalah  hormon  yang  dihasilkan  dari  sel  β  pankreas  dalam merespon glukosa. Insulin merupakan polipeptida yang terdiri dari 51 asam amino
tersusun  dalam  2  rantai,  rantai  A  terdiri dari  21  asam  amino  dan  rantai  B  terdiri dari 30 asam amino. Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam