UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4.2 Secara Metodologi
Metode penelitian ini dilakukan secara retrospektif dan diharapkan dapat dijadikan referensi untuk diaplikasikan pada penelitian farmasi klinis sejenis di
RS X di Tangerang Selatan.
1.4.3 Secara Aplikatif
Secara aplikatif penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan ataupun kebijakan dalam peresepan obat DM tipe 2 di instalasi
rawat inap RS X di Tangerang Selatan dan dapat memberikan saran bagi dokter dan tenaga kefarmasian dalam meningkatkan pemberian terapi optimal sehingga
diperoleh terapi yang efektif, aman dan efisien.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
a. Penelitian dengan judul “Pengaruh Drug Related Problems DRPs
Terhadap Outcome Klinik Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014
– Juni 2015” b. Masalah yang berkaitan dengan Drug Related Problem DRPs
sangatlah luas, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada kajian Drug Related Problem DRPs mengenai studi interaksi obat terhadap
outcomes klinik tercapainya target pengendalian kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien di RS X di Tangerang Selatan.
c. Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 sampel. d. Pada penelitian ini desain yang dilakukan adalah cross sectional dengan
pendekatan retrospektif. e. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Juni di Instalasi Rawat
Inap RS X di Tangerang Selatan.
6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus
2.1.1 Definisi Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus DM adalah suatu penyakit karena tubuh tidak mampu
mengendalikan jumlah gula, atau glukosa dalam aliran darah. Ini menyebabkan hiperglikemia, suatu keadaan gula darah yang tingginya sudah membahayakan
Setiabudi, 2008. Faktor utama pada DM ialah insulin, suatu hormon yang dihasilkan oleh kelompok sel beta di pankreas. Insulin memberi sinyal kepada sel
tubuh agar menyerap glukosa. Insulin, bekerja dengan hormon pankreas lain yang disebut glukagon, juga mengendalikan jumlah glukosa dalam darah. Apabila
tubuh menghasilkan terlampau sedikit insulin atau jika sel tubuh tidak menanggapi insulin dengan tepat terjadilah DM Setiabudi, 2008. DM biasanya
dapat dikendalikan dengan makanan yang rendah kadar gulanya, obat yang di minum, atau suntikan insulin secara teratur Setiabudi, 2008.
2.1.2 Etiologi
Penyebab DM sampai sekarang belum diketahui dengan pasti tetapi umumnya diketahui karena kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor
herediter memegang peranan penting. Insulin Dependent Diabetes Mellitus IDDM sering terjadi pada usia sebelum 30 tahun. Biasanya juga disebut
Juvenille Diabetes, gangguan ini ditandai dengan adanya hiperglikemia meningkatnya kadar gula darah BareSuzanne,2002. Faktor genetik dan
lingkungan merupakan faktor pencetus IDDM. Oleh karena itu insiden lebih tinggi atau adanya infeksi virus dari lingkungan misalnya coxsackievirus B dan
streptococcus sehingga pengaruh lingkungan dipercaya mempunyai peranan dalam terjadinya DM Bare Suzanne, 2002. Virus atau mikroorganisme akan
menyerang pulau – pulau langerhans pankreas, yang membuat kehilangan
produksi insulin. Dapat pula akibat respon autoimmune, dimana antibody sendiri akan menyerang sel bata pankreas. Faktor herediter, juga dipercaya memainkan
peran munculnya penyakit ini Bare Suzanne, 2002. Pada Non Insulin