32
dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan sesuai ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, agar ia memiliki
kepribadian muslim.
b. Dasar Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam sebagai aktivitas pembinaan kepribadian tentulah memiliki dasarlandasan dalam penyelenggaraannya, baik
pendidikan itu diselenggarakan di rumah, sekolah maupun masyarakat. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya
merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik ke arah pencapaian pendidikan. Oleh karena
itu dasar yang terpenting dari pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Hadits.
67
Menurut Nur Uhbiyati dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam IPI, meyebutkan bahwa “dasar pendidikan Islam secara garis besar ada tiga
yaitu: Al-Qur’an, Al-Sunnah dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita yaitu UUD 1945 pasal 29, GBHN Tahun 1993 No.22 Tahun
1989.”
68
Sedangkan menurut pemikir muslim lainnya, mereka membagi sumber atau dasar nilai yang dijadikan acuan dalam pendidikan Islam
kepada tiga sumber yaitu:
69
1 Al-Qur’an.
Dalam buku Ilmu Pendidikan Islam Ramayulis menyebutkan bahwa “Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang telah diwahyukan-Nya kepada
Nabi Muhammad SAW bagi seluruh umat manusia. Al-Qur’an merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman manusia yang meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia dan bersifat universal.”
70
Keuniversalan ajaran Al- Qur’an menurut Samsul Nizar “mencakup ilmu pengetahuan yang tinggi
67
Nizar, Filsafat Pendidikan…, h. 34.
68
Uhbiyati, Ilmu Pendidikan…, h. 19
69
Nizar, Pengantar…, h. 95
70
Ramayulis, Ilmu Pendiidkan Islam, Jakarta: Kalam mulia, 1994, h. 13
33
dan sekaligus mulia yang esensinya tidak dapat dimengerti, kecuali bagi orang yang berjiwa suci dan berakal cerdas.”
71
Al-Qur’an merupakan sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidkan kemasyarakatan sosial, moral akhlak, maupun spiritual
kerohanian, serta material kejasmanian dan alam semesta. Al-Qur’an merupakan sumber yang absolut dan utuh.
Di samping itu Al-Qur’an bila ditinjau dari proses turunnya yang berangsur-angsur dan sesuai dengan berbagai peristiwa yang
melatarbelakangi turunnya, merupakan proses pendidikan yang ditunjukkan Allah kepada manusia. Dengan proses tersebut memberikan
nuansa bagi manusia untuk dilaksanakan proses pendidikan secara terencana dan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan zaman dan
tingkat kemampuan peserta didiknya.
72
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Al-Qur’an adalah sumber agama Islam yang pertama dan utama yang mencakup seluruh dimensi
kehidupan manusia. Al-Qur’an juga memiliki misi dan implikasi kependidikan yang bergaya imperative, motifatif, dan persuatif-dinamis,
sebagai suatu sistem pendidikan yang utuh dan demokrasi lewat proses manusiawi. Dengan ini diharapkan peserta didik mampu hidup secara
serasi dan seimbang baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.
2 Al-Sunnah Hadits.
Secara sederhana Al-Sunnah Hadits merupakan jalan atau cara yang pernah dicontohkan Nabi Muhamad SAW dalam perjalanan kehidupannya
melaksanakan dakwah Islam. Contoh yang beliau berikan dapat berupa hadits qauliyat ucapan, pernyataan Nabi, hadits fi’liyat tindakan dan
perbuatan Nabi dan hadits taqririyat persetujuan Nabi atas tindakan dan peristiwa yang terjadi.
73
Meskipun secara umum bagian terbesar di syariah Islam telah terkandung dalam Al-Qur’an, namun muatan hukum di dalamnya belum
71
Nizar, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakrta: PT Media Pratama, 2001, h. 95
72
Nizar, Pengantar…, h. 97
73
Nizar, Pengantar…, h. 97
34
…
Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mantaati Allah… QS: An Nisa; 80
75
Dari ayat di atas dapat terlihat jelas, bahwa kedudukan Hadits Nabi sebagai sumber pendidikan yang utama setelah Al-Qur’an, dan dapat
dipergunakan sebagai acuan bagi pelaksanan pendidikan Islam. Dengan demikian menurut Samsul Nizar, dalam Pendidikan Agama Islam Sunnah
Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu: a
Menjelaskan sistem Pendidikan Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat di
dalamnya. b
Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah bersama sahabat, perlakuannya kepada anak-
anak, dan pendidikan keimanan yang pernah dilakukannya.
76
3. Ijtihad ijma’ulama