48
sebagai teladan bagi anak-anaknya dapat dijadikan contoh oleh para pendidik termasuk orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.
f. Penanaman Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga
Dalam Islam penyemaian rasa agama dimulai sejak pertemuan ibu dan bapak yang membuahkan janin dalam kandungan, yang dimulai dengan do’a
kepada Allah. Selanjutnya memanjat do’a dan harapan kepada Allah, agar janinnya kelak lahir dan besar menjadi anak yang saleh.
108
Dalam hal ini Allah memberi petunjuk do’a yang baik diucapkan, yaitu:
… ⌧
…Ya Tuhanku, berilah Aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. QS: Ali Imran; 38
109
Anak yang saleh merupakan tujuan pendidikan agama dalam keluarga. Mereka itulah anak yang wajar dibanggakan, karena mereka dapat
mengangkat nama baik orang tuanya dan selalu mendoakan orang tuanya. Setiap orang senang mempunyai anak yang saleh, oleh karena itu sepatutnya
orang tua dapat mendidik anaknya dengan pendidikan agama agar menjadi anak yang saleh.
110
Agama bukan ibadah saja, agama mengatur seluruh segi kehidupan. Semua penampilan ibu dan bapak dalam kehidupan sehari-hari yang
disaksikan dan dialami oleh anak bernafaskan agama. Di samping latihan dan pembiasaan tentang agama, perlu dilaksanakan sejak anak masih kecil sesuai
pertumbuhan dan perkembangan jiwanya. Apabila anak tidak mendapatkan pendidikan, latihan dan pembiasaan keagamaan waktu kecilnya, ia akan besar
dengan sikap tidak acuh atau anti agama.
111
108
Daradjat, Pendidikan …, h. 64
109
Terjemahan, Al-Qur’an…, h. 81
110
Ahmad Tafsir, Ilmu Penddikan dalam Perspektif Islam, ndung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 7, h. 163
111
Daradjat, Pendidikan…, h. 65
49
Orang tua yang saleh merupakan contoh suri teladan yang baik bagi perkembangan jiwa anak yang sedang tumbuh, karena pengaruh mereka
sangat besar sekali dalam pendidikan anak. Apabila orang tua sudah berperilaku dan berakhlak baik, taat kepada Allah, menjalankan syariat Islam,
dan berjuang sepenuhnya di jalan Allah serta memiliki jiwa sosial, maka dalam diri anak pun akan mulai terbentuk dan tumbuh dalam ketaatan pula
dan mengikuti apa yang telah dicontohkan orang tuanya dalam perilaku mereka sehari-hari.
Kegiatan orang tua dalam mendidik anaknya sebagian besar dilakukan di rumah. Kegiatan itu hampir tidak ada yang berupa pengajaran. Bentuk
kegiatan pendidikan yang dilakukan orang tua di rumah ialah pembiasaan, pemberian contoh, dorongan, hadiah, pujian, dan…hukuman
.
112
Adapun penanaman agama Islam dalam keluarga secara lebih terperinci menurut Ramayulis dapat dilaksanakan melalui metodecara
sebagai berikut: 1
Pembiasaan Membiasakan anak-anak membaca atau mengucapkan dengan
menyadari artinya seperti mengucapkan Basmalah sebelum memulai suatu perbuatan. Hamdalah sebagai ucapan syukur atas segala hasil dan
kenikmatan yang diterima. 2
Latihan dramatisasi Anak dibiasakan untuk melakukan latihan seperti, mengadakan
praktek mengerjakan sholat, berwudhu, tayamum, azan, iqamat. Latihan membaca dan melaksanakan bermacam-macam do’a.
3 Praktek Lapangan
Mengajak anak untuk membantu melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan masyarakat, seperti kerja bakti
membersihkan tempat-tempat ibadahmushalla, masjid. Membantu kegiatan keagamaan seperti pengumpulanpembagian zakat fitrah,
penyembelihan qurban.
112
Tafsir, Ilmu…, h. 186
50
4 Kompetisi
Menyuruh anak-anak mengikuti perlombaan yang dalam menyongsong Perayaan Hari-hari Besar IslamNasional seperti:
perlombaan pidato, adzan, memakai busana muslim, menyanyi, mengarang, melukis.
5 Pengembangan Bakat
Pengembangan bakat anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, din antaranya: dalam bidang seni suara, anak dapat diajarkan
nyanyianlagu yang berjiwa agama seperti lagu Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj. Seni kaligrafi, seperti kaligrafi arab, Indonesia tentang ayat-ayat al-
Qur’an, Hadits Nabi, nama-nama Allah SWT. 6
Teladan Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang
berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak.
113
Teladan yang baik perlu diperlihatkan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
Karena anak-anak biasanya suka mengidentifikasikan diri kepada orang tua yang dijadikan sebagai figur yang dicintai.
7 Perintah dan Larangan
Contoh perintah ini dapat berupa menyuruh anak mengerjakan ibadah dan berakhlak dengan akhlak yang terpuji. Adapun contoh larangan
dapat berupa melarang anak melakukan tingkah laku yang tak senonoh dan akhlak tercela.
8 Ganjaran dan Hukuman
Ganjaran dalam pendidikan Islam diperlukan untuk membiasakan anak-anak agar selalu melaksanakan kebaikan dan menghindarkan diri
dari kemungkaran. Adapun metode hukuman dapat pula dilaksanakan dalam pendidikan Islam, selama tidak ada cara lain untuk memperbaiki
kesalahan, tetapi harus digunakan dengan sangat hati-hati.
114
113
Miri, Pendidkan…, h. 2
114
Ramayulis, Ilmu…, h. 155
51
Orang tua sebagai pendidik yang baik dalam keluarga, tentu akan terus mencari berbagai cara yang lebih efektif untuk menanamkan agama
Islam kepada anak-anaknya, serta mencari kaidah-kaidah pendidikan yang berpengaruh dalam mempersiapkan anak secara mental dan moral,
saintikal, spiritual, dan etos sosial, sehingga anak dapat mencapai kematangan yang sempurna.
115
B. Kerangka Berfikir
Pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada anak didiknya dalam masa pertumbuhan sesuai ajaran
Islam agar ia memiliki kepribadian muslim. Pendidikan agama Islam dapat berlangsung di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Namun pendidikan agama
Islam dalam keluarga yang dilakukan oleh orang tua sangat menentukan dan berpengaruh terhadap kepribadian atau akhlak anak.
Konsep dasar pendidikan agama Islam dalam keluarga yang diberikan kepada anak hendaknya mencakup pendidikan keimanan tauhid dan
pendidikan akhlak. Namun pada intinya pendidikan agama Islam ialah pendidikan keberimanan, adapun mengenai akhlak, kuncinya terletak pada
keberhasilan pendidikan keimanan. Pendidikan agama Islam dalam keluarga yang dilakukan sedini mungkin
merupakan masa yang paling strategis dan tepat untuk menanamkan dasar- dasar keagamaan dan pendidikan akhlak. Upaya ini perlu didukung oleh
suasana kehidupan keluarga yang mencerminkan kehidupan yang religious. Di samping itu, keluarga juga dituntut untuk membantu anak mengembangkan
potensi yang dimilikinya, baik fisik maupun psikis secara optimal. Oleh karena itu peran keluarga muslim sebagai lembaga pendidikan pertama dan
utama dalam mendidik anak melalui pendidikan agama yang benar di rumah tangga adalah sangat penting dan urgen dalam proses pembentukan akhlak
atau moral anak.
115
Miri, Pendidikan…, h. 1