Pengertian Metode Sorogan Metode Sorogan dan Bandongan dalam Pembelajaran

16 Memungkinkan perbedan kecepatan belajar para santri, sehingga ada kompetisi sehat antar santri. Dan juga seorang guru dapat mengawasi dan membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam menguasai pelajarannya. Serta memiliki ciri penekanan yang sangat kuat pada pemahaman tekstual atau literal. 21 Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Zamakhsyari yakni sistem sorogan terbukti sangat efektif sebagai taraf pertama bagi seorang murid yang bercita-cita menjadi seorang alim. Sistem ini memungkinkan seorang guru mengawasi, menilai dan membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam menguasai bahasa Arab. 22

b. Metode Bandongan

1 Kelemahan Metode Bandongan a Metode ini dianggap lamban dan tradisional, karena dalam menyampaikan materi sering diulang-ulang. b Guru lebih kreatif dari pada siswa karena proses belajarnya berlangsung satu jalur monolog. c Dialog antara guru dan murid tidak banyak terjadi sehingga murid cepat bosan. d Metode bandongan ini kurang efektif bagi murid yang pintar karena materi yang disampaikan sering diulang-ulang sehingga terhalang kemajuannya. 2 Kelebihan Metode Bandongan a Lebih cepat dan praktis untuk mengajar santri yang jumlahnya banyak. b Lebih efektif bagi murid yang telah mengikuti system sorogan secara intensif. 21 Sa’id Aqiel Siradj et.al., Pesantren Masa Depan, Bandung: Pustaka Hidayah, 1999, h. 281 22 Dhofier. loc. cit. h. 55 17 c Materi yang diajarkan sering diulang-ulang sehingga memudahkan anak untuk memahaminya. d Sangat efisien dalam mengajarkan ketelitian memahami kalimat yang sulit dipelajari

B. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh dan diakui oleh masyarakat sekitar denga sistem asrama yang santrinya menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kepemimpinan seorang atau beberapa kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. 23 Pesantren yang merupakan “Bapak” dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman, hal ini bisa dilihat dari pejalanan sejarah, dimana bila dirunut kembali, sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam, sekaligus mencetak kader- kader ulama atau da’i. 24 Sebuah pesantren pada dasarnya dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana siswanya tinggal dan belajar di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan sebutan “kyai“. 25 Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga pendidikan Islam, dimana para santri biasanya tinggal di pondok asrama dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan 23 Djamaluddin dan Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1998, Cet. I, h. 99 24 Hasbullah, op. cit., h. 138 25 Zamakhsyari, op. cit., h. 79