Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan

40 dengan cara membaca yang benar, memberi arti yang benar dan struktur kalimat yang benar. b Di luar jam pelajaran, guru memberikan hafalan kosakata atau mufrodat kepada santri, latihan membaca kitab gundul dan menghafal kaidah-kaidah yang berhubungan dengan materi yang dikaji dengan tujuan agar santri terbiasa dan menambah kosakata yang di kuasainya. d Metode diskusipemecahan masalah bahtsul masail, yaitu pembahasan bersama antar sesama santri mengenai salah satu masalah dengan menggunakan kitab-kitab selain yang digunakan dalam pembelajaran sehari-hari. Metode ini selain digunakan untuk memecahkan suatu masalah, tetapi juga untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para santru dalam menggunakan kitab kitab kuning. Contohnya pembahasan mengenai masalah fiqih. 11 e Kegiatan sorogan dilakukan setelah santri mengikuti pengajian bersama bandongan yakni setiap ba’da shalat ashar di rumah ustadz pengajar. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan H. Ma’ruf selaku guru dan pengasuh Pondok Pesantren ketika diwawacari oleh penulis, bahwa pelaksanaan metode sorogan dan bandongan dapat mempermudah santri dalam mempelajari kitab-kitab yang dikaji pondok pesantren ini dan menambah kosakata bahasa Arab. 12 Selain metode-metode yang telah disebutkan di atas, para guru juga memberikan contoh teladan yang baik seperti halnya dalam bertutur kata, bertingkah laku dan berpakaian yang sopan serta pembiasaan shalat berjamaah dan lain sebagainya. 11 Wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan, pada tanggal 25 Desember 2013 di kediaman pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah 12 Wawancara dengan pengajar Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan, pada tanggal 25 Desember 2013 di Pondok Pesantren Salafiyah 41

d. Materi

Materi yang diajarkan di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan meliputi Al- Qur’an dan Hadits, Aqidah, Akhlaq, Fiqh, Tasawuf, Sejarah, Nahwu dan Sharaf, Tauhid dan lain sebagainya.

e. Sarana

Mengenai sarana telah dipaparkan pada gambaran umum Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan. Sarana yang dimiliki pondok pesantren ini bisa dibilang agak kurang memadai di luar kepentingan pembelajaran. Artinya bahwa sarana untuk pembelajaran bisa dibilang cukup sedangkan untuk keperluan santri sehari-hari seperti dapur, kamar mandi, lapangan olahraga, aula dan lain sebagainya bisa dibilang agak kurang mencukupi.

B. Deskripsi Data

Pada pembahasan sebelumnya penulis sudah mengemukakan bahwa salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui angket. Angket yang penulis sebarkan berjumlah 32 angket kepada sampel sebanyak 32 responden santri Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka efektivitas penerapan metode sorogan dan bandongan dapat dilihat melalui tabel-tabel berikut ini : Tabel 4.6 Guru Membuka Pengajian Dengan Membaca D o’a No. Alternatif jawaban F Prosentase 1 Selalu 32 100 Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah 32 100