Deskripsi Data HASIL PENELITIAN

45 Tabel 4.12 Kesiapan Santri Menggunakan Metode Sorogan dan Bandongan Dalam Pengajian Kitab No. Alternatif jawaban F Prosentase 7 Sangat siap 15 46,9 Siap 16 50 Kurang siap 1 3,1 Tidak siap Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 46,9 santri memberikan jawabannya “sangat siap” dalam menghadapi pengajian kitab dengan metode sorogan dan bandongan, yang menjawab “siap” 50, yang menjawab “kurang siap” sebanyak 3,1 dan yang menjawab “tidak siap” sebanyak 0. Ini menunjukkan bahwa santri cukup siap untuk melaksanakan metode sorogan dan bandongan ini. Tabel 4.13 Santri Aktif Dalam Pengajian Kitab No. Alternatif jawaban F Prosentase 8 Selalu 17 53,12 Sering 6 18,7 Kadang-kadang 9 28,1 Tidak pernah Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan 53,12 responden memberikan jawabannya bahwa mereka “selalu” aktif dalam pengajian kitab, dan 18,7 responden memberikan jawaban “sering”, 28,1 responden memberikan jawaban “kadang-kadang”, dan 0 yang menjawab “tidak pernah”. Ini menunjukkan bahwa santri memiliki semangat dan proaktif dalam pengajian kitab. 46 Tabel 4.14 Santri Bertanya Apabila Belum Menguasai Materi No. Alternatif jawaban F Prosentase 9 Selalu 13 40,6 Sering 9 28,1 Kadang-kadang 9 28,1 Tidak pernah 1 3,1 Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan kegiatan belajar mengajar kitab berjalan cukup efektif berdasarkan jawaban yang diberikan santri sebanyak 40,6 yang menjawab “selalu” bertanya apabila belum menguasai materi yang diajarkan, 28,1 yang menjawab “sering”, 28,1 yang menjawab “kadang-kadang”, dan 3,1 menjawab “tidak pernah”. Hal ini berarti santri terlibat cukup aktif dalam proses belajar mengajar kitab. Tabel 4.15 Santri Mengikuti Pengajian Kitab Dengan Metode Sorogan dan Bandongan Secara Rutin No. Alternatif jawaban F Prosentase 10 Selalu 19 59,4 Sering 13 40,6 Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa santri dalam mengikuti pengajian cukup rutin dengan adanya jawaban sebanyak 59,4 yang menjawab “selalu” dan 40,6 yang menjawab “sering”, 0 menjawab “kadang-kadang” dan 0 yang menjawab “tidak pernah”. Hal ini menunjukkan bahwa semangat yang dimiliki santri untuk mengikuti pengajian kitab dengan metode sorogan dan bandongan di pesantren cukup baik. 47 Tabel 4.16 Perasaan Santri Mengikuti Pengajian Kitab di Pesantren No. Alternatif jawaban F Prosentase 11 Sangat senang 14 43,75 Senang 17 53,12 Kurang senang 1 3,1 Tidak senang Jumlah 32 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa perasaan santri dalam mengikuti pengajian kitab di pesantren cukup menyenangkan. Hal ini terlihat dari responden yang menjawab “sangat senang” 43,75 sama dengan yang menjawab “senang” yaitu 53,12 dan 3,1 yang menjawab “kurang senang” dan 0 menjawab “tidak senang”. Tabel 4.17 Metode Sorogan dan Bandongan Membuat Santri Memahami Bahasa Arab No. Alternatif jawaban F Prosentase 12 Selalu 16 50 Sering 8 25 Kadang-kadang 8 25 Tidak pernah Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 50 responden memberikan jawabannya bahwa mereka “selalu” memahami bahasa Arab dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan ini dan 25 yang menjawab “sering”, 25 responden menjawab “kadang-kadang” dan 0 men jawab “tidak pernah”. Hal ini terbukti bahwa metode sorogan dan bandongan ini terbukti sangat cocok digunakan untuk lebih memahami bahasa Arab. 48 Tabel 4.18 Guru Memberikan Kesempatan Untuk Bertanya No. Alternatif jawaban F Prosentase 13 Selalu 19 59,4 Sering 4 12,5 Kadang-kadang 9 28,1 Tidak pernah Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan 59,4 santri menjawab “selalu” diberikan kesempatan untuk bertanya oleh guru apabila ada materi yang belum dikuasai, 12,5 yang menjawab “sering”, 28,1 yang menjawab “kadang-kadang” dan 0 yang menjawab “tidak pernah”. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar kitab sangat memperhatikan pemahaman santri terhadap materi yang dikaji. Tabel 4.19 Pelaksanaan Metode Sorogan dan Bandongan Membuat Santri Faham Terhadap Materi Yang Dikaji No. Alternatif jawaban F Prosentase 14 Sangat faham 8 25 Faham 23 71,9 Kurang faham 1 3,1 Tidak faham Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan metode sorogan dan bandongan membuat santri faham terhadap materi yang dikaji, hal ini berdasarkan cukup banyaknya 71,9 responden yang menjawab “faham”, 25 yang menjawab “sangat faham”, 3,1 yang menjawab “kurang faham”, bahkan 0 yang menjawab “tidak faham”. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman santri terhadap materi dengan metode sorogan dan bandongan sangat baik. 49 Tabel 4.20 Santri Menelaah Materi Yang Telah Dikaji No. Alternatif jawaban F Prosentase 15 Selalu 7 21,9 Sering 10 31,25 Kadang-kadang 13 40,6 Tidak pernah 2 6,25 Jumlah 32 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa santri yang menelaah materi yang telah dikaji memiliki tingkat kewajaran yang tidak terlalu signifikan, artinya jumlah responden yang rajin untuk menelaah hampir seimbang dengan jumlah responden yang hanya menjawab terkadang saja bahkan ada yang menjawab tidak pernah. Hal ini dibuktikan dengan prosentase jawaban yang diberikan oleh responden yaitu sejumlah 21,9 untuk jawa ban “selalu”, 25 santri menjawab “sering”, 40,6 santri menjawab “kadang-kadang” dan 6,25 yang menjawab “tidak pernah”. Tabel 4.21 Pelaksanaan Metode Sorogan dan Bandongan Membuat Wawasan Santri Bertambah No. Alternatif jawaban F Prosentase 16 Selalu bertambah 16 50 Sering bertambah 5 15,6 Kadang-kadang 10 31,3 Tidak bertambah 1 3,1 Jumlah 32 100 50 Pelaksanaan metode sorogan dan bandongan memang efektif bila dilaksanakan khususnya dalam pengajian kitab di pondok pesantren karena dapat membawa hasil yang baik, yaitu membuat wawasan santri menjadi bertambah. Hal ini berdasarkan tabel di atas bahwa santri sebanyak 50 menjawab “selalu bertambah” setelah mengikuti metode sorogan dan bandongan, 15,6 yang menjawab “sering bertambah”, 31,3 yang menjawab “kadang-kadang bertambah” dan 3,1 menjawab “tidak pernah”. Tabel 4.22 Pelaksanaan Metode Sorogan dan Bandongan Berlangsung Efektif No. Alternatif jawaban F Prosentase 17 Selalu 12 37,5 Sering 12 37,5 Kadang-kadang 8 25 Tidak pernah Jumlah 32 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan metode sorogan dan bandongan sudah berjalan cukup efektif, ini berdasarkan angket yang disebar dan responden memberikan 37,5 jawaban “selalu”, 37,5 jawaban “sering”, 25 menjawab “kadang-kadang” dan 0 menjawab “tidak pernah”. Tabel 4.23 Santri Merasa Kesulitan Belajar Kitab Dengan Metode Sorogan dan Bandongan No. Alternatif jawaban F Prosentase 18 Selalu 3 9,3 Sering 7 21,9 Kadang-kadang 15 46,9 Tidak pernah 7 21,9 Jumlah 32 100 51 Dari tabel di atas menggambarkan tingkat kesulitan santri dalam mengikuti pengajian kitab dengan metode sorogan dan bandongan sebanyak 9,3 yang menjawab “selalu”, 21,9 yang menjawab “sering”, 46,9 yang menjawab “kadang-kadang” dan 21,9 yang menjawab “tidak pernah”. Hal ini menunjukkan sebagian besar santri tidak terlalu menemukan kesulitan yang berarti dalam pengajian dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan. Tabel 4.24 Kesetujuan Santri Jika Metode Sorogan dan Bandongan Ditiadakan No. Alternatif jawaban F Prosentase 19 Sangat setuju 17 53,12 Setuju 4 12,5 Kurang setuju 11 34,3 Tidak setuju Jumlah 32 100 Dari pernyataan yang diberikan melalui angket mengenai apakah metode sorogan dan bandongan setuju dipertahankan, ternyata santri memberikan jawaban “sangat setuju” 53,12, dan menjawab “setuju” 12,5 , yang menjawab “kurang setuju” 34,3 dan sebagian besar 0 menjawab “tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa metode sorogan dan bandongan ini memang sudah tepat digunakan untuk mempelajari kitab di pondok pesantren. Tabel 4.25 Santri Merasa Bosan Dengan Metode Sorogan dan Bandongan No. Alternatif jawaban F Prosentase 20 Selalu 7 21,9 Sering 10 31,25 Kadang-kadang 13 40,6 Tidak pernah 2 6,25 Jumlah 32 100 52 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan metode sorogan dan bandongan di pesantren membuat santri merasa bosan 21,9 menjawab “tidak pernah”, sebanyak 31,25 menjawab “kadang-kadang”, 40,6 menjawab “sering”, dan 6,25 menjawab “selalu”. Tabel 4.26 Rekapitulasi Variabel X No P e r tan ya an A n gk e t Angket Jumlah A B C D F F F F F 1 1 32 100 32 100 2 2 32 100 32 100 3 3 24 75 8 25 32 100 4 4 19 59,4 7 21,9 6 18,7 32 100 5 5 14 43,75 18 56,25 32 100 6 6 13 40,6 7 21,9 11 34,4 1 3,1 32 100 7 7 15 46,9 16 50 1 3,1 32 100 8 8 17 53,12 6 18,7 9 28,1 32 100 9 9 13 40,6 9 28,1 9 28,1 1 3,1 32 100 10 10 19 59,4 13 40,6 32 100 11 11 14 43,75 17 53,12 1 3,1 32 100 12 12 16 50 8 25 8 25 32 100 13 13 19 59,4 4 12,5 9 28,1 32 100 14 14 8 25 23 71,9 1 3,1 32 100 15 15 7 21,9 10 31,25 13 40,6 2 6,25 32 100 16 16 16 50 5 15,6 10 31,3 1 3,1 32 100 17 17 12 37,5 12 37,5 8 25 32 100 18 18 3 9,3 7 21,9 15 46,9 7 21,9 32 100 19 19 17 53,12 4 12,5 11 34,3 32 100 20 20 7 21,9 10 31,25 13 40,6 2 6,25 32 100 53 JML 317 990,64 184 574,9 7 12 5 390, 4 1 4 43,7 100 Rata- rata 15,85 49,532 9,2 28,75 6,2 5 19,5 2 0, 7 2,18 5 Dari rekapitulasi Variabel X tentang pengaruh metode sorogan dan bandongan “sangat baik” hal ini dapat dilihat dari rata-rata presentase yaitu : “A” dengan rata-rata prosentase 49,53, “B” dengan rata-rata presentase 28,75, “C” dengan rata-rata presentase 19,5 dan “D” dengan rata-rata presentase 2,18 , dengan demikian jumlah jawaban terbanyak adalah “A” yaitu dengan rata-rata presentase 49,53. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa hasil angket Variabel X mengenai metode sorogan dan bandongan adalah cukup baik. Karena dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa santri selalu mengikuti pengajian di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan. Tabel 4.27 Daftar Nilai Santri Dalam Pembelajaran Qiroatul Kutub di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur No. Nama Nilai 1 Responden 1 67 2 Responden 2 64 3 Responden 3 62 4 Responden 4 74 5 Responden 5 68 6 Responden 6 67 7 Responden 7 60 8 Responden 8 75 9 Responden 9 60 10 Responden 10 62 11 Responden 11 70 12 Responden 12 64 13 Responden 13 70 14 Responden 14 62 15 Responden 15 70 16 Responden 16 60 54 17 Responden 17 60 18 Responden 18 61 19 Responden 19 72 20 Responden 20 74 21 Responden 21 80 22 Responden 22 70 23 Responden 23 65 24 Responden 24 68 25 Responden 25 74 26 Responden 26 72 27 Responden 27 65 28 Responden 28 72 29 Responden 29 64 30 Responden 30 76 31 Responden 31 80 32 Responden 32 78 Jumlah 2186 Rata-rata 68,3125 Keberhasilan pembelajaran yang diambil dari jumlah nilai raport seluruh santri Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan yakni 2186 dengan rata-rata nilai 68,31.

C. Pengujian Hipotesis

Setelah penulis melakukan uji prasyarat dan menghitung angket dari tiap-tiap responden dan mengumpulkannya, kemudian tabel di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan nilai angket tentang pengaruh metode sorogan dan bandongan X dan keberhasilan pembelajaran Y Tabel 4.32 Nilai Angket dan Nilai Raport Santri Nilai Angket Nilai Raport 63 67 56 64 54 62 60 74 55 64 68 76 67 59 60 54 75 53 60 58 62 57 70 70 64 65 70 57 62 72 70 56 60 65 60 58 61 58 72 61 74 79 80 66 70 78 65 64 68 66 74 59 72 72 65 77 72 56 76 64 78 76 73 80 80 78 2084 2186 Rata-rata angket Rata-rata Raport 65,1 68,3 Dari data tabel di atas jumlah total dari nilai angket yaitu 2084 dengan rata-rata 65,1 dan nilai raport santri yaitu 2186 dengan rata-rata nilai keseluruhan 68,3. Kemudian untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara nilai angket metode sorogan dan bandongan dengan keberhasilan pembelajaran santri maka penulis menggunakan rumus Product Moment dengan memasukkan data-data yang diperoleh kedalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.33 Jumlah Variabel X dan Variabel Y No. X Y X² Y² XY 1 63 67 3969 4489 4221 2 56 64 3136 4096 3584 3 54 62 2916 3844 3348 4 60 74 3600 5476 4440 5 64 68 4096 4624 4352 6 76 67 5776 4489 5092 7 59 60 3481 3600 3540 8 54 75 2916 5625 4050 9 53 60 2809 3600 3180 10 58 62 3364 3844 3596 11 57 70 3249 4900 3990 12 70 64 4900 4096 4480 13 65 70 4225 4900 4550 14 57 62 3249 3844 3534 57 15 72 70 5184 4900 5040 16 56 60 3136 3600 3360 17 65 60 4225 3600 3900 18 58 61 3364 3721 3538 19 58 72 3364 5184 4176 20 61 74 3721 5476 4514 21 79 80 6241 6400 6320 22 66 70 4356 4900 4620 23 78 65 6084 4225 5070 24 64 68 4096 4624 4352 25 66 74 4356 5476 4884 26 59 72 3481 5184 4248 27 72 65 5184 4225 4680 28 77 72 5929 5184 5544 29 76 64 5776 4096 4864 30 78 76 6084 5776 5928 31 73 80 5329 6400 5840 32 80 78 6400 6084 6240 JML 2084 2186 137996 150482 143075 Dari angka hasil perhitungan antara variabel X dan variabel Y di atas maka diketahui: N = 32 ∑Y = 2186 ∑X = 2084 ∑Y 2 = 150482 ∑X 2 = 137996 ∑XY = 143075 Dari data tersebut, maka dapat dicari koefisien r xy r ∑ – ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ] – √[ ] [ ] 58 – √[ ] [ ] √[ ] [ ] √ Jadi nilai keofisien r xy adalah 0,439 Dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif, yakni diperoleh r xy sebesar 0,439 dengan melihat hasil nilai r product moment di atas. Nilai 0,439 berdasarkan pada tabel interprestasi data berada di antara 0,40 sampai dengan 0,70. Berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y itu adalah termasuk korelasi positif yang sedang. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r”: df = N – nr = 32 – 2 = 30. Dengan memeriksa Tabel Nilai “r” Product Moment ternyata bahwa dengan df sebesar 30, pada taraf signifikasi 5 diperoleh r tabel = 0,349. Kemudian dapat diinterpretasikan bahwa taraf signifikasi 5 diketahui 0,439 0,349 r hitung lebih besar daripada r tabel. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti pada taraf signifikasi 5 terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X pengaruh metode sorogan dan bandongan dan variabel Y keberhasilan pembelajaran. Maka hipotesis nol Ho di tolak, hal itu berarti hipotesis alternatif Ha diterima atau dengan kata lain terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Artinya pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur terdapat korelasi positif yang sedang atau cukupan.