58
– √[ ] [ ]
√[ ] [ ]
√
Jadi nilai keofisien r
xy
adalah 0,439 Dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variabel X dan
variabel Y tidak bertanda negatif, yakni diperoleh r
xy
sebesar 0,439 dengan melihat hasil nilai r product moment di atas. Nilai 0,439
berdasarkan pada tabel interprestasi data berada di antara 0,40 sampai dengan 0,70. Berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y itu
adalah termasuk korelasi positif yang sedang. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r”: df = N – nr = 32 –
2 = 30. Dengan memeriksa Tabel Nilai “r” Product Moment ternyata bahwa dengan df sebesar 30, pada taraf signifikasi 5 diperoleh r
tabel
= 0,349. Kemudian dapat diinterpretasikan bahwa taraf signifikasi 5
diketahui 0,439 0,349 r hitung lebih besar daripada r tabel. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti pada taraf signifikasi 5 terdapat korelasi
yang signifikan antara variabel X pengaruh metode sorogan dan bandongan dan variabel Y keberhasilan pembelajaran.
Maka hipotesis nol Ho di tolak, hal itu berarti hipotesis alternatif Ha diterima atau dengan kata lain terdapat korelasi yang sedang atau
cukup. Artinya pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan
Pasuruan Jawa Timur terdapat korelasi positif yang sedang atau cukupan.
59
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Salafiyah
Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur, para santripun beragam menjalani
kehidupan dalam bermasyarakat. Ada yang menjadi pengajar di daerah tempat tinggal mereka masing-masing dan tidak sedikit pula dari mereka
yang mengabdi di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan, baik sebagai pengajar ataupun hanya sekedar bantu-bantu dalam operasional dan
kegiatan Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan.
Dalam sebuah wawancara yang penulis lakukan dengan salah satu alumni Pondok Pesantren, ia mengaku bahwa sangat bermanfaat sekali
ilmu yang telah didapat di Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan tersebut. Khususnya dalam mempelajari kitab-kitab kuning atau sering kita
sebut kitab tradisional. Tidak hanya mengajar di majlis ta’lim daerah rumahnya, ia juga kini menjadi pengajar tetap di Pondok Pesantren
Salafiyah tersebut. Ia juga mengatakan bahwa ada teman yang satu angkatan dengannya bekerja sebagai pengajar di salah satu Madrasah
Tsanawiyah Negri di Jakarta. Kemudian penulis juga melakukan dengan wawancara kepada salah
seorang alumni lainnya, ia kini bekerja sebagai salah seorang pengurus atau staf tata usaha di Pondok Pesantren Salafiyah. Selain sebagai seorang
staf, tidak jarang ia juga membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika penulis menanyakan mengapa ia tidak menjadi pengajar di sekitar
rumahnya. Ia memberikan alasan bahwa ia ingin mencari berkah ilmu dan berkah para ustadz di Pondok Pesantren Salafiyah tempat ia belajar
dahulu.
E. Interpretasi Data
Dari perthitungan di atas, telah berhasil diperoleh r
xy
sebesar 0,439. Jika kita perhatikan, maka angka indeks korelasi yang telah kita diperoleh
itu tidak bertanda negatif. Ini berarti korelasi antara variabel X Metode Sorogan dan Bandongan dan variabel Y Keberhasilan Pembelajaran
60
terdapat hubungan yang searah, dengan istilah lain: terdapat korelasi positif di antara kedua variabel tersebut. Artinya: para santri yang belajar
menggunakan metode sorogan dan bandongan, memiliki nilai yang cukup baik dalam mempelajari kitab-kitab. Selanjutnya apabila dilihat besarnya
r
xy
yang diperoleh itu yaitu = 0,439 ternyata terletak antara 0,40 – 0,70.
Berdasarkan pedoman atau ancar-ancar yang telah dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa korelasi antara Variabel X dan Variabel Y itu
adalah korelasi yang tergolong sedang atau cukupan. Dengan demikian, secara sederhana dapat diberikan interpretasi terhadap r
xy
tersebut, yaitu bahwa korelasi yang terdapat antara Variabel X dan Variabel Y itu adalah
merupakan korelasi yang biasa-biasa saja hubungan di antara kedua variabel itu sedang atau cukup.
Selanjutnya untuk menjawab hipotesis nihil dan hipotesis alternatif dilakukan dengan cara berkonsultasi pada tabel r tabel product moment.
Hal pertama yang dilakukan adalah mencari df atau db degree of freedom atau derajat kebebasan, dengan rumus: df = N
– nr. Santri yang diteliti atau dijadikan sebagai sampel penelitian disini adalah 32 orang. Dengan
demikian N = 32. Variabel yang dicari korelasinya adalah Variabel X dan Variabel Y; jadi nr = 2. Dengan mudah dapat kita peroleh df-nya yaitu: df
= 32-2 = 30. Kemudian berkonsultasi pada Tabel nilai “r” Product Moment.
Dengan melihat Tabel Nilai “r” Product Moment, maka dapat kita ketahui bahwa dengan df sebesar 30, di peroleh “r” Product Moment pada taraf
signifikasi 5 sebesar 0,349 dan taraf signifikasi 1 sebesar 0,449. Kemudian dapat diinterpretasikan sebagai berikut.
Pada taraf signifikasi 1 diketahui bahwa 0,439 0,449 r hitung lebih kecil dari pada r tabel. Maka Ho juga diterima dan Ha ditolak.
Berarti pada taraf signifikasi tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X pengaruh metode sorogan dan bandongan dan variabel Y
keberhasilan pembelajaran.
61
Kemudian pada taraf signifikasi 5 diketahui bahwa 0,439 0,349 r hitung lebih besar daripada r tabel. Maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berarti pada taraf signifikasi 5 terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X pengaruh metode sorogan dan bandongan dan variabel Y
keberhasilan pembelajaran. Dengan demikian korelasi positif antara pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan
pembelajaran merupakan korelasi positif yang sedang atau cukup.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat pengaruh yang sedang atau cukup antara metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
angka hubungan yang menunjukan nilai 0,439. berdasarkan tabel interprestasi nilai angka, 0,439 berada diantara nilai 0,40 sampai dengan 0,70 sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhsailan pembelajaran memiliki hubungan yang sedang atau
cukup, maka hipotesis nol Ho ditolak, hal ini berarti hipotesis alternatif Ha diterima atau dengan kata lain terdapat hubungan yang sedang atau cukup
antara pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi pengajar, dalam pelaksanaannya hendaknya metode sorogan
dan bandongan divariasikan atau dikombinasikan dengan metode lain, agar proses belajar mengajar tidak monoton dan menjenuhkan
bagi santri.
63
2. Bagi pesantren, hendaklah lebih terbuka dengan hal-hal baru
meskipun pondok pesantren ini tergolong tradisional, agar pondok pesantren ini bisa lebih menyesuaikan dengan dunia pendidikan
yang semakin berkembang diluar sana. Pesantren harus dapat mengemban dua misi, yaitu misi konservatif artinya mampu
mempertahankan tradisi
dan misi
progresif artinya
menyeimbangkan perubahan dan pembaharuan agar pesantren tetap eksis.
3. Bagi penulis, hendaklah lebih memperbaiki lagi dan berusaha lebih
keras lagi dalam membuat karya ilmiah sehingga menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik.
4. Bagi pemerintah, lebih berkontribusi lagi dalam pendidikan
khususnya di pondok pesantren yang tergolong tradisional. Walaupun tradisional tetapi tidak tertinggal dengan pondok
pesantren yang lebih modern.