Kemampuan karbon mengikat karbon lainnya, menyebabkan atom karbon mempunyai empat macam kedudukan, yaitu:
35
1 Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lainnya. 2 Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya.
3 Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lainnya. 4 Atom C kuartener adalah atom C yang mengikat empat atom C
lainnya. Ditinjau dari bentuk rantai karbonnya, ada beberapa jenis rantai
karbon yaitu rantai karbon terbuka dan tertutup. Rantai karbon terbuka disebut juga rantai karbon alifatik yang meliputi rantai karbon lurus dan
rantai karbon bercabang. Sedangkan rantai karbon tertutup mencakup rantai karbon alisiklik dan aromatik.
36
b. Senyawa Alkana
Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dengan rumus umum molekulnya C
n
H
2n+2
.
37
Tata Nama Alkana Berdasarkan aturan dari IUPAC nama sistematik:
38
1 Nama alkana bercabang terdiri dari 2 bagian : - Bagian pertama di bagian depan merupakan nama cabang
- Bagian kedua di bagian belakang merupakan nama rantai induk 2 Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Jika terdapat 2
atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang
rantai. 3 Cabang diberi nama alkil yaitu nama alkana yang sesuai, tetapi dengan
mengganti akhiran –ana menjadi –il. Gugus alkil mempunyai rumus
umum: C
n
H
2n+1
dan dilambangkan dengan R
35
Ibid., h. 197
36
Sandri justiana dan Muchtaridi, op. cit., h. 185
37
Etty Sofyatiningrum dkk, op. cit., h. 199
38
Michael Purba dan Sunardi, Kimia Untuk SMAMA Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2012, h. 217
4 Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk
sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. 5 Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, harus dinyatakan dengan
awalan di, tri, tetra, penta dst. 6 Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari
nama cabang tersebut. Awalan normal, sekunder dan tersier diabaikan. Jadi n-butil, sek-butil dan ters-butil dianggap berawalan b-.
Awalan iso- tidak diabaikan. Jadi isopropil berawal dengan huruf i- . Awalan normal, sekunder dan tersier harus ditulis dengan huruf cetak
miring.
c. Senyawa Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap 2 yang rumus umum molekulnya adalah C
n
H
2n
. Rumus umum alkena yaitu: CnH2n; n = jumlah atom C.
39
Tata Nama Alkena
40
1 Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
2 Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
3 Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepipinggir nomor
terkecil. 4 Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana
d. Senyawa Alkuna