Keterangan: r
11
: Koefisien reliabilitas tes k
: Banyaknya butir soal ∑
: Jumlah varians butir : Varian total
Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti menggunakan program Anates. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program
anates tersebut diperoleh nilai reliabilitas tes untuk soal siklus I sebesar 0,67 dan soal siklus II sebesar 0,73.
3. Taraf Kesukaran
Indeks kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk
mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus
asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
12
Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu
sukar dan tidak terlalu mudah dengan kata lain taraf kesukaran item itu adalah sedang.
Taraf kesukaran difficulty index dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus.
13
Keterangan: P
: Indeks kesukaran B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS
: Jumlah seluruh peserta tes
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet.9, h.207
13
Ibid., h.208
Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran di klasifikasikan dalam tabel seagai berikut:
14
Tabel 3.6 Kriteria Taraf Kesukaran Nilai P
Kategori
0,00 – 0,30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal peneliti
menggunakan program Anates. Dengan pengujian menggunakan program Anates ini maka diperoleh hasil untuk soal siklus I, 1 soal kategori sangat
mudah, 3 soal kategori mudah, 10 soal kategori sedang, dan 1 soal kategori sukar. Dan soal siklus II, 2 soal kategori mudah, 9 soal kategori sedang, 2
soal kategori sukar dan 2 soal kategori sangat sukar.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda tes adalah kemampuan suatu tes untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan
siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah.
15
Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:
16
Keterangan: D
: Daya pembeda butir B
A
: Banyaknya subjek kelas atas yang menjawab benar J
A
: Banyaknya subjek kelompok atas B
B
: Banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab benar J
B
: Banyaknya subjek kelompok bawah Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.7
sebagai berikut:
17
14
Ibid., h.210
15
Ibid., h.211
16
Ibid., h.213
17
Ibid., h.218
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai D
Kategori
0,00 – 0,20
Jelek poor 0,20
– 0,40 Cukup statisfactory
0,40 – 0,70
Baik good 0,70
– 1,00 Baik sekali excellent
Negatif Semuanya tidak baik
sebaiknya dibuang saja
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis