Perkembangan Penerapan Blanket Guarantee Amerika Serikat Dalam

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM HAL BANK

GAGAL DIKAITKAN DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

A. Perkembangan Penerapan Blanket Guarantee Amerika Serikat Dalam

Kaitannya Dengan Perlindungan Nasabah di Indonesia Dalam menjalankan usahanya, bank sebagian besar bergantung pada dana masyarakat yang disimpan di bank. 333 Oleh karena itu, perlu diberikan perlindungan terhadap nasabah. Hal ini merupakan tantangan bagi perbankan yang berpengaruh secara langsung terhadap sebagian besar masyarakat. 334 Simpanan nasabah merupakan salah satu sumber dana bagi bank yang berfungsi sebagai alat pembayaran kegiatan usaha bank, sebagai sumber likuiditas bank, dan sebagai tolak ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan. 335 Hal ini menjadi masalah yang penting sehingga diperlukan adanya pembinaan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. 336 Secara teoritis dikenal dua macam perlindungan hukum terhadap nasabah penyimpan dana, yaitu perlindungan langsung eksplisit dan perlindungan tidak langsung implisit. 337 Perlindungan tidak langsung diberikan dalam bentuk pembinaan dan pengawasan bank yang efektif, sehingga tercipta bank yang sehat 333 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op.cit. hal. 30. 334 Awalil Rizky dan Nasyith Majidi, Op.cit. hal. 161. 335 Soetanto Hadinoto, Op. cit. hal. 279-280. 336 Adrian Sutedi, Op.cit. hal. 160. 337 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 140. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 yang dapat menghasilkan laba dan memenuhi kewajibannya. 338 Sedangkan perlindungan langsung biasanya dalam bentuk asuransi simpanan deposit insurance 339 Amerika Serikat menggunakan sistem perlindungan langsung melalui skim asuransi simpanan yang diselenggarakan oleh Federal Deposit Insurance Corporation FDIC 340 Sistem asuransi simpanan yang diterapkan Amerika Serikat ini merupakan sistem tertua didunia dan telah menjadi model untuk negara-negara lainnya. 341 Sistem ini telah terbukti berhasil dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan serta telah membantu mencegah bank bermasalah menjadi bank panic. 342 FDIC didirikan dengan Banking Act of 1933 sebagai jawaban terhadap meluasnya kegagalan bank selama tiga tahun di Amerika Serikat, 343 sebagai akibat krisis perbankan yang melanda negara itu tahun 1930an. Pada waktu itu, masyarakat Amerika Serikat yang khawatir akan simpanannya di bank menarik dananya untuk di simpan dalam bentuk uang tunai, sehingga pada periode 1930-1932 sekitar 5100 bank mengalami kejatuhan. 344 338 Ibid. 339 Ibid. 340 Ibid., hal. 177. 341 Zulkarnain Sitompul,”Penjaminan Dana Nasabah Bank: Dari Blanket Guarantee ke Limited Guarantee Menyambut Kehadiran Lembaga Penjamin Simpanan”, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 23 No.3. Tahun 2004. hal. 5. 342 Ibid. 343 Ibid. 344 Ibid. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 FDIC didirikan untuk mengatasi akibat buruk yang ditimbulkan oleh penutupan bank, sehingga pada saat bank dihentikan kegiatan usahanya oleh pemerintah, FDIC harus segera membayar simpanan nasabah sebesar yang ditanggung. 345 FDIC didirikan dengan tujuan untuk menghentikan kontraksi lebih dalam pada sistem perbankan, mengaktifkan kembali pemberian kredit oleh perbankan dan melindungi bank-bank kecil. 346 Untuk mencapai tujuan tersebut, FDIC juga dapat melakukan pengawasan terhadap bank bermasalah dan memiliki wewenang menyatakan bahwa suatu bank berada dalam keadaan default. 347 Beberapa bank yang dinyatakan sebagai Bank Gagal oleh FDIC per 18 September 2008, antara lain: 348 Tabel.1. Daftar Bank Gagal Berdasarkan Data FDIC Nama Bank Tanggal penutupan Tanggal Diperbaharui Bank perak, Henderson, NV En Español 5 September 2008 5 September 2008 Bank integritas, Alpharetta, GA 29 Agustus 2008 29 Agustus 2008 Kolumbia di Bank dan Trust, Topeka, KS 22 Agustus 2008 22 Agustus 2008 Prioritas pertama Bank Bradenton, FL 1 Agustus 2008 1 Agustus 2008 Pertama Heritage Bank NA, Newport Beach, CA 25 Juli 2008 25 Juli 2008 First National Bank of Nevada, Reno, NV 25 Juli 2008 25 Juli 2008 IndyMac Bank, Pasadena, CA 11 Juli 2008 11 Juli 2008 Pertama Integritas Bank NA, Staples, MN 30 Mei 2008 25 Juli 2008 ANB Keuangan, NA, Bentonville, AR 9 Mei 2008 25 Juli 2008 Hume Bank Hume, MO 7 Maret 2008 25 Juli 2008 Douglass National Bank Kansas City, MO 25 Januari 2008 25 Juli 2008 Miami Valley Bank, Lakeview, OH 4 Oktober 2007 25 Juli 2008 NetBank, Alpharetta, GA 28 September 2007 25 Juli 2008 345 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op.cit. hal. 165. 346 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 177. 347 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op.cit. hal. 151. 348 Http:www.infowars.comidfailed-bank-list . diakses tanggal 29 Maret 2009. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 Lanjutan Tabel.1. Metropolitan Savings Bank, Pittsburgh, PA 2 Februari 2007 25 Juli 2008 Bank Efraim, Efraim, UT 25 Juni 2004 9 April 2008 Reliance Bank, White Plains, NY 19 Maret 2004 9 April 2008 Pertanggungan Nasional Bank Tallahassee, Tallahassee, FL 12 Maret 2004 25 Juli 2008 Bank Tabungan dollar, Newark, NJ 14 Februari 2004 9 April 2008 Pulaski Savings Bank, Philadelphia, PA 14 November 2003 22 Juli 2005 Pertama Nasional Bank Blanchardville, Blanchardville, WI 9 Mei 2003 25 Juli 2008 Selatan Pasifik Bank Torrance, CA 7 Februari 2003 25 Juli 2008 Petani di Bank Cheneyville, Cheneyville, LA 17 Desember 2002 20 Oktober 2004 Bank Alamo, Alamo, TN 8 November 2002 18 Maret 2005 AmTrade Bank Internasional of Georgia, Atlanta, GA En Español 30 September 2002 11 September 2006 Universal Federal Savings Bank, Chicago, IL 27 Juni 2002 9 April 2008 Connecticut Bank Niaga, Stamford, CT 26 Juni 2002 25 Juli 2008 Baru Bank Century, Shelby Township, MI 28 Maret 2002 18 Maret 2005 1. Net Nasional Bank, Boca Raton, FL 1 Maret 2002 9 April 2008 NextBank, NA, Phoenix, AZ 7 Februari 2002 25 Juli 2008 Oakwood Deposito Bank Perusahaan, Oakwood, OH 1 Februari 2002 25 Juli 2008 Bank Sierra Blanca, Sierra Blanca, TX 18 Januari 2002 6 November 2003 Hamilton Bank NA, Miami, FL En Español 11 Januari 2002 25 Juli 2008 Sinclair Nasional Bank, Gravette, AR 7 September 2001 10 Februari 2004 Superior Bank, FSB, Hinsdale, IL 27 Juli 2001 25 Juli 2008 Bank Nasional di Malta, Malta, OH 3 Mei 2001 18 November 2002 Aliansi pertama Bank Trust Company, Manchester, NH 2 Februari 2001 18 Februari 2003 Nasional Bank Negara Metropolis, Metropolis, IL 14 Desember 2000 17 Maret 2005 Bank Honolulu, Honolulu, HI 13 Oktober 2000 17 Maret 2005 Sumber: Data FDIC 18 September 2008 FDIC juga memiliki kewenangan untuk melakukan penyelamatan bank dalam rangka melindungi kepentingan nasabah yang pada prinsipnya ada 3, yaitu: 349 a. Mengizinkan bank untuk menghentikan kegiatan usahanya dan membayar seluruh simpanan yang diasuransikan FDIC 349 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Loc.cit. sebagaimana dikutip dari H. Douglas Jones,”Powers and Consideration of the FDIC for Handling Failing FDIC-Insured Banks”, FDIC August 1987, hal. 5. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 b. Menyediakan bantuan langsung pada bank untuk mencegah kejatuhannya c. Membantu bank atau lembaga lain untuk mengambilalih bank yang insolven atau menghentikan kegiatan usahanya Apabila bank ditutup oleh lembaga yang berwenang, hanya bank yang menjadi anggota saja yang diambil alih klaim pembayaran simpanan nasabahnya dengan besaran nilai simpanan yang dijamin oleh FDIC yaitu USD100.000. 350 Karena dengan penentuan batas yang tepat akan memberikan insentif bagi keamanan penjaminan simpanan dan sistem perbankan. Di Amerika Serikat, untuk menjadi anggota FDIC Pasal 1816 FDIA menetapkan syarat-syarat yang harus dipertimbangkan yaitu: a. The financial history and condition of the depository institution b. The adequacy of the depository institution’s capital structure c. The future earnings prospects of the depository institution d. The general character and f itness of the management of the depository institution e. The risk presented by such depository institution to the Bank Insurance Fund or the Savings Assosiation Insurance Fund f. Whether the depository institution’s corporate power are consistent with the purpose of this Chapter Peraturan yang mengatur FDIC memiliki peran penting untuk melindungi dana nasabah yang tersimpan pada bank yang dilikuidasi. 351 Hal ini menyebabkan FDIC menjadi kurator bank insolven. Sebagai kurator bank insolven, FDIC dapat menggunakan dua cara untuk membayar simpanan nasabah bank, yaitu: 352 350 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 180. 351 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op. cit. hal. 9. 352 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 349. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 1. Melikuidasi aset bank dan membayar simpanan nasabah sesuai dengan ketentuan, dan apabila dana yang dipergunakan untuk membayar nasabah tersebut lebih besar dari aset yang tersedia, FDIC akan menutupi kekurangannya dengan dana asuransi yang dikelolanya 2. Melakukan transaksi Purchase and Assumption PA 353 FDIC juga diberi kewenangan untuk meminta ganti rugi kepada mantan pengurus bank dengan dasar lalai dalam menjalankan tugasnya. 354 Hal ini ditetapkan dalam Financial Institutions Reform, Recovery and Enforcement Act of 1989 FIRREA yang menetapkan bahwa pengurus bank dapat dinyatakan bertanggungjawab secara pribadi dalam setiap gugatan perdata yang dilakukan oleh dan atau untuk kepentingan dan atas nama FDIC. 355 Di samping itu, untuk memulihkan kerugian yang dialami bank, FDIC juga dapat menggugat bekas pengurus bank dengan dasar melanggar fiduciary duty yang mereka emban terhadap bank. 356 Hal ini dimaksudkan agar pengurus bank berhati-hati di dalam menjalankan kegiatan perbankan. Karena bank merupakan lembaga kepercayaan, maka bank harus bisa menjaga reputasinya di depan masyarakat. Indonesia juga menggunakan sistem perlindungan langsung melalui pembentukan lembaga yang menjamin simpanan masyarakat yang diselenggarakan 353 Purchase and Assumption PA merupakan metode yang dapat meminimalkan risiko. Oleh karena itu, lembaga penjaminan harus memiliki wewenang yang lebih luas. Kewenangan tersebut berupa kewenangan memberi dan mencabut izin keanggotaan, menilai dan mengelola risiko dan kewenangan melakukan atau meminta melakukan pemeriksaan bank. 354 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op. cit. hal. 225. 355 Ibid., hal. 293-294. 356 Ibid., hal. 35. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 oleh Lembaga Penjamin Simpanan yang diatur dalam Undang-Undang No.24 Tahun 2004. LPS ini dibentuk sebagai akibat dari moral hazard yang semakin mengental sejak liberalisasi perbankan pada Oktober 1988 yang dikenal dengan Pakto 1988 yang menyebabkan terjadinya krisis pada tahun 1998. 357 Akar penyebab dari krisis tersebut antara lain: 358 1. Boom investasi swasta pada tahun 1990an dan timbulnya asset bubbles yang dipicu adanya anggapan kredit luar negeri murah yang sebagian besar dalam bentuk utang jangka pendek bank kepada lembaga keuangan dan perusahaan. 2. Semakin membesarnya defisit transaksi berjalan yang terjadi berdasarkan rejim nilai tukar tetap atau hampir tetap 3. Menurunnya produktivitas investasi yang dimanifestasikan dalam peningkatan yang cepat dan melemahnya daya saing produk ekspor 4. Lemah dan tidak memadainya peraturan sistem lembaga keuangan sehingga tidak dapat secara berhati-hati menyerap pertumbuhan risiko kredit dan harga domestik yang cepat 5. Tidak transparannya praktik dan pengelolaan perusahaan. Tidak adanya sistem penjaminan simpanan mengharuskan BI memberikan jaminan terselubung atas kelangsungan hidup suatu bank untuk mencegah kegagalan 357 Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan , Op. cit. hal. 152. 358 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op. cit. hal. 3-4. sebagaimana dikutip dari Javad K. Shirazi,”The East Asian Crisi Financila Sector Restructuring: Progress Issues”, paper presented to asian Corporate Recovery: Corporate Governance, Government Policy Regional Conference based on firm-level Survey in Indonesia, Korea, Malaysia, the Philippines and Thailand financed by The World Bank, Bangkok, March 31-April 2, 1999. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 sistemik dalam industri perbankan. 359 Kebijakan yang ditetapkan BI untuk menjamin pembayaran bank umum itu dikenal dengan Blanket Guarantee yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden No.26 Tahun 1998. 360 Sedangkan lembaga penyelenggara program penjaminan tersebut adalah Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN yang didirikan tanggal 26 Januari 1998 berdasarkan Keputusan Presiden No.27 Tahun 1998. 361 Berdasarkan Keppres tersebut, fungsi BPPN pada saat itu melakukan administrasi terhadap program penjaminan bank umum yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tanggal 27 Januari 1998. 362 Selain itu BPPN juga diminta untuk melakukan pembinaan, restrukturisasi dan penyehatan perbankan terhadap bank yang dinilai BI tidak sehat. 363 Karena ada tiga tujuan utama pemberian bantuan kepada bank oleh pemerintah berdasarkan pengalaman di negara-negara maju, yaitu: 364 1. Apabila dampak sistemik cukup serius sehingga dipercaya akan mengakibatkan kebangkrutan bank pemerintah kemudian turun tangan memberikan jaminan terhadap seluruh kreditur 2. Bank yang dilikuidasi jarang mampu membayar klaim nasabah penyimpan dan kreditur lainnya dan apabila akhirnya tetap dibayar hampir tidak pernah secara penuh 359 Ibid., hal. 66 360 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 143. 361 A. Deni Daruri dan Djoni Edward, BPPN Garbage In Garbage Out, Jakarta: Center For Banking Crisis CBC, 2004, hal. 56. 362 Ibid. 363 Ibid., hal. 57. 364 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op. cit. hal. 107-108 Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 3. Apabila bank bermasalah dibantu oleh sistem perbankan atau mendapat bantuan likuiditas dari bank sentral dan kemudian di ambil alih, nasabah penyimpan dan kreditur lainnya tidak mengalami kerugian. Alasan keikutsertaan pemerintah melakukan intervensi tersebut juga dimaksudkan untuk menjaga integritas mekanisme kredit, menjaga integritas sistem pembayaran, menjaga stabilitas keuangan, menjaga stabilitas perekonomian serta menciptakan suatu struktur sistem perbankan yang efisien. 365 Di samping itu, BI dalam menetapkan apakah akan bertindak sebagai lender of last resort juga mempertimbangkan ukuran bank dan eksposure interbanknya, bahaya terhadap pasar tertentu, reputasi pusat keuangan dan keterkaitan antara bank sentral dan lembaga pengawas jasa keuangan yang merupakan masalah krusial. 366 Blanket Guarantee merupakan skim penjaminan yang diberlakukan pada saat sistem perbankan mengalami systemic failure. 367 Blanket Guarantee bertujuan untuk melindungi institusi yaitu industri perbankan serta untuk menstabilkan pendanaan bank dan mencegah atau menghentikan bank run. 368 Pelaksanaan blanket guarantee dapat dilakukan oleh bank sentral atau pemerintah. 369 Karena pemberlakukan blanket guarantee pada dasarnya memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk melaksanakan dan menyelesaikan program restrukturisasi perbankan. 370 365 Ibid., hal. 146. 366 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 302-303. 367 Ibid., hal. 124. 368 Ibid., hal. 125. 369 Ibid. 370 Ibid. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 Meskipun blanket guarantee dinilai efektif sebagai upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan, namun aplikasi program tersebut membawa implikasi besarnya beban yang harus ditanggung pemerintah atau negara, juga dapat membawa dampak negatif khususnya menyangkut tindakan moral hazard baik oleh pengelola bank, pemilik bank maupun kreditor dan deposan. 371 Karena secara konseptual blanket guarantee hanya diberikan dalam dua kejadian yang berbeda, yaitu pada saat krisis lembaga keuangan yang luas dan dalam keadaan normal diberikan untuk bank milik pemerintah. 372 Beban yang ditanggung pemerintah sebagai akibat diberlakukannya blanket guarantee ditandai dengan dikeluarkannya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLBI oleh BI. 373 Hal ini disebabkan jaminan simpanan yang tidak terbatas, bantuan likuiditas yang longgar, rekapitalisasi yang berulang, debitur ngemplang serta longgarnya regulasi. 374 Oleh karena itu, pemerintah mengakhiri blanket guarantee dengan membentuk LPS sebagai langkah antisipasi pembubaran BPPN pada Tahun 2004. 375 . Ada beberapa hal positif yang dapat dicapai dengan dihapuskannya blanket guarantee yaitu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pemerintah dan meminimalkan moral hazard bagi pengelola dan pemilik bank serta meningkatkan 371 A. Deni Daruri dan Djoni Edward, Op.cit. hal. 123. 372 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Op. cit. hal. 130. 373 A. Deni Daruri dan Djoni Edward, Loc. cit. 374 Awalil Rizky dan Nasyith Majidi, Op.cit. hal. 247. 375 A. Deni Daruri dan Djoni Edward, Op.cit. hal. 129. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 disiplin pasar. 376 Agar disiplin pasar dapat berjalan dengan efektif diperlukan empat faktor yang harus dipenuhi yaitu pasar keuangan yang terbuka dan kompetitif, tersedianya informasi, tidak ada bailout dari pemerintah serta adanya respon debitur. 377 LPS yang menggantikan blanket guarantee merupakan salah satu komponen financial safety net yang terdiri dari peraturan kehati-hatian, pengawasan, lender of last resort, dan lembaga penjamin simpanan. 378 Pada dasarnya terdapat dua perbedaan mendasar antara jaminan yang diberikan oleh LPS dengan blanket guarantee yaitu dalam hal cakupan dan besarnya jumlah yang dijamin. 379 Penggantian blanket guarantee dengan LPS dilakukan pada saat kepercayaan masyarakat telah pulih, sistem perbankan telah berhasil direstrukturisasi, krisis telah berlalu, perekonomian telah pulih, makro ekonomi telah dapat mendukung kesehatan bank, pemerintah telah memiliki dan siap menerapkan exit policy bagi bank yang tidak sehat, terdapat sistem akuntansi, keterbukaan dan sistem hukum yang kuat, kerangka ketentuan kehati-hatian dan pengawasan telah berjalan dan masyarakat telah diinformasikan secara cukup tentang perubahan cakupan jaminan yang akan diberlakukan. 380 Oleh karena itu, pembentukan LPS harus dimiliki dan diback-up oleh negara dengan berdasarkan undang-undang, tidak cukup dengan peraturan 376 Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan , Op. cit. hal. 316. 377 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op.cit. hal. 265. sebagaimana dikutip dari Jianbo Lou,”China’s Bank Non-Performing Loan Problem: Seriusness and Causes”, The International Lawyer, Vol.34, No.4, Winter 2000, hal. 1157. 378 Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan , Op. cit. hal. 317. 379 Ibid. 380 Zulkarnain Sitompul, Lembaga Penjamin Simpanan, Loc. cit. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 pemerintah. 381 Karena peraturan dibutuhkan ketika terjadi gangguan, sehingga memerlukan intervensi pemerintah untuk mengatasinya. 382 Secara konseptual, LPS adalah program penjaminan yang mirip dengan FDIC yang berlaku di Amerika Serikat. 383 Hal ini berkaitan dengan kewenangan yang dimiliki LPS sebagaimana yang dimiliki oleh FDIC yaitu sebagai kurator. 384 Di samping itu, LPS juga dikelola oleh badan pemerintah sebagaimana FDIC yang diterapkan di Amerika Serikat. Pengalihan peran pemerintah dalam hal penjaminan simpanan kepada LPS juga mempunyai implikasi positif, yaitu: 385 1. Beban pemerintah berkurang 2. Menghindari perilaku moral hazard pengelola bank 3. Membangkitkan tanggung jawab dan mendorong pengelola untuk profesional melalui keanggotaan wajib bank dalam LPS 4. Adanya proses pendidikan perbankan bagi masyarakat sehingga selektif dalam memilih bank berdasarkan kinerja keuangannya bukan karena tingginya suku bunga maupun banyaknya hadiah yang ditawarkan. Sejarah juga menunjukkan selama lebih lima puluh tahun sebagian besar negara, bahkan yang memiliki skim penjamin simpanan memberikan bantuan kepada bank-bank untuk mengatasi kegagalan sistemik, karena tanpa penjamin simpanan 381 Soetanto Hadinoto, Op. cit. hal. 213. 382 Indra Surya Ivan Yustiavandana, Op. cit. hal. 21. 383 Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan , Op. cit. hal. 316. 384 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op. cit. hal. 284-285. 385 A. Deni Daruri dan Djoni Edward, Op.cit. hal. 124. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 maka akan muncul jaminan terselubung. 386 Hal ini menyebabkan negara-negara yang tadinya tidak memiliki lembaga penjamin simpanan dan mengandalkan jaminan terselubung akhirnya beralih kepada sistem perlindungan eksplisit. 387 Memberikan perlindungan eksplisit kepada nasabah penyimpan kecil akan meningkatkan kepercayaan mereka kepada sistem perbankan. 388 Dengan demikian, apabila suatu bank bermasalah, keberadaan LPS dapat meyakinkan nasabah penyimpan bank untuk tidak panik dan menarik simpanannya. 389 Hal ini sejalan dengan pengalaman Amerika Serikat yang menunjukkan dengan adanya penjamin simpanan, pemerintah tidak khawatir untuk melakukan pencabutan izin dan melikuidasi bank, sebab keputusan tersebut tidak akan menimbulkan gejolak di masyarakat. 390 Pemerintah di negara maju maupun berkembang juga telah mendirikan LPS sebagai jaring pengaman dengan harapan dapat mengurangi risiko kegagalan sistemik, juga menstabilkan sistem pembayaran dan sistem keuangan. 391 Penjamin simpanan yang terpercaya dapat mencegah terjadinya bank run sekaligus menciptakan stabilitas sistem keuangan yang mantap untuk membantu pertumbuhan 386 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank, Op. cit. hal. 318. 387 Ibid. sebagaimana dikutip dari Gilian G. Garcia, 1,”Protecting Bank Deposit”, Economic Issues No.9, Washington DC: International Monetary Fund, 1997, hal. 2-3. 388 Ibid. 389 Ibid. 390 Ibid., hal. 334. 391 Ibid. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 ekonomi. 392 Karena tidak pernah dalam sejarah menunjukkan bahwa suatu negara dengan sistem perbankan yang lemah memiliki perekonomian yang kuat. 393 Menurut studi yang dilakukan, di berbagai negara yang memiliki iklim institusi LPS yang sangat baik dan kondusif berpotensi untuk tidak mengakibatkan ketidakstabilan, yang mungkin dikarenakan otoritas moneter di negara-negara tersebut dapat mengatasi moral hazard. 394 Di samping itu, Luc Leaven juga mengungkapkan bahwa: 395 1. LPS harus menetapkan valuasi yang tinggi terutama premi kepada bank yang terdapat konsentrasi kepemilikan guna menghindari penyalahgunaan wewenang. 2. Penjaminan sebaiknya hanya diberlakukan untuk deposan kecil yang notabene dimiliki masyarakat kecil yang kurang akses terhadap informasi dan pengetahuan perbankan, ekonomi dan risiko, berbeda dengan deposan besar yang memiliki akses yang besar terhadap informasi dan pengetahuan tersebut sehingga risiko dapat diperhitungkan 3. Besarnya jaminan dibuat selimit mungkin untuk menghindari aktivitas moral hazard oleh pengelola bank sebab semakin besar jaminan diberikan semakin mengandung kemanjaan bagi pengelola bank. 392 Ibid. sebagaimana dikutip dari Robert Cull, et. al.,”Deposit Insurance and Financial Development”, Paper presented to Dposit Insurance Conference, diselenggarakan oeh World Bank, 8- 9 Juni 2000 di Washington DC, hal. 2. 393 Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan , Op. cit. hal. 235. 394 A. Deni Daruri dan Djoni Edward, Op.cit. hal. 127. 395 Ibid. Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009 USU Repository © 2008 Dari beberapa negara yang telah menerapkan LPS, kebanyakan lebih dikarenakan untuk melindungi deposan kecil, menjaga kepercayaan pasar dan stabilitas sistem keuangan. 396 Karena tujuan dari LPS itu sendiri untuk memberikan risk free asset terhadap deposan kecil. 397 Oleh karena itu, bank harus memberikan perlindungan yang lebih kuat kepada nasabah dengan menjamin hak-hak nasabah dalam bertransaksi dengan bank. 398 Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan.

B. Perlindungan Hukum Dengan Penerapan Blanket Guarantee

Dokumen yang terkait

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

5 79 130

Tinjauan Yuridis Terhadap Peranan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Perlindungannya Terhadap Nasabah Bank.

7 112 101

Pertanggung Jawaban Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Hubungannya Terhadap Nasabah Dan Bank.

5 74 107

Penerapan Kelembagaan Kompensasi Dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

4 76 91

Analisis yuridis perlindungan nasabah penyimpan dana dalam likuidasi bank ditinjau dari undang undang nomor 24 tahun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan

0 8 150

Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Sebagai Perlindungan Nasabah Bank Dihubungkan Dengan Undang-undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

0 0 3

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH ATAS PEMBERIAN CASH BACK OLEH BANK UMUM YANG TELAH DILIKUIDASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG - UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG - UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMB.

0 0 1

Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Deposan Dengan Rewards dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

0 0 2

TINJAUAN YURIDIS PERANAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM UPAYA PENYELAMATAN BANK GAGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN.

0 0 14

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 12