inisiatif badan khusus yang bersifat sementara dalam rangka penyehatan perbankan.
241
1. Merger
Berdasarkan Pasal 1 angka 25 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan merger yaitu penggabungan dari dua atau lebih
dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank lainnya dengan atau tanpa melikuidasi.
Merger diyakini akan dapat mempercepat proses pertumbuhan perbankan nasional menjadi perbankan yang sehat dengan persyaratan modal yang memadai.
242
Merger juga merupakan suatu cara pengembangan dan pertumbuhan ekonomi.
243
Dengan merger, perusahaan-perusahaan menggabungkan dan membagi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama,
244
yaitu untuk meningkatkan sinergi perusahaan.
245
Di samping itu, merger pada industri perbankan dilakukan untuk mencapai dua hal, yaitu sebagai upaya penyelamatan bank bermasalah dan
untuk menciptakan bank sehat dan kuat sehingga mampu bersaing secara nasional maupun global.
246
Merger antarbank papan atas akan menghasilkan beberapa megabank yang akan lebih leluasa mengakses ke lingkup internasional, sehingga merger akan
241
Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank, Pasal 3.
242
Ugie Nugroho,”Konsolidasi, Pola Merger, Akuisisi dan Pola Kemitraan”, hal. 3. dalam http:www2.kompas.comkompas-cetak050607finansial1775875.htm
. diaskes tanggal 10-8-2008.
243
Adrian Sutedi, Op.cit. hal. 85.
244
Ibid.
245
Munir Fuady, Hukum Tentang Merger, Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1999, hal.51.
246
Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan, Op. cit. hal. 141.
Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009
USU Repository © 2008
menguntungkan bagi perekonomian nasional secara umum dan dunia perbankan pada khususnya.
247
Oleh karena itu, harus diatur agar merger bank lebih banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia.
248
Merger juga memberikan beberapa manfaat bagi bank, yaitu untuk memperluas pangsa pasar, penghematan distribusi, diversifikasi, keuntungan
manufaktur, riset dan development, pertimbangan finansial, pemanfaatan excess capital, pertimbangan sumber daya manusia, kecanggihan dan otomatisasi serta
menghemat pajak.
249
Di samping itu, merger bank juga akan menimbulkan akibat hukum, antara lain:
250
1. Bank yang digabungkan akan berakhir eksistensinya karena telah dilikuidasi 2. Semua pemegang saham perusahaan bank yang digabungkan beralih menjadi
pemegang saham penerima penggabungan, kecuali jika mereka menerima kompensasi dalam bentuk uang tunai
3. Segala hal yang berkaitan dengan usaha bank seperti harta, perizinan, kegiatan usaha, hak dan kewajiban serta operasi perusahaan yang digabungkan beralih
kepada perusahaan penerima penggabungan. Merger merupakan pilihan yang didorong agar dilakukan oleh industri
perbankan, meski tidak begitu diinginkan pemilik bank-bank kecil karena enggan
247
Adrian Sutedi, Op.cit. hal. 96.
248
Ibid., hal. 97.
249
Munir Fuady,Hukum Tentang Merger, Op. cit. hal. 55.
250
Adrian Sutedi, Op.cit. hal. 101.
Megawati : Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang- Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, 2009
USU Repository © 2008
melepaskan kepemilikannya tanpa mendapatkan insentif khusus.
251
Namun, Bank yang sedang mengalami kesulitan keuangan tentunya merugikan masyarakat,
252
sehingga merger merupakan solusi terbaik sebagai alat untuk meningkatkan struktur dan efisiensi industri perbankan.
253
2. Konsolidasi