Metode Lamma Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini

Tiap kata lembaga hanya 4 suku kata dan tiap-tiap lembaga mempunyai arti hingga mudah dipahami dan dihafal, kemudian dapat digunakan sebagai kunci rujukan pada saat anak-anak lupa karena metode ini merupakan metode anti lupa. Metode ini menggunakan empat sistem: - Pengamatan sebuah struktur katakalimat - Pemisahan - Pemilihan - Pemanduan Teknik penyajiannya yang akurat, seperti: - Konsentrasi menggunakan titian ingatan mengingat sewaktu lupa. - Mengadakan kelompok bunyi untuk mengenalpindah dari huruf yang telah dikenal kehuruf sulit. - Isyarat bunyi. - Mengelompokkan bentuk huruf untuk memudahkan belajar menyambung. Kelebihan Metode Al-Barqi: - Menggunakan sistem delapan jam. - Praktis untuk segala umur. - Menggunakan metode yang aktual, yakni SAS Struktur Analitik Sintetik yang memudahkan murid dalam belajar al-Q ur’an. - Cepat dapat membaca huruf sambung. - Adanya teknik imla, menulis khat. - Tidak membosankan karena adanya nyanyian. - Sangat cepat dipakai secara klasikal. - Cocok untuk anak usia dini. - Menurut pakar bahasa, dengan menggunakan kata bermakna, anak lebih mudah menghafal dan mudah diingat. - Metode yang paling akurat, dalam mengembangkan baca tulis al- Qur ’an. Kelemahan Metode Al-Barqi: - Anak tidak mengenal huruf hijaiyah dengan lengkap. - Huruf hijaiyah diajarkan pada akhir pembelajaran. - Anak usia dini ,harus mengembangkan metode dengan permainan- permainan. Prinsip Metode Al-Barqi: - Mengunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf. - Menggunakan kemiripan bentuk, dan bunyi huruf sebelumnya untuk mengenal huruf yang tidak tercakup dalam kelompok titian ingatan. - Langsung dikenalkan pada huruf sambung, selain huruf tunggal. - Langsung dikenalkan fathah, kasrah, dhommah, panjang, pendek, dan tajwid. Pendekatan Metode Al-Barqi: - Pendekatan klasikal - Pendekatan individual Metode al-Barqi dengan SAS maksudnya adalah dengan model struktur, kita harus mencari akar kata atau sebuah kalimat yang bermakna. Dari kalimat bermakna ini, lalu dilakukan pemisahan pada tiap-tiap suku kata atau kalimat dengan menggunakan Analitik. Dengan pemisahan ini, peserta didik harus mengerti bunyi tiap-tiap suku kata atau kalimat tersebut. Setelah proses ini dilakukan, maka fase berikutnya adalah dengan menyusun kata baru dengan menggunakan unsur suku- suku kata yang telah dipahami tersebut Sintetik. 39 Metode al-Barqi juga cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada anak usia dini. Selain menyenangkan dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik anak seperti sambil bernyanyi, metode al-Barqi juga menggunakan pendekatan yang lebih 39 Imam Ma’ruf dan Eep Khunaefi, “Fenomena Maraknya Metode Al-Qur’an; Upaya Membaca dan Mengenal Al- Qur’an Lebih Cepat”, Majalah Hidayah, Jakarta, 1 Agustus 2003, h. 101. modern yaitu SAS Struktur Analitik Sintetik, sehingga membuat anak lebih mudah dalam mempelajari al- Qur’an.

3. Metode Iqra’

Metode Iqra’ disusun oleh H. As’ad Humam. Metode Iqra’ memang dirancang untuk anak-anak sejak balita atau TK Taman Kanak-Kanak dan RA Raudhatul Athfal. Dan ini memiliki keuntungan banyak antara lain, mereka mudah untuk diarahkan melafalkan makhroj secara benar, sebab mereka belum punya perbendaharaan kata lain dalam makhroj Arab, sehingga dapat terbiasa dan lebih awet. 40 Muhammad Muhyidin menyatakan bahwa: “Ketika kita cermati pengajaran-pengajaran ke-al-Qur’an-an di TPA-TPA atau tempat-tempat lain yang sejenis, maka biasanya diterapkan metode baca dan tulis al- Qur’an. Di kota-kota di pulau Jawa kota besar maupun kecil, juga di desa-desa, biasanya para ustadz menggunakan satu di antara dua metode membaca al- Qur’an, yaitu metode Qiraati dan metode Iqra’. Di samping itu juga terkenal metode al-Barqi dan metode al-Baghdadi. ” 41 Menilik metode-metode pembelajaran al- Qur’an oleh para ustadz tersebut, maka kita akan menemukan kekhasan masing-masing metode itu. Walaupun begitu, sesungguhnya yang ingin dicapai oleh metode tersebut adalah usaha bagaimana anak-anak bisa cepat dalam membaca dan menulis al- Qur’an. 42 Berdasarkan penjelasan tentang metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran baca tulis al- Qur’an maka hal ini tentunya sangat memudahkan para pendidik untuk mengajarkan al- Qur’an pada anak usia dini, sehingga tujuan pembelajaran al- Qur’an pun akan tercapai. Hendaknya dalam proses pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada anak usia dini menggunakan model pembelajaran PAIKEM Pembelajaran Aktif, 40 Ibid., h. 100. 41 Muhammad Muhyidin, Mengajar Anak Berakhlak Al- Qur’an, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. III, h. 48-49. 42 Ibid., h.49. Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Hal ini akan meningkatkan hasil pembelajaran baca tulis al- Qur’an. Menurut Isjoni PAIKEM adalah pembelajaran yang dirancang agar anak terdorong untuk mengaktifkan diri, mengembangkan kreativitas, dan mereka merasa senang dan aman. Ciri-ciri PAIKEM adalah sebagai berikut: 43 1. Anak didik terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan melalui perbuatan. 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan membagkitkan semangat, lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran menarik, menyenangkan dan sesuai dengan dunia anak didik. 3. Guru mengatur kelas yang dapat membuat anak betah dan kerasan untuk berlama-lama di dalamnya. 4. Guru menerapkan pembelajaran yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk di dalamnya pembelajaran berkelompok. 5. Guru mendorong anak didik untuk menemukan pemecahan masalah untuk mengungkapkan gagasannya dan melibatkan dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Berdasarkan pemaparan tentang berbagai metode yang diterapkan dalam pembelajaran baca tulis al- Qur’an di atas, kita sebagai pendidik agama Islam, khususnya guru yang mengajarkan baca tulis al- Qur’an, hendaknya mengapresiasinya dengan terus mengembangkan dan mempraktikkannya, sehingga anak didik pun dapat dengan mudah mempelajari al- Qur’an dan syiar agama Islam pun semakin menggema. Terkait anak usia dini menggunakan pendekatan PAIKEM, karena dunia anak usia dini adalah bermain dan menyenangkan. Metode yang diterapkan di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre dalam pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada anak usia dini yaitu; metode Iqra’ 43 Isjoni, op. cit., h. 66-67.