51 Al Haqq
ح ا
Yang Maha Benar 52
Al Wakiil
يك ا
Yang Maha Memelihara 53
Al Qawiyyu
ا
Yang Maha Kuat 54
Al Matiin
ني ا
Yang Maha Kokoh 55
Al Waliyy
ا
Yang Maha Melindungi 56
Al Hamiid
ي ح ا
Yang Maha Terpuji 57
Al Muhshii
صح ا
Yang Maha Mengalkulasi Menghitung Segala Sesuatu
58 Al Mubdi`
ئ ا
Yang Maha Memulai 59
Al Mu`iid
يع ا
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60
Al Muhyii
يح ا
Yang Maha Menghidupkan 61
Al Mumiitu
تي ا
Yang Maha Mematikan 62
Al Hayyu
يح ا
Yang Maha Hidup 63
Al Qayyuum
ي ا
Yang Maha Mandiri 64
Al Waajid
جا ا
Yang Maha Penemu 65
Al Maajid
ج ا
Yang Maha Mulia 66
Al Wahid
حا ا
Yang Maha Tunggal 67
Al Ahad
حاا
Yang Maha Esa 68
As Shamad
ص ا
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir
ا
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir
ا
Yang Maha Berkuasa 71
Al Muqaddim
ا
Yang Maha Mendahulukan 72
Al Mu`akkhir
خؤ ا
Yang Maha Mengakhirkan 73
Al Awwal
أا
Yang Maha Awal 74
Al Aakhir
خأا
Yang Maha Akhir 75
Az Zhaahir
ه ظ ا
Yang Maha Nyata 76
Al Baathin
نط ا
Yang Maha Ghaib 77
Al Waali
ي ا ا
Yang Maha Memerintah 78
Al Muta`aalii
ي ع ا
Yang Maha Tinggi 79
Al Barru
ا
Yang Maha Penderma Maha Pemberi Kebajikan
80 At Tawwaab
ا ا
Yang Maha Penerima Tobat 81
Al Muntaqim
ن ا
Yang Maha Pemberi Balasan 82
Al Afuww
ع ا
Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf
ف ؤ ا
Yang Maha Pengasuh 84
Malikul Mulk
ك ا ك
Yang Maha Penguasa Kerajaan Semesta
85 Dzul Jalaali Wal
Ikraam
ا ا ا كإا
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith
طس ا
Yang Maha Pemberi Keadilan 87
Al Jamii`
ع ا
Yang Maha Mengumpulkan 88
Al Ghaniyy
نغ ا
Yang Maha Kaya 89
Al Mughnii
نغ ا
Yang Maha Pemberi Kekayaan 90
Al Maani
عن ا
Yang Maha Mencegah 91
Ad Dhaar
ض ا
Yang Maha Penimpa Kemudharatan 92
An Nafii`
عف ن ا
Yang Maha Memberi Manfaat 93
An Nuur
ن ا
Yang Maha Bercahaya Menerangi, Memberi Cahaya
94 Al Haadii
ئ ا
Yang Maha Pemberi Petunjuk 95
Al Badii
عي ا
Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya
96 Al Baaqii
ي ا
Yang Maha Kekal 97
Al Waarits
ا ا
Yang Maha Pewaris 98
Ar Rasyiid
يش ا
Yang Maha Pandai 99
As Shabuur
ص ا
Yang Maha Sabar
Gambar 4.1 Kegiatan pembukaan pembelajaran di ruang serba guna TKA-TPA Plus
Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara
Setelah melaksanakan kegiatan ikrar, guru membimbing para siswa membaca dan menghafal hadits dan surat-surat pendek dalam
juz 30 al- Qur’an al-Humazah – an-Nas. Lalu setelah kegiatan
tersebut, para siswa melaksanakan sholat Ashar berjamaah di ruang serba guna TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara. Maka
dapat dikatakan guru kelas TPA sudah baik dalam melaksanakan kegiatan pembuka pada proses pembelajaran baca tulis Al-
Qur’an
pada anak usia dini Tabel 4.6
Pelaksanaan Kegiatan Inti dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Sangat Baik
- -
2. Baik
2 100
3. Kurang Baik
- -
4. Tidak Baik
- -
Jumlah 2
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa guru kelas TPA melaksanakan kegiatan inti dalam proses pebelajaran baca tulis Al-
Qur’an pada anak usia dini, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah baik 100 . Dalam kegiatan inti guru memberikan
materi pelajaran yang disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk pelajaran menulis al-
Qur’an dengan metode Uktub dilakukan setiap hari Senin dan pelajaran Ilmu Tajwid dilakukan setiap
hari Selasa.
Gambar 4.2 Guru sedang menuliskan materi
Pada hari Senin, guru menyampaikan materi Uktub dengan menuliskan contoh tulisan Arab pada halaman 17 di buku tugas siswa
yang menggunakan metode uktub, dengan materi menyambung huruf hijaiyyah sebagai berikut:
Pisah Sambung
Setelah guru memberikan contoh menulis al- Qur’an dengan materi
tersebut, lalu guru memberikan tugas latihan menulis di buku uktub sebagai berikut:
Kemudian, setelah pemberian materi pelajaran uktub kepada siswa, guru membimbing siswa satu-persatu untuk membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’. Kemudian siswa yang sudah membaca al-Qur’an
dengan metode iqra’, latihan menghafal ayat-ayat pilihan al-Qur’an,
dan bagi yang sudah menghafalnya secara satu-persatu siswa menyetor hafalan ayat-ayat pilihan al-
Qur’an. Maka dapat dikatakan guru kelas TPA sudah baik dalam melaksanakan kegiatan inti pada proses
pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada anak usia dini.
Tabel 4.7 Pelaksanakan Kegiatan Penutup dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Sangat Baik
- -
2. Baik
2 100
3. Kurang Baik
- -
Latihan Sambunglah
4. Tidak Baik
- -
Jumlah 2
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa guru kelas TPA melaksanakan kegiatan penutup dalam proses pebelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah baik 100 . Dalam kegiatan penutup guru
mengadakan tanya jawab terhadap siswa tentang materi yang belum diketahui atau dimengerti. Lalu setelah itu, guru meminta siswa
membaca doa penutup majlis dan salam. Maka dapat dikatakan guru kelas TPA sudah baik dalam melaksanakan kegiatan penutup pada
proses pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada anak usia dini.
Tabel 4.8 Penggunaan Metode
Iqra’ dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Sangat Baik
- -
2. Baik
- -
3. Kurang Baik
2 100
4. Tidak Baik
- -
Jumlah 2
100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas TPA menggunakan metode i
qra’dalam proses pembelajaran Baca Tulis al- Qur’an, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah
kurang baik 100 . Dalam pembelajaran membaca al- Qur’an, guru
menggunakan metode iqra’, dimana siswa dibimbing membaca buku iqra’ secara satu-persatu. Hal ini membuat siswa yang sedang tidak
membaca iqra’ menjadi asyik bermain, bercanda dan bersenda gurau.
Maka dapat disimpulkan guru kelas TPA masih kurang baik menggunakan metode Iqra’dalam proses pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini.
.
Gambar 4.3 Guru sedang mengajarkan
siswa membaca iqra’
Guru sedang mengajarkan siswa secara satu persatu membaca al- Qur’an dengan menggunakan metode iqra’. Salah seorang siswa
latihan membaca iqra’ jilid 4 halaman 7, dimana materi bacaan iqra’
tersebut adalah sebagai berikut:
Bun un
Tabel 4.9 Penggunaan Metode Uktub dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Sangat Baik
- -
2. Baik
- -
3. Kurang Baik
2 100
4. Tidak Baik
- -
Jumlah 2
100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas TPA menggunakan metode Uktub
’dalam proses pembelajaran Baca Tulis al-
Qur’an, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah kurang baik 100 . Guru dalam memberikan materi menulis al-
Qur’an menggunakan metode dan buku pegangan Uktub. Namun dalam penyampaiannya guru hanya memberikan contoh tulisan al-
Qur’an di papan tulis dan hanya menggunakan teknik ceramah, lalu memberikan tugas latihan menulis, sehingga terlihat beberapa siswa
masih kurang termotivasi dalam pembelajaran. Maka dapat
disimpulkan 2 orang guru kelas TPA masih kurang baik menggunakan metode Uktub dalam proses pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini.
Tabel 4.10 Penggunaan Teknik Evaluasi dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Sangat Baik
- -
2. Baik
2 100
3. Kurang Baik
- -
4. Tidak Baik
- -
Jumlah 2
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan teknik penilaian oleh guru kelas TPA dalam proses pembelajaran baca tulis
al- Qur’an, dari hasil pengamatan adalah baik. Dalam melaksanakan
evaluasi guru menggunakan teknik penilaian observasi, yaitu siswa langsung diberikan penilaian setelah latihan membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’, dalam bentuk form penilaian yang terdapat di
dalam buku “Agenda Santri dan Buku Penghubung” dengan indikator
penilaian A, B, dan C. Berikut ini adalah form penilaian membaca latihan membaca al-
Qur’aniqra’:
Gambar 4.4 Form penilaian baca iqra’ yang digunakan.
Gambar 4.5 Perkembangan kemajuan salah seorang siswa dalam membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’ yang dicatat dalam daftar prestasi iqra
’.
Gambar di atas menjelaskan bahwa daftar prestasi iqra’ yang merupakan form penilaian latihan membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’ dapat digunakan untuk melihat perkembangan kemajuan siswa
dalam belajar membaca al- Qur’an. Dalam gambar form penilaian baca
i qra’ tersebut, dapat dijelaskan bahwa salah seorang siswa TPA telah
mengalami kemajuan membaca iqra’ dari hari sebelumnya, yaitu siswa mendapatkan nilai A setelah latihan membaca iqra’ jilid 4 halaman 7
dan dapat pindah membaca iqra’ ke halaman selanjutnya.
Sedangkan menulis al- Qur’an, penilaian dilakukan langsung di
buku tugas siswa yang menggunakan metode Uktub. Di dalam buku Uktub ada kolom penilaian yang diisi guru dengan rentang nilai dari 1-
10, setelah siswa latihan menulis al- Qur’an. Penilaian tersebut
memiliki fungsi untuk melihat sejauh mana siswa dapat menulis dengan benar dan indah sesuai dengan yang dicontohkan dalam buku
dengan menggunakan metode uktub.
Gambar 4.6 Penilaian latihan menulis al-
Qur’an dengan metode uktub
Dalam penilaian tulisan dengan benar siswa tersebut mendapatkan nilai 10, namun dalam menulis dengan indah, mendapatkan nilai
6.Maka dapat dikatakan bahwa penggunaan teknik penilaian oleh guru kelas TPA sudah baik 100 dalam proses pembelajaran baca tulis
Al- Qur’an pada anak usia dini.
b. Hasil Observasi terhadap Siswa dalam Pembelajaran Baca Tulis
Al- Qur’an.
Di tingkat TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara, dalam proses pembelajaran baca tulis al-
Qur’an metode yang digunakan yaitu membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’ dan menulis al-Qur’an dengan metode Uktub, serta materi yang disampaikan yaitu untuk
membaca al- Qur’an adalah tentang pengenalan huruf hijaiyyah, ilmu
Tajwid dan makhorijul huruf dan untuk menulis al- Qur’an materi
mengacu pada buku pegangan yang menggunakan metode Uktub. Dari hasil observasi peneliti terhadap pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini di tingkat TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara dapat diketahui bahwa ruang kelas yang digunakan
berupa Open Class kelas terbuka. Hal tersebut menjadikan siswai
TPA kurang fokus dalam belajar di kelas.
Berikut ini adalah hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan keikutsertaan guru terkait kemampuan siswa dalam
pembelajaran baca tulis al- Qur’an:
Tabel 4.11 Kemampuan Membaca Al-
Qur’an dalam Hal Kelancaran Membaca Al- Qur’an
N = 25 Siswa
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
- -
2. Berkembang Sesuai Harapan
18 72
3. Mulai Berkembang
7 28
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’ secara lancar adalah 72 Berkembang Sesuai Harapan BSH, 28 Mulai Berkembang MB.
Ada beberapa orang siswa yang sudah tidak mengajilatihan membaca al-
Qur’an dengan menggunakan buku iqra’ tetapi dengan menggunakan al-
Qur’an. Namun sebagian besar siswa masih mengajilatihan membaca al-
Qur’an dengan menggunakan buku iqra’. Terlihat pada saat latihan membaca al-
Qur’aniqra’, beberapa siswa tidak fokus, karena terganggu dengan suara teman-temannya yang
sedang asyik bermain, bercanda dan bersenda gurau. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam membaca Al-
Qur’an dengan lancar sebagian besar sudah berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.12 Kemampuan Membaca Al-
Qur’an dalam Hal Makharijul Huruf N = 25 Siswa
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
- -
2. Berkembang Sesuai Harapan
16 64
3. Mulai Berkembang
9 36
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam membaca al-
Qur’an dengan makharijul huruf adalah 64 Berkembang Sesuai Harapan BSH, dan 36 Mulai Berkembang MB. Para
siswa latihan membaca al- Qur’an dengan metode iqra’ secara satu-
persatu dengan gurunya, dan pada saat latihan membaca al- Qur’an
dengan metode iqra’ siswa langsung dibimbing oleh guru untuk membacanya sesuai dengan makhorijul huruf. Para siswa terlihat
merasa kesulitan, terutama pada saat mengucapkan bacaan yang
terdapat huruf hijaiyyah . Namun di
antara mereka sudah bisa melafalkan huruf hijaiyyah sesuai makhorijul huruf dengan cukup baik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan siswa dalam membaca i qra’al-Qur’an sebagian besar
berkembang sesuai harapan.
Gambar 4.7 Siswa sedang latihan membaca iqra’
Tabel 4.13 Kemampuan Membaca Al-
Qur’an dalam Hal Tajwid N = 25 Siswa
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
- -
2. Berkembang Sesuai Harapan
14 56
3. Mulai Berkembang
11 44
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam membaca al-
Qur’an dengan tajwid adalah 56 Berkembang Sesuai Harapan BSH, 44 Mulai Berkembang MB. Dalam proses
pembelajaran membaca al- Qur’an dengan menggunakan metode iqra’,
sebagian siswa terlihat masih merasa kesulitan dalam membaca al- Qur’aniqra’ sesuai kaidah tajwid. Namun sebagian lagi sudah dapat
membaca al- Qur’aniqra’ dengan tajwid yang cukup baik, namun
masih sebatas alif lam, mad, nun syiddah dan mim syiddah, hukum nun mati dan mim mati Maka, dapat dikatakan bahwa kemampuan
membaca al- Qur’an dengan tajwid lebih dari setengah berkembang
sesuai harapan.
Tabel 4.14 Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-
Qur’an N = 25 Siswa
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
3 12
2. Berkembang Sesuai Harapan
20 80
3. Mulai Berkembang
2 8
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek al-
Qur’an adalah 12 Berkembang Sangat Baik BSB, 80 Berkembang Sesuai Harapan BSH, 8
Mulai Berkembang MB. Terlihat beberapa siswa sudah mengahafal surat-surat pendek yang dilakukan pada saat kegiatan pembuka tanpa
bimbingan guru, namun dalam melafalkan surat-surat tersebut para siswa masih banyak yang belum sesuai makhorijul huruf dan kaidah
tajwid. Dari sini dapat disimpulkan kemampuan siswa menghafal surat-surat pendek sebagian besar berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.15 Kemampuan Menghafal Ayat-Ayat Pilihan dalam Al-
Qur’an N = 25 Siswa
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
1 4
2. Berkembang Sesuai Harapan
9 36
3. Mulai Berkembang
15 60
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menghafal ayat-ayat pilihan dalam al-
Qur’an adalah 4 Berkembang Sangat Baik BSB, 36 Berkembang Sesuai Harapan BSH, 60
Mulai Berkembang MB. Beberapa siswa terlihat sudah mengahafal ayat-ayat pilihan dalam al-
Qur’an yang dilakukan pada saat kegiatan inti setelah latihan membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’, tanpa bimbingan guru, namun dalam melafalkan surat-surat tersebut para
siswa masih banyak yang belum sesuai makhorijul huruf dan kaidah tajwid. Sebelum menyetor hafalan ayat-ayat pilihan dalam al-
Qur’an yang terdapat dalam buku panduan hafalan susunan TKA-TPA Plus
Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara pada guru, di antara mereka ada yang latihan menghafal di pelataran masjid raya Jakarta Islamic
Centre Jakarta Utara dan adapula yang latihan menghafal di halaman masjid. Antara siswa satu dengan yang lainnya saling membantu untuk
latihan menghafal. Setelah latihan menghafal, para siswa pun duduk antri berbaris untuk menyetor ayat-ayat pilihan yang telah mereka
hafal kepada guru mereka. Karena ayat-ayat pilihan dalam al- Qur’an
yang harus dihafal cukup panjang, banyak para siswa yang masih belum lancar dalam menghafal.
Gambar 4.8 Siswa sedang menyetor hafalan ayat-ayat pilihan al-
Qur’an
Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa TPA dalam menghafal ayat-ayat pilihan dalam al-
Qur’an baru mulai berkembang. Tabel 4.16
Kemampuan Menulis Al- Qur’an dalam Hal Kebenaran Tulisan
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
4 16
2. Berkembang Sesuai Harapan
11 44
3. Mulai Berkembang
10 40
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menulis al-
Qur’an dengan benar adalah 16 Berkembang Sangat Baik BSB, 44 Berkembang Sesuai Harapan BSH, 40 Mulai
Berkembang MB. Terlihat sebagian siswa sudah dapat menulis al- Qur’an dengan metode Uktub dengan baik. Mereka latihan menulis al-
Qur’an dengan jenis khat yang terdapat dalam buku pegangan yang menggunakan metode Uktub. Namun para siswa masih kesulitan dan
kebingungan dalam hal menyambung huruf hijaiyyah dan
.
Gambar 4.9 Tulisan Siswa dalam latihan menulis al-
Qur’an di dalam buku Uktub
Maka dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya kemampuan siswa dalam menulis al-
Qur’an dengan benar berkembang sesuai
harapan. Tabel 4.17
Kemampuan Menulis Al- Qur’an dalam Hal Kerapihan Tulisan
N = 25 Orang
No. Klasifikasi
Frekuensi Prosentase
1. Berkembang Sangat Baik
4 16
2. Berkembang Sesuai Harapan
12 48
3. Mulai Berkembang
9 36
Jumlah 25
100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menulis al-
Qur’an dengan rapih adalah 16 Berkembang Sangat Baik BSB, 48 Berkembang Sesuai Harapan BSH, 36 Mulai
Berkembang MB. Terlihat bahwa beberapa siswa sudah dapat menulis al-
Qur’an dalam buku Uktub dengan rapih, namun beberapa siswa yang lain masih terlihat belum rapih dan sesuai dengan tulisan
yang dicontohkan dalam buku, dan terlalu banyak menghapus tulisan yang salah.
Gambar 4.10 Siswa sedang latihan menulis Uktub
Salah seorang sedang siswa latihan menulis al- Qur’an di buku yang
menggunakan metode uktub. Setelah selesai latihan menulis, secara observasi guru langsung menilai tulisan siswa tersebut. Dalam
penilaian tulisan dengan benar siswa tersebut mendapatkan nilai 10, namun dalam menulis dengan indah, mendapatkan nilai 6. Penilaian
tersebut memiliki fungsi untuk melihat sejauh mana siswa dapat menulis dengan benar dan indah sesuai dengan yang dicontohkan
dalam buku dengan menggunakan metode uktub. Dapat disimpulkan
bahwa hampir setengahnya kemampuan siswa menulis al- Qur’an
dengan rapih telah berkembang sesuai harapan.
Gambar 4.11 Nilai Siswa dalam latihan menulis al-
Qur’an dengan metode uktub
Sebagaimana data-data observasi langsung terhadap guru dan siswa dalam bentuk tabel yang penulis telah gambarkan di atas, maka
selanjutnya akan dilakukan analisis rekapitulasi data sesuai rumus perhitungan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Langsung Terhadap Guru
No. Penilaian
Item Pernyataan Observasi Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 1.
Sangat Baik -
- -
- -
- -
- -
2. Baik
2 2
2 -
- 2
2 10
71,43 3.
Kurang Baik -
- -
2 2
- -
4 28,57
4. Tidak Baik
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
14 100
Dari rekapitulasi data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre oleh guru TPA sudah baik.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Langsung Terhadap Siswa
No. Penilaian
Item Pernyataan Observasi Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 1.
Berkembang Sangat Baik
- -
- 3
1 4
4 12
6,86 2.
Berkembang Sesuai Harapan
18 16
14 20
9 11
12 100
57,14 3.
Mulai Berkembang 7
9 11
2 15
10 9
63 36
Jumlah 175
100
Dari rekapitulasi data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan baca tulis al-
Qur’an siswa TPA dalam pelaksanaan pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre lebih dari setengah jumlah siswa sudah
berkembang sesuai harapan.
C. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian
Data-data yang telah diinterpretasikan di atas menunjukkan bahwa, pembelajaran baca tulis al-Quran pada anak usia dini di TKA-TPA Plus
Jakarta Islamic Centre sudah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil observasi langsung terhadap guru yang sebagian besar sudah baik
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan lebih dari setengah jumlah siswa TPA menunjukkan kemampuan membaca dan menulis al-
Qur’an yang telah berkembang sesuai harapan atau sesuai dengan indikator kompetensi
yang telah disusun oleh pihak lembaga pendidikan TKA-TPA Jakarta Islamic Centre.
Sejalan dengan data hasil observasi langsung terhadap guru dan siswa, dari hasil wawancara peneliti kepada kepala sekolah dan salah seorang guru
kelas TPA menjelaskan bahwa proses pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada
anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kurikulum Baca Tulis al-
Qur’an BTQ yang disusun oleh pihak lembaga pendidikan TKA-TPA Jakarta Islamic Centre sesuai
dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini. Selain itu materi yang diberikan dalam pembelajaran baca tulis al-
Qur’an sudah baik untuk perkembangan kognitif anak usia dini yang dalam masa golden age.
Sedangkan hal lain yang penulis amati dari kegiatan siswa di kelas TPA yang menjadi subjek penelitian ini terlihat sudah cukup baik. Meskipun ada
beberapa perilaku beberapa siswa dimana mereka masih berusia dini yang perlu menjadi perhatian guru.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, dapat diketahui bahwa kelas TPA diampu oleh dua orang guru untuk mempermudah mengajar siswa. Sebagian
dari siswai kelas TPA dalam menjalankan kegiatan di kelasnya sudah cukup baik, di antaranya; menjawab salam guru, berdoa sebelum memulai belajar,
mengikuti kegiatan ikrar dengan semangat, para siswa cukup antusias mengikuti pelajaran dan membaca i
qra’al-Qur’an, patuh terhadap intruksi guru dan berusaha bersikap sopan terhadap guru. Namun ada perilaku siswa
yang perlu menjadi perhatian guru yaitu karena sistem Open Class Kelas Terbuka, yaitu sebagian siswa ketika dalam proses pembelajaran, seringkali
bebas berlarian, bercanda dan bermain, karena memang jiwa mereka yang masih anak usia dini, dimana karakteristiknya masih senang bermain dan
memiliki mobilitas yang tinggi bergerak dan bergerak. Dari hasil observasi langsung terhadap guru dan siswa serta wawancara
dengan kepala sekolah dan salah seorang guru kelas TPA menunjukkan bahwa
pembelajaran baca tulis al- Qur’an di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre
sudah cukup baik, semua ini tak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini. Salah satu faktor yang mendukung pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini yaitu materi baca tulis al-
Qur’an yang sudah baik. Berdasarkan wawancara peneliti terhadap kepala sekolah dan guru, dapat
diketahui bahwa secara keseluruhan kurikulum pendidikan di TKA-TPA Jakarta Islamic Centre disusun sendiri oleh staff guru dan kepala sekolah, hal
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan kognitif anak, termasuk kurikulum baca tulis al-
Qur’an, namun mengacu kepada kurikulum dari LPPTKA BKPRMI, dengan tambahan kurikulum kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil pembelajaran baca tulis al- Qur’an.
Berdasarkan hasil wawancara pula, dapat diketahui bahwa materi baca tulis al-
Qur’an yang diberikan yaitu; untuk membaca al-Qur’an adalah tentang pengenalan huruf hijaiyyah, Ilmu Tajwid, Hafalan Surat Pendek dan Ayat
Pilihan. Untuk menulis al- Qur’an materi mengacu pada buku pegangan yang
menggunakan metode Uktub, dimana dalam buku tersebut diuraikan bagaimana cara menulis al-
Qur’an dengan baik dan benar, seperti langkah- langkah praktis sebelum menulis huruf hijaiyyah, siswa dilatih menggores
garis tipis, tebal, tipis tebal, titik, lingkaran dan ujung goresan. Sebelum mengerjakan latihan menulis di buku Uktub, terlebih dahulu guru
menerangkan dan memberikan contoh tulisan. Selain itu metode yang diterapkan dalam seluruh pembelajaran termasuk
pembelajaran baca tulis al- Qur’an, adalah “Learning by Doing” Belajar
langsung praktek. Pada pembelajaran baca tulis al- Qur’an maksud dari
metode belajar “Learning by Doing” misalnya setelah guru menyampaikan materi mengenai tajwid, makhorijul huruf dan uktub langsung dipraktikkan
oleh siswa pada saat membaca iqra’ dan menulis di buku Uktub. Secara khusus dalam mengajar membaca al-
Qur’an, guru menerapkan metode Iqra’
dan dalam mengajar menulis al- Qur’an, guru menerapkan metode Uktub.
Namun dalam penyampaian materi, guru terlihat hanya menggunakan teknik ceramah dan memberikan contoh tulisan al-
Qur’an di papan tulis, lalu memberikan tugas latihan menulis, sehingga terlihat beberapa siswa masih
kurang termotivasi dalam pembelajaran. Melihat siswa yang masih berusia dini, hendaknya ditingkatkan lagi dengan pendekatan PAIKEM, agar hasil
belajar anak usia dini dalam belajar baca tulis al- Qur’an lebih meningkat.
Dengan pendekatan PAIKEM, guru dapat menggunakan berbagai alat bantu atau media pembelajaran dan berbagai sumber belajar yang sesuai
dengan materi pembelajaran baca tulis al- Qur’an agar pembelajaran menarik,
menyenangkan dan sesuai dengan dunia siswa TPA yang masih berusia dini. Selain itu, dengan pendekatan PAIKEM guru juga dapat menata kelas yang
nyaman dan menarik, misalnya kelas dihias dengan gambar-gambar atau hiasan yang berhubungan dengan materi baca tulis al-
Qur’an, sehingga selain dapat membuat siswa semakin mudah mengingat pembelajaran, juga dapat
membuat siswa senang untuk berada di dalam kelas tersebut. Untuk teknik evaluasi hasil belajar siswa dalam baca tulis al-
Qur’an, sesuai pengamatan penulis dan hasil wawancara penulis kepada guru kelas
TPA, sudah baik, hal ini dapat dilihat dari evaluasi hasil belajar membaca al- Qur’an, seperti mengaji dengan buku Iqra’ atau al-Qur’an, menggunakan
teknik penilaian observasi, langsung dinilai setelah membaca dalam bentuk form penilaian yang terdapat di dalam buku “Agenda Santri dan Buku
Penghubung” dengan indikator penilaian A, B, dan C. Sedangkan menulis al- Qur’an, penilaian dilakukan langsung di buku tugas siswa yang menggunakan
metode Uktub. Di dalam buku Uktub ada kolom penilaian yang diisi guru dengan rentang nilai dari 1-100, setelah siswa latihan menulis al-
Qur’an. Selain itu evaluasi juga berupa EHB Evaluasi Hasil Belajar pada setiap
semester berbentuk ujian tulis dan lisan. Lalu nanti nilainya dimasukkan ke rapor. Hasil penilaian ini akan menjadi acuan bagi siswa untuk melanjutkan ke
jenjang kelas berikutnya atau masih harus tetap di jenjang kelas sebelumnya.
Dalam pengamatan peneliti, sarana dan prasarana juga masih perlu menjadi perhatian pihak lembaga untuk ditingkatkan lagi, seperti sarana
bermain untuk anak agar ditambah jenis alat permainan lainnya sehingga siswai termotivasi untuk selalu datang ke TPA dan dapat mengoptimalkan
kegiatan pembelajaran baca tulis al- Qur’an pada anak usia dini.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre sudah baik, dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh
pihak lembaga pendidikan Islam TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre, namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan yaitu metode serta
sarana dan prasarana, agar pembelajaran baca tulis al- Qur’an yang merupakan
awal pendidikan al- Qur’an dapat menunjukkan hasil yang optimal, sehingga
kelak dewasa nanti, anak-anak usia dini ini memiliki kepribadian yang religius.