kelak, anak-anak yang telah mendapat pendidikan tentang menulis al- Qur’an
tersebut akan terus menyiarkan ajaran Islam yang terdapat dalam al- Qur’an.
Prinsip pengajaran al- Qur’an pada dasarnya bisa dilakukan dengan
bermacam-macam metode. Diantara metode-metode itu ialah sebagai berikut: Pertama, guru membaca terlebih dahulu, kemudian disusul anak atau
murid. Dengan metode ini, guru dapat menerapkan cara membaca huruf dengan benar melalui lidahnya. Sedangkan anak akan dapat melihat dan
menyaksikan langsung praktik keluarnya huruf dari lidah guru untuk ditirukannya. Yang disebut dengan musyafahah
„adu„ lidah. Metode ini diterapkan oleh Nabi SAW kepada kalangan sahabat.
Kedua, murid membaca di depan guru, sedangkan guru menyimaknya. Metode ini dikenal dengan metode sorogan atau
„ardul qira’ah’ „setoran bacaan’. Metode ini dipraktikkan oleh Rasulullah SAW bersama dengan
malaikat Jibril kala tes bacaan al- Qur’an di bulan Ramadhan.
Ketiga, guru mengulang-ulang bacaan, sedang anak atau murid menirukannya kata perkata dan kalimat per kalimat juga secara berulang-ulang
hingga terampil dan benar.
37
Berikut ini adalah macam-macam metode pembelajaran al- Qur’an untuk
anak usia dini menurut Yolly Mulya:
38
1. Metode Lamma
Metode ini adalah metode lancar membaca dan menulis al- qur’an.
Metode ini cocok sekali untuk anak usia dini, dan memiliki pendekatan secara individual dan klasikal.
PenciptaPenemu Metode
Lamma: Metode
Lamma diciptakanditemukan oleh tim penulis Syahirman S.Ag dkk. Badan
kerjasama TPATPSA kota Padang
37
Ibid., h. 81.
38
Yolly Mulya, Metode Baca Tulis Al- Qur’an untuk Anak Usia Dini, 2014, h. 1,
http:yollymulya1992.blogspot.com.
Tahun dipublikasikan: Padang,7 Mei 2004 Latar belakang Metode Lamma: Pengalaman bertahun-tahun
Syahirman S.Ag. sebagai guru TPA. Pengalaman kemudian dituangkan kedalam tulisan yang diperkenalkan kepada rekan-rekan sesama guru
TPA. Tujuan: Membantu guru-guru TPA dan mengajar baik secara privat
atau klasikal dan membantu santri TPA dalam memperlajari, membaca dan menulis Al-Qur
’an. Mulai dari tingkat dasar dan membantu program pemerintah kota Padang dalam penuntasan buta baca al-Qur
’an. Tujuan hasil pencapaian peserta didik: Anak bisa membaca dan
menulis huruf al-Qur ’an dengan baik dan benar. Maka tiap-tiap
pembelajaran di dalam buku ini dilampiri dengan kertas tipis droslah yang tujuannya adalah agar setelah santri dapat membaca dengan baik dan
benar kemudian santri akan berlatih menulis bacaan tersebut dengan cara menjiplak dengan kertas droslah yang telah disediakan.
Target pengguna: Anak usia dini, anak TPA, umum .
Prinsip-prinsip metode Lamma:
a. Anak mampu membaca dan menulis al-Qur’an dengan baik dan benar.
b. Kemampuan membaca dapat diperoleh dari latihan-latihan, pada setiap
pembelajaran melalui pendekatan secara individual. c.
Kemampuan menulis dapat diperoleh dari latihan-latihan menulis ayat al-Qur
’an dan menjiplak dengan kertas transparan. d.
Buku ini terdiri dari 15 kali pertemuan.
Kelebihan Metode Lamma:
a. Guru sebagai fasilitator.
b. Anak mengenan huruf hijaiyyah di awal.
c. Anak pandai menulis huruf hijaiyyah, karena di akhir pembelajaran
anak menjiplak huruf hijaiyyah dengan menggunakan kertas tipis Drosla.