24
Bab II : Kajian Teoritis
Bab kedua ini akan menjelaskan mengenai Pengertian Strategi yang mencakup Strategi Yang Baik dan Tahapan Srtrategi, Pengertian Pembina Rohani Islam,
Media Pembelajaran, Pengertian Peningkatan Ibadah Shalat, Teori Komunikasi dan Strategi
Dakwah, Teori Pembelajaran Sosial,
Pengertian Lembaga Pemasyarakatan yang mencakup Pembinaan Narapidana, Pengertian Anak Didik
Pemasyarakatan.
Bab III : Gmbaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba
Bab ketiga akan menjelaskan tentang Hakikat KriminalitasKejahatan, Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Tempat Membina Pelaku Tindak KriminalKejahatan,
Sejarah, Visi, Misi dan Motto, Pelayanan dan Program Unggulan, Kondisi, Program Pembinaan, Situasi Pengamanan dan Struktur Organisasi Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Salemba.
Bab IV : Temuan dan Analisa Data
Dalam bab keempat ini akan menjelaskan tentang Strategi Pembina Rohani Islam dalam Peningkatan Ibadah Shalat Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Salemba Jakarta Pusat dan Hasil dari Strategi Pembina Rohani Islam dalam Peningkatan Ibadah Shalat Anak didik Pemasyarakatan di
Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba Jakarta Pusat.
Bab V : Penutup
Dalam bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah diteliti oleh penulis dalam karya ilmiah ini, serta memberikan saran-saran dan
juga beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.
25
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Strategi
Pengertian strategi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos, yang berarti ‘Komandan Militer’ pada zaman demokrasi Athena. Pada
awalnya strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan.
1
Sedangkan secara terminologis, Fred R. David mendefinisikan strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hedak dicapai.
2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi memiliki makna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
3
Syarif Usman mengemukakan bahwa strategi adalah kebijaksanaan dalam menggerakan dan membiming seluruh potensi kekuatan, daya dan kemampuan
bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.
4
Kemudian Onong menyimpulkan, definisi strategi pada hakikatnya adalah perencanaan planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana
taktik operasionalnya.
5
1
Komarudin, Ensiklopedia Manajemen Jakarta: Bumi Aksara, 1994, h. 539.
2
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep Jakarta: Salemba Empat, 2010, h. 18.
3
Hari Murti Kridalaksana, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia Jakarta: Nusa Indah, 1981, h. 173.
4
Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan Dalam Islam Jakarta:Firma Jakarta,tth, h. 6.
5
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999, h. 32.