Program Pembinaan GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMASYARAKATAN

64 d. Menyelenggarakan latihan group music band bagi Warga Binaan yang berbakat di bidang musikband dengan nama Lasamba Band. Lasamba Band akan tampil mengisi kegiatan dalam rangkaian acara peringatan Hari Dharma Karyadhika Tahun 2013 di Kantor Pusat Kementrian Hukum dan HAM RI tanggal 27 Oktober 2013 4. Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : a. Kegiatan Upacara Bendera setiap hari Senin yang melibatkan Warga Binaan. b. Kegiatan Kepramukaan yang telah beridiri sejak tahun 2012. c. Peringatan Hari Besar Nasional seperti HUT Proklamasi RI setiap tanggal 17 Agustus, Hari Bhakti Pemasyarakatan tanggal 27 April, dan Hari Tri Dharma Karya Dhika Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI setiap tanggal 30 Oktober setiap tahun. 5. Pembinaan Kemandirian, Latihan Kerja, dan Produksi Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : a. Usaha cuci pakaian laundry bekerja sama dengan pihak Ketiga. b. Peternakan kambingdomba memanfaatkan lahan disekitar tembok keliling Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba. c. Pelaatihan konveksi dan penjahitan pakaian garmen bekerja sama dengan pihak ketiga. d. Budidaya Tanaman Hias dan Bonsai. 65 e. Budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan tembok keliling Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba. f. Peterakan ikan hias dalam kolam. g. Pertanian meliputi, sayur mayur dan buah-buahan. Salah satu hasil panennya adalah Timun Duri yang telah dimanfaatkan sebagai ekstra poding Buka Puasa di internal Lembaga Pemasyarakatan pada Bulan Ramadhan yang lalu. h. Kerajinan tangan handicraft memanfaatkan limbah barang bekas menjadi karya seniyang bermutu dengan slogan “dari limbah menjadi rupiah”. i. Kerajinan seni lukis pada media gelas, piring, kaca, dan daun pisang yang bernilai tinggi. j. Kegiatan keterampilan menyulam kain perca yang didukung oleh ibu- ibu dari SIKIB Sekertariat Ibu-ibu Kabinet Indonesia Bersatu 6. Perawatan Kesehatan Warga Binaan Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : a. Membentuk Tim Kelompok Kerja Polja HIVAIDS di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba dalam rangka penanggulangan dan pencegahan HIVAIDS bekerja sama dengan lembaga donor seperti HCPI dan GF8 dalam koordinasi Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Ditjen Pemasyarakatan. b. Selain bantuan dan dukungan dalam koordinasi Ditjen Pemasyarakatan, tim Pokja HIVAIDS Lembaga Pemasyarakatan Klas 66 II A Salemba juga mendapat dukungan langsung Australiasian Society on HIV-AIDS Medicine ASHM. c. Bekerjasama dengan LSM pemerhati AIDS guna membantu penanganan kasus HIVAIDS di Lembaga Pemasyarakatan seperti Partisan, PKBI, Yayasan Sringganis untuk pelatihan terapi komplementer terhadap Warga Binaan. d. Melakukan kerjasama dengan Direktorat Jendral P2L Kementrian Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat dalam pelayanan pengadaan obat TB, Reagen Pemeriksaan HIV, dan obat- obatan profilaksis HIV. e. Melakukan kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dan PPTI dalam pengirimian Sputum dan hasil pemeriksaan Sputum dari Warga Binaan suspect TB. f. Bekerjasama dengan RS Polri Kramatjati untuk merujuk Warga Binaan yang menderita sakit dengan memanfaatkan fasilitas JAMKESMAS. g. Melakukan koordinasi dengan RSCM dalam rangka pelayanan rujukan rawat jalam, dan rawat inap dengan menafaatkan fasilitas JAMKESMAS. h. Melakukan kerjasama dengan RS. St. Carolus sebagai satelit untuk pelayanan terapi ARV bagi Warga Binaan penderita HIV. i. Melakukan tes urine secara berkala terhadap Warga Binaaan yang diusulkan Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Asimilasi serta 67 tes urin secara mendadak kepada Warga Binaan apabila diketahui adanya indikasi penyalahgunaan narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan. 7. Pelayanan Makanan Bagi Warga Binaan Pemberian makanan bagi Warga Binaan, dan anak didik pemasyarakatan berpedoman pada Surat Edaran SE Menteri Kehakiman No.M.02-UM.01.06 Tahun 1989 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bahanan Makanan bagi Warga Binaan, tahanan, dan anak didik Pemasyarakatan yang selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-01.PK.07.02 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara yang ditetapkan sebesar 2.250 kalori per orang per hari. Adapun dalam penetapan jadwal menu makan Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba sesuai ketentuan Peraturaan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.HH-01.PK.07.02 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara adalah jadwal menu 10 hari, dengan tujuan sebagai berikut : a. Dapat diketahui kapan menu makan tersebut disajikan, sehingga menu makan tidak membosankan karena terlalu sering disajikan. b. Lebih mudah mencari variasi makanan yang cocok. c. Pembiayaan yang diperlukan untuk pembelian bahan makanan dapat diperhitungkan dengan baik. 68 d. Menu dari hari ke hari akan merata, tidak ada menu yang terlalu sederhana juga tidak ada menu yang terlalu mewah. Untuk menunjang pelayanan menu makan yang optimal bagi Warga Binaan, maka petugas dapur Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba menetapkan Catur Tertib Kerja Dapur yang terdiri dari : a. Tertib Kebersihan Dapur. b. Tertib Penyajian Menu Makanan. c. Tertib Pengamanan Dapur dan Peralatan Masak. d. Tertib pelaporan data bahan makanan dab administrasi dapur. 8. Pembinaan Re-Integrasi Sosial Percepatan pembinaan re-integrasi sosial Warga Binaan ke tengah- tengah masyarakat melalui program Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, Cuti Menejelang Bebas, dan Asimilasi baik ke Lembaga Pemasyarakatan Terbuka maupun bekerja sama dengan pihak ketiga. Pembinaan re-integrasi dapat terlaksana dengan baik dengan melibatkan unsure-unsur yaitu Petugas, Warga Binaan, dan masyarakat keluarga Warga Binaan. Guna mendukung optimalnya program tersebut diselenggarakan forum siding Tim Pengamat Pemasyarakatan TPP Leembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba. 9. Sistem Database Pemasyarakatan SDP Sehubung dengan semangat reformasi birokrasi di lingkungan pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba telah melakukan pembenahan dengan membentuk Tim Layanan Kunjungan 69 Keluarga Warga Binaan dan Layanan Informasi Pemasyarakatan serta Unit Layanan pengaduan melalui pemanfaatan Sistem Database Pemasyarakatan berbasis IT yang terintegrasi. Sehingga diharapkan data-data Warga Binaan Pemasyarakatan dapat mendukung Program Pembinaan Pemasyarakatan berazazkan “Reintegrasi Sosial”. 10. Assessment Resiko dan Kebutuhan. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-448.OT.03.01 Tahun 2011 tanggal 05 Agustus 2011 tentang Pelaksanaan Praktek Asesmen Risiko dan Kebutuhan Faktor-Faktor Kriminogenik pada 3 tiga UPT Pemasyarakatan Pilot Project Lapas Salemba, Lapas Narkotika Cipinang, dan Bapas Jakarta Pusat. Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba sebagai salah satu UPT yang telah ditunjuk untuk menjadi pilot project program asesmen resiko dan kebutuhan telah membentuk asesor yang telah menerima bimbingan teknis pelaksanaan praktek asesmen. Dan hingga saat ini tim asesor Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba telah berhasil mengasesmen sebanyak 500 orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba. 11. Pelayanan Kunjungan yang Bebas dari Pungutan Liar dan Respon terhadap Informasi dan Pengaduan dari Masyarakat. Pelayanan kunjungan sebagai program unggulan layanan Pemasyarakatan yang berorientasi pada kepuasan layanan public telah berjalan dengan baik. Program ini berjalan seiring upaya Kementrian Hukum dan HAM RI untuk memperbaiki citra layanan public dibidang Pemasyarakatan 70 yang bebas dari pungutan liar dan menciptakan tingkat kepuasan yang tinggi oleh masyarakat. Layanan kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA dilaksanakan oleh Tim Layanan Kunjungan yang dalam pelaksanaan tugasnya langsung dibawah koordinasi Kepala Seksi Pembinaan NapiAnak Didik dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba. Selain itu juga layanan kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba telah terintegrasi langsung dengan sistem database Pemasyarakatan serta didukung dengan penilaian kepuasan masyarakat melalui Layanan Touch Screen di areal Kunjungan.

H. Situasi Pengamanan Lapas Klas IIA Salemba

1. Kekuatan Petugas Pengamanan Strategi Pengamanan Lapas Klas IIA Salemba dilakukan secara terpadu, yang dilaksanakan oleh segenap jajaran Kesatuan Pengamanan Lapas dan didukung Seksi Administasi Keamanan dan Ketertiban. Adapun kekuatan petugas pengamanan dibagi dalam 4 Regu Pengamanan yang masing-masing regu terdiri dari 20 orang, dan didukung oleh Petugas Pengamanan Pintu Utama P2U sebanyak 4 regu yang masing-masing regu beranggotakan 4 orang. Selain kekuatan Regu Pengamanan dan P2U dalam rangka mendukung pengawasan, pengendalian, dan penertiban Warga Binaan juga didukung oleh jajaran Pengamanan Dalam Pamdal yang beranggotakan 12 orang terbagi dalam 2 shift jadwal tugas pagi dan sore. 71 Pemeliharaan keamanan dan ketertiban di Lapas Salemba tidak hanya berada dibawah kendali KPLP dan Seksi Administrasi Kamtib saja tetapi juga melibatkan segenap petus Lapas Salemba dari berbagai seksi. Implementai pelaksaaan tugas tersebut diwujudkan dalam bentuk pembagian jadwal tugas piket setiap bulan yang terdiri dari : - piket control pejabat structural - piket pejabat struktural pada hari libur - perwira piket dari pegawai dengan golongan III - bantuan jaga malam dari pegawai staf - piket petugas KPLP malam hari. Penunjukkan petugas dan pengaturan jadwal dilaksanakan oleh Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban berdasarkan perintah Kepala Lapas Klas IIA Salemba. 2. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pengamanan. Pengawasan dan pengendalian pengamanan Lapas Klas IIA Salemba dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a. Penyuluhan Masa Awal Pengenalan Lingkungan Mapenaling oleh masing-masing seksi kepada warga binaan yang baru masuk Lapas. b. Kontrol kebersihan blok dan kamar hunian secara berkelanjutan yang dilakukan oleh jajaran pengamanan. c. Melakukan tatap muka dan sambung rasa antara petugas dengan warga binaan dalam rangka sosialisasi peraturantata tertib, kewajiban, dan larangan yang harus dipatuhi oleh warga binaan. 72 d. Melakukan penggeledahan secara rutin ke dalam blok dan kamar hunian wara binaan baik yang dilakukan secara internal maupun melibatkan eksternal seperti Satuan Tugas Satgas Kamtib dari Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM DKI Jakarta. e. Melakukan penyitaan dan pemusnahan barang-barang terlarang yang ditemukan dari hasil penggeledahan. f. Melakukan penindakan disiplin dan pemeriksaan terhadap warga binaan yang melakukan pelanggaran tata tertib baik berupa pelanggaran tingkat ringan, sedang, maupun berat sesuai peraturan yang berlaku serta melaporkan kepada pihak kepolisian apabila ditemukan indikasi pelanggaran kriminal yang dilakukan oleh warga binaan. g. Melaksanakan pengarahan briefing dalam apel serah terima pengamanan Lapas kepada petugas pengamanan untuk meningkatkan kewaspadaan petugas. h. Melaksanakan pengawalan bagi warga binaan yang keluar Lapas untuk kepentingan kegiatan pembinaan warga binaan, merujuk ke Rumah Sakit, pemindahan warga binaan. i. Melakukan koordinasi dengan jajaran pengamanan terkait seperti Kepolisian, BNN, Densus 88, dan TNI dalam rangka dukungan pengamanan dalam situasi tertentu.