45
mewujudkan reintegrasi sosial yaitu pulihnya kesatuan hubungan narapidana sebagai individu, makhluk sosial dan makhluk tuhan.
37
Dalam rangka pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan dilakukan penggolongan atas dasar :
a. umur b. jenis kelamin
c. lama pidana yang dijatuhkan d. jenis kejahatan, dan
e. kriteria lainnya sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembinaan.
38
Adapun sistem pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, berdasarkan asas-asas berikut :
a.
Pengayoman b. Persamaan perlakuan dan pelayanan
c. Pendidikan d. Pembimbingan
e. Penghormatan dan harkat martabat manusia f.
Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan: dan g. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-
orang tertentu
39
37
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Penjelasan Atas UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Pasal 2.
38
UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Pasal 12.
39
UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Pasal 5.
46
H. Pengertian Anak Didik Pemasyarakatan
Pengertian narapidana menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dalam Pasal 1 angka 7 yaitu :
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Di dalam hal ini, narapidana termasuk juga didalamnya anak pemasyarakatan, dan di dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 Pasal 1
angka 8 dijelaskan mengenai Anak Didik Pemasyarakatan. Anak Didik Pemasyarakatan adalah :
a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalan pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak paling lama sampai umur 18
delapan belas tahun. b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan
kepada Negara
untuk dididik
dan ditempatkan
di Lembaga
Pemasyarakatan. Anak paling lama sampai umur 18 delapan belas tahun. c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya
memperoleh penetapan
pengadilan untuk
dididik di
Lembaga Pemasyarakatan Anak paling lama sampai berusia 18 delapan belas
tahun. Adapun hak-hak yang didapatkan oleh Anak Pidana, Anak Negara dan
Anak Sipil di Lembaga Pemasyarakatan, antara lain : a. Anak Pidana berhak melakukan ibadah sesuai dengan agama atau
kepercayaannya pendidikan dan pengajaran, mendapatkan pelayanan
47
kesehatan dan makanan yang, mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupu
jasmani, mendapatkan
layak, menyampaikan
keluhan, mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya
yang tidak dilarang, menerima kunjungan keluarga, penasihat hokum atau orang tertentu lainnya, mendapatkan pengurangan masa pidana remisi,
mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga, mendapatkan pembebasan bersyarat, mendapatkan cuti
menjelang bebas dan mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Anak Negara mempunyai hak yang sama dengan anak pidana kecuali tidak berhak mendapat pengurangan masa pidana.
c. Anak Sipil mempunyai hak yang sama dengan anak pidana kecuali tidak berhak mendapat pengurangan masa pidana remisi, tidak berhak
mendapatkan cuti menjelang bebas.
40
I. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
ataupun verbal. Assoiciation for Education and Communication Technology AECT memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
40
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Penjelasan Atas UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.
48
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sedangkan Education Association
NEA mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen
yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksioanal. Dari definisi tersebut, Asnawir
dan Basyiruddin menyimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan
audien siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Media yang digunakan secara kreatif akan memungkinkan audien siswa untuk
belajar lebih baik dan meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
41
Dalam media pembelajaran, media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada siswa dalam mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana,
konkrit serta mudah dipahami.Dengan begitu, media dapat juga berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi audien terhadap materi pembelajaran.
42
Menurut Oemar Hamalik yang dikutip oleh Asnawir dan Basyiruddin, terdapat empat klasifikasi dalam media pembelajan, yaitu :
43
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi,
chart, grafik, poster, peta dan globe.
41
Prof. Dr. H. Asnawir dan Drs. M. Basyiruddin Usman, M.Pd, Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers, 2010, h. 11.
42
Asnawir dan Usman, Media Pembelajaran, h. 21.
43
Asnawir dan Usman, Media Pembelajaran, h. 29.