Pengertian Keterampilan Menulis Cerita

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Keterampilan Menulis Cerita

1. Pengertian Keterampilan Menulis Cerita

Keterampilan adalah suatu kemampuan yang dimiliki dan dikembangkan secara terlatih serta memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, dan nilai menyatu dalam bentuk kreatifitas. Selanjutnya, Saleh Abas 2006: 125, Keterampilan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Disamping itu Henry Guntur Tarigan 2008: 3 keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Senada dengan pendapat di atas dapat di sampaikan bahwa keterampilan menulis berarti keterampilan seseorang yang diwujudkan dalam penguasaan seseorang untuk menulis. Keterampilan menulis tidak diperoleh secara “alamiah”, tetapi harus dipelajari dan dilatihkan dengan sungguh-sungguh. Burhan Nugiantoro, Kasuriyanto, dan Imam Kurmen 1997: 12. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Darmiyati Zuhdi 1999: 195 keterampialan merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat, tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan 10 keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis. Ahmad Rofi’uddin, 1999: 276 katerampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk mengatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tulis. Menurut The Liang Gie 2002: 3, keterampilan menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Selain itu, siswa juga harus aktif dan kreatif untuk melahirkan gagasan dalam mewujudkan keterampilannya. Pada dasarnya semua siswa memiliki potensi kreatif yang harus dikembangkan agar mereka mampu hidup penuh gairah dan produktif dalam melakukan tugas-tugasnya. Menurut para ahli bahwa motivasi belajar diyakini sebagai kunci keberhasilan belajar, sehingga motivasi belajar harus dirancang untuk di tumbuhkan pada setiap siswa Depdiknas, 2003: 23. Selanjutnya, setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Tarigan, 1980: 1, 1981: 2. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat simpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan untuk mengeluarkan sumber daya 11 internal atau bakat dalam diri seseorang yang merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. 2. Pengertian Menulis Menulis adalah meletakkan simbol-simbol grafis yang menyatakan pemakaian suatu bangsa sedemikian rupa sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol grafis itu sebagai bagian penyajian satuan-satuan ekspresi bahasa Lado,1994 dalam Mukhsin Ahmadi 1990: 28. Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan berbahasa paling akhir yang dikuasai pelajar setelah kemampuan mendenganrkan, berbicara dan membaca. Dibandingkan tiga kemampuan berbahasa yang lain kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal tersebut disebabkan kemampuan menulis menghedaki penguasaan berbagai unsur, dan unsur luar bahasa itu sediri yang akan menjadi isi cerita. Selain terampil menulis, siswa sudah sewajarnya juga memiliki sikap yang positif terhadap pembelajaran menulis, artinya sebagai pandangan dan perbuatan yang didasarkan pada pendirian terhadap kegiatan pembelajaran menulis baik dikelas maupun diluar kelas Kastam Syamsi, 1999: 183. 12 Henry Guntur Tarigan 1988: 35 menyatakan bahwa sebagai salah satu tolak ukur suatu bangsa dan bernegara dilihat dari maju dan tidaknya kemampuan berpikir seseorang pada komunikasi tertulis bangsa tersebut dewasa ini. Melalui pembelajaran menulis siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat cerita, tetapi siswa juga harus dapat menyusun dan menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga menjadi sebuah cerita yang runtut. Pada pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilam menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat di butuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa “menulis dipergunakan, melaporkanmemberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini 13 bergantung pada pikiran organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.” Morsey, 1976: 122. Dalam kehidupan sehari-hari menulis merupakan aktivitas yang sering dilakukan, seperti catatan harian, menulis surat, di sekolah kegiatan menulis dilakukan oleh pembelajar seperti mencatat, meringkas, menjawab pertanyaan secara tertulis, dan didunia kerja menulis merupakan bagian yang selalu dilakukan, Sri Harini Ekowati. 2008: 19. Menurut Henry Guntur Tarigan 2008: 21 menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang mengambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. The Liang Gie, 2002: 3 menyatakan bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan penyampaiannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk di pahami. Burns, Roe dan Ross, 1996: 386 menyatakan sebagai proses menulis merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa tahap yaitu pra menulis pre writting, pengendrapan drafinf, perbaikan refising, pengeditan editing, dan publikasi publising, dan atau curah pendapat. Berdasarkan pada beberapa pandangan tetang pengertian menulis diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa menulis adalah suatu proses kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau ide melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. 14

3. Tujuan Menulis