77 sesuai dengan gambar yang sudah ditempelkan didepan papan tulis. Guru
menyuruh masing-masing siswa menyusun cerita sesuai dengan gambar menggunakan kata-kata siswa sendiri. Pada akhir pembelajaran guru
memberikan soal evaluasi kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan agar bisa mengetahui pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar
yang sudah berlangsung. Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang sudah di bahas bersama.
c. Observasi Siklus II
Observasi terhadap siswa yang dilakukan dalam menulis cerita menggunakan media gambar. Observasi terhadap masing-masing siswa,
berdasarkan data hasil observasi masing-masing siswa saat pengajaran pada siklus I dengan menggunakan media gambar dalam menulis cerita.
Peneliti mengobservasi secara terbuka dengan mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses pembelajaran, pengaruh tindakan yang di sengaja,
situasi dalam kelas, keadaan kelas dan kendala dalam proses pembelajaran.
Lembar pengamatan yang di gunakan peneliti yaitu untuk mengamati siswa dan guru pada proses belajar mengajar tentang
keterampilan menulis cerita menggunakan media gambar pada lembar observasi. Peneliti telah melakukan penelitian terhadap pelaksanaan
pembelajaran Bahasa
Indonesia dalam
menulis cerita
dengan menggunakan media gambar untuk mencaritahu tindakan yang di lakukan
siswa secara langsung.
78
d. Pengamatan Terhadap Siswa
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pembelajaran menulis cerita di siklus II pada selasa 23 juni 2015, pada pukul 10.00
sampai 11.35 Wib. Pada siklus II pertemuan pertama yang dilakukan, siswa terlihat sudah aktif dan paham dalam pembelajaran menulis cerita
menggunakan media gambar. Hasil observasi siswa pada pembelajaran keterampilan menulis cerita pertemuan pertama siklus II yaitu 100,
untuk lebih jelas lihat pada lampiran 7 halaman 100. Keaktifan siswa dalam bertanya rata-rata semua siswa sudah memahami tentang maksud
dan tujuan pembelajaran dalam keterampilan menulis cerita yang sudah di sampaikan oleh guru. Guru memberitahukan kepada siswa agar siswa
mengerjakan tugas, dan siswa tidak lagi bingung dan keberatan dalam mengerjakan tugas yang di berikan oleh gurunya. Siswa mengerjakan
tugas menulis cerita masing-masing dan tidak lagi bertanya kepada teman, mempunyai penuh tanggung jawab yang baik. Melalui hal ini penilaian
guru difokuskan pada hasil kerja siswa masing-masing, perhatian siwa, dan kualitas hasil tulisannya.
Pertemuan kedua siklus II ini dilaksanakan pada hari kamis 25 juni 2015. Pembelajaran dimulai pukul 07.10 sampai 09.00 Wib dengan materi
melanjutkan siklus II pertemuan kedua yaitu menulis cerita dengan menggunakan media gambar. Siswa dalam melakukan tugasnya secara
individu untuk mencari jawaban dan menyelesaikan kegiatan menulis cerita. Hasil observasi siswa pada pembelajaran keterampilan menulis
79 cerita pertemuan kedua siklus II yaitu 100, untuk lebih jelas lihat pada
lampiran 7 halaman 100. Pembelajaran pada siklus II kepada siswa dapat meningkatkan
keterampilan menulis cerita sesuai dengan gambar yang diamati tentang gambar kantin kejujuran di sekolah. Pada siklus II pembelajaran dengan
menggunaka media gambar kantin kejujuran sudah dapat dilaksanakan secara optimal, dan siswa menjadi terbiasa, sehingga kegiatan yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik. Keseluruhan siswa di dalam kelas aktif mengerjakan tugas individu dengan baik. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru dengan tenang, siswa tidak saling mengganggu dengan teman sebangku sehingga tugas-tugas yang dikerjakan siswa sudah
maksimal. Melalui hal ini dibuktikan dengan hasil observasi keterampilan menulis cerita siswa kelas IV SD Negeri Bakalan.
Tabel 7. Hasil Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas IV pada Siklus II
No. Nilai
Kriteria Frekuansi
Persentase Keterangan
1 80-90
Sangat baik 12
52,17 Tuntas
100 2
70-79 Baik
11 47,82
3 60-69
Cukup baik Belum
tuntas 0 4
50-59 Kurang baik
5 40-49
Sangat kurang jumlah
23 100
Berdasarkan tabel tersebut di atas disimpulkan bahwa jumlah persentase yang dimiliki siswa dapat mencapai nilai ≥77 ada 23 siswa atau
100 sedangkan yang tidak mencapai nilai kelulusan 77 yaitu 0.
80 Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
dalam keterampilan menulis cerita hasil yang didapatkan sudah sangat baik, dan tdak perlu di benarkan lagi. Pada hasil menulis cerita yang dilakukan
setelah akhir siklus II, nilai dari siswa sudah ada peningkatan dibandingkan sebelumnya tindakan. Nilai siswa dalam menulis cerita sudah terlihat
hasilnya mencapai keriteria minimal KKM yang telah di tetapkan oleh peneliti. Pada siklus I dan siklus II ini ada peningkatan jumlah siswa yang
memperoleh nilai KKM 77,00 dari 4 siswa 17, 39 meningkat menjadi 23 siswa 100 dari 23 orang siswa. Dari hasil tes menulis cerita siswa
sudah mencapai KKM yang ditetapkan peneliti maka penelitian ini dihentikan pada siklus II.
Tabel 8. Pebandingan Ketuntasan Keterampilan Menulis Cerita pada Siklus I dan siklus II
Uraian Ketuntasan
Siklus I Siklus II
Tuntas Belum Tuntas
Tuntas Belum Tuntas
Jumlah Siswa 4
19 23
Persentase 17,39
82,60 100
Berdasarkan Tabel tersebut di atas peningkatan hasil persentase ketuntasan dapat dilihat pada histogram berikut ini.
81
Gambar 4. Histogram Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas IV
Hasil tes keterampilan menulis cerita yang diberikan kepada siswa dipertemuan pertama siklus II diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut:
siswa sudah menyusun cerita sesuai dengan unsur cerita, hasil yang ditentukan yaitu 9, siswa menulis cerita sesuai dengan alur cerita yaitu
22,60, siswa menulis cerita sesuai dengan tokoh dalam cerita yaitu 24,34, siswa menulis cerita sesuai dengan struktur kalimat dalam cerita yaitu
14,34, siswa menulis cerita sesuai dengan EYD yaitu 9,13. Pada pertemuan kedua siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata dalam
menyusun cerita sangat sesuai yaitu 8,91, alur cerita yaitu 24,74, tokoh cerita yaitu 23,69, struktur kalimat dalam cerita yaitu 14,56, dan siswa
menyusun cerita sangat sesuai EYD yaitu 10.
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
Tuntas Belum Tuntas
Siklus I Siklus II
82
Tabel 9. Hasil Menulis Cerita Pada Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II
Uraian Ketuntasan
Tes Awal Siklus I
Siklus II Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas Belum
Tuntas Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah Siswa
3 20
4 19
23 Persentase
13,04 86,95
17,39 82,60
100
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hasil pesentase ketuntasan meningkat yaitu 86,96. Pada hasil tes awal siswa
yang memiliki ketuntasan yaitu 13,04 meningkat menjadi 100. Dari peningkatan hasil persentase ketuntasan dapat dilihat pada histogram
berikut ini.
Gambar 5. Histogram Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas IV e.
Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II dapat diketahui bahwa semua siswa memiliki perilaku yang baik ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung dikelas sudah tidak ada siswa yang
83 bermain dengan teman sebangkunya dan mereka sudah memperhatikan
penjelasan dari guru dengan baik dan tenang. Pada saat siswa mengerjakan tugas, guru terlihat membimbing mereka dan siswa
mendengarkannya serta mengikuti perintah dari guru. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis cerita sudah diterapkan kepada
siswa. Situasi dalam kelas di perhatikan dengan baik setiap siswa hendaknya diarahkan lebih aktif dalam menulis cerita. Siswa yang sudah
mempersentasikan hasil kerjanya diberikan kesempatan kepada siswa lain yang belum tampil untuk membacakan ceritanya di depan kelas kepada
teman-temannya. Agar lebih mengembangkan kreativitas siswa guru sudah memberikan tugas rumah untuk siswa menceritakan tentang koperasi
kejujuran yang ada disekitar tempat tinggal mereka masing-masing. Pembelajaran menulis cerita dengan menggunakan media gambar sudah
meningkat. Peneliti harus menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan media gambar, membuat lembar kerja siswa menyiapkan evaluasi, harus
berada ditengah-tengah siswa. Guru sudah meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa
sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Guru sudah menilai siswa yang kurang aktif. Guru perlu menyampaikan kepada siswa
bahwa aktivitas mereka dinilai oleh guru. Berdasarkan hasil di atas maka tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dari kegiatan pembelajaran ini sudah memenuhi sepenuhnya. Dengan demikian pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya
84 dengan mengkaji ulang rencana pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
karena nilai semua siswa sudah memenuhi kriteria minimal KKM dari peneliti. Dalam hasil pengamatan dan hasil kerja siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Pada hasil pengamatan dan hasil kerja siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II dari bagian pendahuluan dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan apersepsi berupa
pernyataan-pernyataan dan juga pernyataan singkat yang diberikan kepada siswa sehingga siswa menjadi tertarik dan siap menerima dan juga terlibat
dalam aktivitas pembelajaran. Pada apersepsi kegiatan inti dalam pembelajaran adalah pemberian tugas individu.
Guru memberikan penghargaan terhadap masing-masing siswa kerena mereka dapat mengerjakan tugas menulis cerita dengan baik. Oleh
karena itu guru perlu melakukan hal tersebut agar siswa termotivasi dalam mengerjakan tugas menulis cerita. Pada akhir pelajaran guru dan siswa
menyimpulkan materi yang sudah dibahas bersama sebagai penguatan dan motivasi kepada siswa.
C. Pembahasan