Pengertian dan Fungsi Media Gambar

37 5 Pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan, 6 Siswa dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan.

10. Pengertian dan Fungsi Media Gambar

Hujair AH Sanaky 2013: 7 Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dapat dijelaskan seperti berikut. a. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah, b. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya, c. Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret, d. Memberi kesamaan persepsi, e. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak, f. Menyajikan ulang informasi secara konsisten, g. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selain fungsi di atas, Livie dan Lentz 1982 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompenstoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi 38 pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang di tampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. b. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar membaca teks gambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap siswa. c. Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. d. Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali. Pada empat fungsi media visual tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri, karena melihat pesan visual tidak dengan sendirinya akan mudah memahami atau mampu balajar dari padanya. Pada pembelajaran harus dibimbing dalam menerima dan menyimak pesan visual secara tepat. Bagi seorang siswa yang terbiasa dengan gambar sketsa, maka secara kognitif dan afektif akan menterjemahkan gambar tersebut dengan baik. Bagi siswa yang belum terbiasa atau kurang memiliki pengetahuan tentang gambar sketsa, akan menterjemahkan dengan menggunakan pikirannya saja. Kurikulum 2013, dengan metode “tematik integratif” untuk jejang Sekolah Dasar SD saat ini, tuntutannya buku untuk siswa harus didesain 39 menarik mungkin dengan peran-pesan visual berupa gambar dengan pewarnaan yang menarik. Disinilah diperlukan teknik efektif untuk memahami pesan visual, karena menuntut penerima pesan atau siswa untuk “melihat” “membaca” pesan-pesan visual pada berbagai tahapan dimulai, dari seperti berikut ini. a. Fase differensiasi, yaitu dimana siswa mula-mula mengamati mengidentifikasi, dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual tersebut. b. Fase integrasi, yaitu dimana siswa menempatkan unsur-unsur visual secara serempak, menghubungkan keseluruhan pesan visual kapada pengalaman-pengalamannya, c. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisasi untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Cara belajar model ini agar anak-anak dapat belajar dengan baik, menyenangkan, memberdayakan, mengembangkan potensi dan tidak membosankan. Dengan metode “tematik integratif” untuk jenjang Sekolah Dasar SD saat ini, buku untuk siswa harus didesain menarik mungkin. Salahsatunya,harus berwarna. Tampilan buku tersebut dibuat dengan desain yang menarik sehingga anak-anak semangat untuk belajar. Cara ini dilakukan agar anak-anak dapat belajar dengan baik dan tidak bosan. Katakan saja, anak-anak pada jenjang SD ini lebih mudah terstimulasi dengan “gambar” dan memiliki “warna” yang menarik. Hal 40 ini terbukti bahwa anak-anak pada tingkat dasar ini, jauh lebih senang dengan buku cerita bergambar atau komik dari pada buku pelajaran. Disinilah diperlukan peran desainer media pembelajaran dalam mendesain buku-buku tersebut dengan tampilan gambar dan warna yang menarik. Tetapi, gambar-gambar yang ditampilkan dalam buku-buku tersebut sesuai dengan konten. Gambar yang di tampilkan juga familier dengan kondisi siswa. Hasil penelitian Edmund Faison, dkk. Hujair AH Sanaky 2013: 9 Tentang penggunaan gambar dan grafik visual dalam pembelajaran disimpulkan. a. Terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi siswa secara maksimal, seperti berikut ini. 1 Gambar-gambar yang digunakan harus erat kaitannya dengan meteri pembelajaran konten, 2 Gambar harus familier dengan pembelajaran, 3 Gambar yang digunakan ukurannya cukup besar, sehingga rincian unsur-unsurnya mudah diamati, sederhana, direproduksi bagus, lebih realistik, dan menyatu dengan teks. b. Terdapat bukti, “Gambar-gambar berwarna” selain warna hitam putih lebih menarik minat siswa dari pada gambar yang ditampilan dengan warna hitam putih saja. Selain itu, daya tarik terhadap gambar juga bervariasi sesuai denmgan umur, jenis kelamin serta kepribadian seseorang atau siswa. Sekalipun demikian, gambar- gambar berwarnapun tidak selamanya merupakan pilihan terbaik, 41 kerena menurut hasil penelitian Seth Spaulding, mengatakan bahwa kualitas warna diperlukan untuk gambar-gambar yang sifatnya realistik. c. Hasil penelitian Mabel Rudisill, mengatakan gambar-gambar yang lebih disukai anak-anak menunjukan bahwa suatu penyajian visual yang sempurna realismenya adalah pewarnaan, karena pewarnaan pada gambar akan menumbuhkan impresi atau kesan realistik.

11. Pertimbangan Pemilihan Media Gambar