Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kepustakaan yang Relevan

Oleh karena itulah masyarakat Melayu baik dalam berbahasa maupun dalam berkesenian selalu sarat akan bahasa kias atau majas. Masyarakat Melayu terkesan benar-benar memanfaatkan bahasa kias atau majas tersebut dalam berkomunikasi. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan gagasan-gagasan atau ide mereka terhadap sesuatu dengan memakai figura dalam pengertian ‘bayangan, gambaran, sindiran, atau kiasan. Penggunaan majas dalam prakteknya sering ditemui dalam kehidupan kita. Karena terkadang dalam menyampaikan sesuatu seseorang tidak langsung ingin mengutarakan objeknya, namun mengutarakan dengan gaya bahasa tertentu. Penulis mengkaji majas sebagai suatu kajian linguistik karena majas merupakan kekayaan bahasa dan bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Melayu dan perlu dipertahankan kelestariannya. Salah satu caranya adalah dengan cara menginventarisasi kekayaan bahasa tersebut agar tidak hilang tergerus globalisasi dan modernisasi. Dalam skripsi ini penulis akan mengkaji majas yang ada pada masyarakat Melayu Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang cenderung masih menggunakan bahasa berkias. Karena pada hakikatnya masyarakat Melayu tidak dapat menghindarkan diri dari pemakaian bahasa kias tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Setiap pembahasan memiliki masalah pokok yang akan dikaji, maka dalam pembahasan kali ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Majas apa saja yang digunakan oleh masyarakat pada bahasa Melayu di Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara? 2. Apa fungsi majas pada masyarakat Melayu di Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara? 3. Makna apa yang terkandung pada majas dalam bahasa Melayu pada masyarakat Melayu Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menggali salah satu bentuk khazanah budaya Melayu, yang sampai saat ini masih dipertahankan. Kajian ini diharapkan menjadi salah satu dari sekian banyak referensi untuk memberikan kontribusi dalam usaha mempertahankan budaya daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas, yaitu : 1. Untuk mengetahui majas apa saja digunakan dalam bahasa Melayu pada masyarakat Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara. 2. Untuk mengetahui fungsi majas pada masyarakat Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara. 3. Untuk mengetahui makna yang terkandung pada majas bahasa Melayu pada masyarakat Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki manfaat yang sangat besar. Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Sebagai referensi kepustakaan, khususnya dalam bidang linguistik. 2. Untuk memberikan wawasan baru mengenai majas dalam bahasa Melayu, khususnya masyarakat Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara. 3. Untuk menginventarisasi khazanah budaya Melayu dalam bidang linguistik. Universitas Sumatera Utara BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kepustakaan yang Relevan

Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan. Ada beberapa buku yang dipakai dalam memahami dan mendukung penelitian ini antara lain buku berjudul Diksi dan Gaya Bahasa karangan Gorys Keraf 1981, buku Makna dalam Wacana oleh Sudaryat 2009 untuk mengetahui klasifikasi majas serta pemakaiannya. Dan juga buku Semantik 2 Pemahaman Ilmu makna oleh Djajasudarma 1991. Berkaitan dengan judul skripsi ini maka yang akan dibahas adalah majas. beberapa definisi majas seperti yang akan dijelaskan berikut. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain; kiasan. Sementara itu, Dale dalam Tarigan, 1986 :112 majas, kiasan, atau ‘figure of speech’ adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Warriner dalam Tarigan, 1986:112 majas atau ‘figuratif language’ adalah bahasa yang dipergunakan secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara kalamiah saja. Begitu pula seperti yang diungkapkan oleh Universitas Sumatera Utara Keraf 2006 :113 bahwa style atau gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian seseorang. Gaya bahasa memungkinkan kita untuk dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya. Sebaliknya, semakin buruk gaya bahasanya, semakin buruk pula penilaian yang diberikan padanya. Majas atau gaya bahasa adalah bahasa berkias yang disusun untuk meningkatkan efek dan asosiasi tertentu. Menurut Keraf dalam Sudaryat 2009:92 berpendapat bahwa majas yang baik harus memenuhi beberapa syarat dan kriteria tertentu, di antaranya kejujuran, sopan santun, dan menarik. Kejujuran adalah suatu pengorbanan karena terkadang meminta kita untuk meleksanakan suatu yang tidak menyenangkan hati. Kejujuran dalam bahasa ialah sadar untuk mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit karena dapat membuka jalan kea rah ketidakjujuran. Singkatnya, kejujuran berbahasa merupakan penggunaan bahasa secara efektif dan efisien. Sopan santun atau tata krama berbahasa adalah menghargai dan menghormati si pesapa. Kesopansantunan dalam gaya bahasa dimanifestasikan melalui kejelasan dan kesingkatan pemakaian kata. Kejelasan ialah menyampaikan sesuatu secara jelas atu efektif dalam segala aspek seperti struktur kata atau kalimat, korespondensi dengan fakta yang diungkapkan, pengaturan secara logis, penggunaan kiasan, dan perbandingan. Universitas Sumatera Utara Menarik artinya dalam pemakaian bahasa tidak membosankan atau monoton. Oleh karena itu majas yang menarik diukur dengan variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, vitalitas, penuh imajinatif, variatif, sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup vitalitas, dan penuh daya khayal. Berdasarkan Kamus Terampil Berbahasa Indonesia majas adalah kalimat khusus yang maknanya dapat menimbulkan daya tarik pembaca atau pendengar dan kadang-kadang maknanya menyimpang dari makna yang sebenarnya.

2.2 Teori yang Digunakan