bentuk shuushikei –nya berakhiran da だ
Pada adjektiva-na na-keiyoushi terdapat kata keterangan yang dapat menerangkan atau menjelaskan bentuk dari kata sifat. Seperti : taihen = 大変な =
sangat susah, totemo = とても= sangat, sekali, chotto = ちょっと= Agaksedikit, amari = あまり= tidak begitu yang diikuti pola kalimat negatif, tabun = たぶん=
mungkin. atau desu で す . Karena
perubahannya mirip dengan doushi sedangkan artinya mirip dengan keiyoushi, sehingga kelas kata ini disebut keiyoudoushi.
Pada adjektiva-na na-keiyoushi ada juga yang terbentuk akibat reduplikasi seperti : いろいろなiroiro na = macam-macam, さまざまな samazama na =
macam-macam, ざらざらなzarazara na = kasar, dan lain-lain.
1. Ciri-ciri na-keiyoushi atau keiyoudoushi
a Dapat berdiri sendiri.
b Menunjukkan sifat atau keadaan sesuatu benda.
c Mempunyai perubahan bentuk konjugasi.
d Selalu berakhiran na atau da
e Dapat menjadi predikat.
2. Jenis-jenis
na-keiyoushi
Menurut Shimizu 2000:46-47 na-keiyoushi dibagi menjadi dua macam yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Keiyoudoushi yang menyatakan sifat, misalnya : shizuka da sepi, kirei da cantik, indah, bersih, sawayaka da segar, akiraka da jelas, sakan da
makmurpopuler, kenkooteki da sehat, dan sebagainya. 2. Keiyoudoushi yang menyatakan perasaan, misalnya : iya da tidak senang,
zannen da menyesal, yukai da senang, fushig ida aneh, suki da suka, kirai da benci, heiki da tenangtidak memperhatikan dan sebagainya.
2.5. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis memperoleh referensi dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah ditulis dan diteliti oleh para peneliti linguistik umum maupun
peneliti dan pembelajar ilmu bahasa Jepang yang memiliki relevansi dalam kajian penelitian yang akan diteliti oleh penulis.
Penelitian mengenai Linguistik bahasa Jepang banyak diteliti khususnya oleh Hirai Masao 1989, Shimizu 2000, Kitahara 1995, Hamzon Situmorang 2007,
Sutedi Dedi 2003, Sudjianto dan Ahmad Dahidi 2004, dan Adriana Hasibuan 2003 yang kemudian mereka banyak memuat penelitiannya ke dalam buku-buku
maupun artikel dan jurnal. Para peneliti di atas banyak menuangkan ide, pendapat maupun teori yang
menjadi acuan dalam penelitian ini. Peneliti mengambil beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dasar munculnya suatu masalah fenomena kebahasaan yang
secara spesifik khususnya masalah fenomena kebahasaan pada adjektiva bahasa Jepang yang diteliti khususnya bagi para pembelajar bahasa Jepang dari Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Berikut penelitian terdahulu yang menjadi ide peneliti untuk mengambil tema pokok bahasan baru mengenai pembentukan kata dan perubahan bentuk kata pada adjektiva
bahasa Jepang. 1.
Analisis Morfologi Verba Bahasa Jepang oleh Adriana Hasibuan 2003 Penelitian ini menjelaskan proses morfologis kelas kata verba doushi dalam
bahasa Jepang. Peneliti menguraikan proses morfologis kelas kata verba mulai dari kata kerja I, II dan III.
2. Afiks suffiks Bahasa Jepang yang Menyatakan “Orang” oleh Renariah 2005
Peneliti meneliti afiksasi khusnya sufiks yang menyatakan ”orang”, kemudian mengelompokkannya menjadi beberapa bagian dan menganalisis pembentukannya.
3. Afiksasi Bahasa Bali :Sebuah kajian morfologi Generatif’ oleh I Wayan Simpen
2008 Artikel ini membahas mengenai proses pengafiksasian yang terdapat dalam
bahasa Bali kemudian menguraikan pembentukannnya dengan menggunakan teori morfologi generatif.
4. Analisis Makna Kata Chiisai, Komakai dan Kuwashii dalam Kalimat Bahasa
Jepang Ditinjau dari Segi Semantik oleh Khairina Iasha 2010 Penelitian ini membahas secara spesifik salah satu jenis adjektiva-i i-
keiyoushi yaitu kata chisaii, komakai, dan kuwashii yang memiliki kesamaan makna pada penggunaannya dalam kalimat. Setelah itu peneliti meninjau kajian makna dari
kata sifat tersebut ditinjau dari semantiknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, penulis menetapkan pendekatan atau metode penelitian sesuai dengan rumusan masalah. Dalam melakukan sebuah penelitian
dibutuhkan metode sebagai penunjang untuk mencapai tujuan. Metode adalah suatu cara melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini merupakan penelitian yang
hasilnya akan dituliskan dalam bentuk deksriptif atau penjabaran secara terperinci. Penelitian ini berupa library research studi kepustakaan dan data yang digunakan
berupa buku-buku dan literatur yang menunjang penelitian ini. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Menurut Koentjaraningrat 1976:30, penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala,
atau kelompok tertentu.
3.2. Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian ini sebagai data primernya adalah buku Minna no Nihonggo I II, Advanced Vocabulary Book for Levels 1 2, 500 Essential
Japanese Expression A Guide to Correct Usage of Key Sentence Patterns, dan buku- buku berbahasa Jepang lainnya. Sumber-sumber data tersebut di atas diambil
berdasarkan kelengkapan dan keabsahan yang valid sebagai buku pelajaran bahasa
Universitas Sumatera Utara
Jepang yang diakui dan digunakan oleh para pembelajar bahasa Jepang. Datanya berupa data tertulis yang mengandung unsur adjektiva maupun kata yang membentuk
maupun merubah adjektiva. Data-data penelitian dikumpulkan penulis dengan menggunakan teknik studi
kepustakaan Library Research, dengan mengambil sumber acuan dari berbagai buku dan referensi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain itu penulis
memperoleh sumber informasi dari berbagai macam artikel baik dari majalah, jurnal, situs-situs atau website dari internet, serta literatur-literatur lainnya yang menunjang
untuk kelengkapan data-data penelitian ini.
3.3. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri, yaitu dengan membaca buku pembelajaran bahasa Jepang dimulai dari tingkat dasar, menengah dan atas. Setelah
itu penulis mengambil data dari sumber data yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu mengenai pembentukan kata dan perubahan bentuk kata katsuyoukei dalam
kalimat yang memiliki adjektiva bahasa Jepang keiyoushi. Peneliti membuat tabel analisis kerja berdasarkan fokus-fokus penelitian dan
membaca tabel tersebut untuk mengarahkan peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis penelitian ini. Kemudian peneliti membuat tabel hasi analisis datanya. Hal ini
dilakukan guna mengarahkan peneliti untuk mengambil data yang valid dan tidak keluar dari jalur penelitian yang ingin diteliti tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Tahap Penelitian
Tahap–tahap penelitian yang dilakukan yaitu pertama-tama mencari, mengumpulkan dan mengklasifikasikan morfem, kata dan kalimat yang terdapat kelas
kata adjektiva dalam bahasa Jepang. Tahap berikutnya adalah proses merangkum dan menyusun data-data dalam satuan-satuan untuk dikelompokkan dalam setiap bab dan
anak bab. Dan yang terakhir berupa penarikan kesimpulan berdasarkan data-data yang telah diteliti, lalu dari kesimpulan yang ada dapat diberikan saran-saran yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan bahasa Jepang. Jadi tahapan dalam penelitian ini meliputi kegiatan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan,
mengkaji, dan menginterpretasikan data.
3.5. Tekhnik Analisis Data
Tekhnik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tekhnik pengumpulan Data morfem DM dan tekhnik kaidah pembentukan kata KPK.
Kemudian data yang dianalisis diuraikan sesuai dengan daftar morfem kemudian mnganalisisnya menggunakan tekhnik kaidah pembentukan kata menggunakan teori
morfologi generatif. Pada perubahan bentuk kata, tekhnis yang digunakan hanya menguraikan perubahan bentuk kata.
Analisis data yang dilakukan dalam proses pembentukan kata yang pertama adalah menggolongkan data yang ditemukan baik berupa morfem, kata, klausa dan
kalimat dalam bentuk Daftar Morfem DM. Semua morfem yang ditemukan dalam data tulisan berupa kalimat maupun klausa diidentifikasikan ke dalam kategori-
Universitas Sumatera Utara
katagerori tertentu. Semua morfem dikelompokkan ke dalam dua kategori kelas utama, yaitu kata pangkal Kp dan afiks. Kata Pangkal Kp dalam penelitian ini
merupakan kata yang terdapat dalam bentuk kamus jishokei. Kata pangkal dapat dibagi lebih lanjut ke dalam dua kelas, yaitu kata pangkal bebas bases yang
merupakan bentuk morfem bebas jiyuukeitaiso dari akar kata bahasa Jepang gokan dan kata pangkal terikat stem yang merupakan morfem terikat ketsugoukeitaiso
dari akhiran penanda pada verba dan adjektiva gobi. Semua Kp dikelompokkan ke dalam kategori-kategori leksikal seperti nomina pangkal Np, verba pangkal Vp,
adjektiva pangkal Adjp, adverbia pangkal Advp, dan numeralia pangkal Nump. Apabila ada kata pangkal yang tidak digolongkan ke dalam kategori-kategori tersebut,
maka kata pangkal tersebut diberikan nama kategori umum, yaitu Kp. Setelah semua morfem didaftarkan dalam DM, maka langkah analisis
berikutnya adalah merumuskan seperangkat kaidah pembentukan kata KPK, yang meliputi kaidah pembentukan adjektiva. Dalam bahasa Jepang misalnya, adjektiva
dapat dibentuk dengan dengan kaidah sebagai berikut : [ [X]
Np
+ [-ppoi]
Suf
]
Adj-i
Makna : sifat ’X’ yang menjadi seperti atau seolah-olah Kaidah ini menyatakan bahwa adjektiva dapat dibentuk dengan menambahkan
sufiks –ppoi kepada nomina pangkal Np yang dinyatakan dengan ’X’ dengan makna ”sifat ’X’ yang menjadi seperti atau seolah-olah”. Berikut contoh analisis
dengan menggunakan kaidah KPK : [ [onna]
Np
+ [-ppoi]
Suf
]
Adj-i
Universitas Sumatera Utara
Dalam menerapkan kaidah pembentukan adjektiva tersebut diperoleh struktur asal yang berterima dan yang tidak berterima. Stuktur asal yang berterima akan
melewati filter atau saringan dan memperoleh Struktur Lahir SL dan langsung masuk ke dalam kamus. Sedangkan struktur asal SA yang tidak berterima belum
dapat dimasukkan ke dalam kamus, dan masih perlu melalui proses-proses morfofonologis terlebih dahulu, seperti asimilasi penyesuaian fonem dan juga
menyaring tiga jenis ideosinkrasi seperti Ideosinkrasi Semantik IS, Ideosinkrasi fonologis IF dan Ideosinkrasi leksikal IL. Berikut contoh analisis data pada
Struktur asal SA yang belum berterima dan menyaring ideosinkrasi leksikal terlebih dahulu.
SA : [ [akiru]
Vp
+ [-ppoi]
Suf
]
Adj-i
IL : [ [aki]
Vp
+ [-ppoi]
Suf
]
Adj-i
SL : akippoi
Setelah memperoleh struktur lahir SL, maka semua kata, baik kata pangkal Kp, maupun kata turunan yang dibentuk melalui KPK, dan telah melalui filter atau
saringan, dimasukkan ke dalam kamus sebagai komponen terakhir. Dalam kamus semua kata disertai dengan artinya serta ciri-ciri yang semestinya. Hal ini diperlukan
dalam pemilihan dan pemakaian kata dalam kalimat, sehingga dapat diketahui kalimat yang menyimpang ungrammatical . Misalnya dalam kelas kata adjektiva
bahasa Jepang terdapat ciri-ciri seperti dapat berdiri sendiri, menunjukkan sifat dan keadaan, mempunyai perubahan bentuk, dapat menjadi predikat, dan terbagi atas dua
golongan yaitu adjektiva yang berakhiran -i yang disebut i-keiyoushi dan adjektiva
Universitas Sumatera Utara
yang berakhiran -na atau -da yang disebut na-keiyoushi atau keiyoudoushi. Dalam kamus akan tampak sebagai berikut :
Onnappoi yaitu ”sesuatu sifat yang menjadi seperti ’perempuan atau feminim’ ”, seperti yang dinyatakan oleh Kp’.
+ Adj + berdiri sendiri
+ sifat atau keadan + berfungsi sebagai predikatif dan nominatif
+ berakhiran -i dan -na atau -da
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembentukan Kata Gokeisei pada Adjektiva Keiyoushi
Pembentukan kata dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah gokeisei. Dalam pembentukan suatu kata terdiri atas proses morfermisafiksasi setsuji,
reduplikasi jufuku dan komposisi fukugo.
4.1.1. Proses Afiksasi Setsuji
Dalam proses afiksasi bahasa Jepang terdiri atas 3 bagian yaitu : awalanprefiks settouji, akhiransufiks setsubiji, dan sisipaninfiks secchuji.
Bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia yang memiliki afiksasi konfiks dalam proses afiksasi katanya, yaitu pada adjektiva keiyoushi bahasa Jepang tidak
memiliki konfiks.
4.1.1.1. PrefiksAwalan Settouji、接頭辞
Awalan Settouji, yaitu suatu pengimbuhan dengan menambahkan di awal kata dasar prefiks.
Kata yang terbentuk dari penggabungan naiyou-keitaiso dengan setsuji disebut dengan kata kajian haseigo.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.1.1. Proses Pembentukan Adjektiva Keiyoushi dengan Pelekatan Prefiks 1. Prefiks
Settouji KO– 小
Dalam bahasa Jepang prefiks settouji KO- 小 yaitu menyatakan arti
“agaksedikit”. Formulanya sama dengan settouji –ma yaitu : prefiks settouji + morfem
Contoh: 1
あのひとは小うるさい Ano hito wa
ばあさんです。EJJE.WEBLIO.JP kourusai
Orang itu nenek yang obaasan desu.
agak cerewet. Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya :
DM :
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
Urusai うるさい
ribut, berisik urusa-
うるさ i-
い ko-
小 kourusai
小うるさい agak cerewet
Daftar Morfem
DM Adj-i
Adj-pb Adj-pt
Pref Adj-i
KPK [ [ko-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-i
:
Makna : sifat atau keadaan yang menjadi ’X’” urusai
ko- + urusa- + -i kourusai
Universitas Sumatera Utara
うるさい →うるさい - → 小- + -うるさい →うるさい
うるさい 「コ+ウルサ+イ」 小うるさい Saringan
SA : [ [ko-]
Pref
+ [-urusai]
Adj-p
]
Adj-i
:
: [ [ko-]
Pref
] + [-urusa]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
[ [ko-P
pref
] + [-urusai]
Adj-p
]
Adj-i
SL : kourusai
Kamus
urusai = ribut, bising, cerewet ko + urusai kourusai = agak ribut,
berisik :
kourusai yaitu ”sesuatu sifat ’agak cerewet, agak bising’ ” Contoh:
2 彼の部屋はちょっと小汚い
Kare no heya wa chotto でしょね。EJJE.WEBLIO.JP
kogitanai Kamarnya
desuyone. agak kotor agak berantakan ya.
Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya :
Universitas Sumatera Utara
DM :
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
kitanai 汚い
kotor kitana-
汚 i-
い ko-
小 kogitanai
小汚い agak kotor
Daftar Morfem
DM Adj-i
Adj-pb Adj-pt
Pref Adj-i
KPK [ [ko-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-i
:
Makna : sifat atau keadaan yang menjadi ’X’” kitanai
ko- + kitana- + -i konsonan depan k menjadi g kitanai
ko- + kitana- + -i ko- + gitana- + -i kogitanai 汚い
→ 汚い- → 小- + -汚い→ 小汚い 汚い 「コ+キタナ+イ」 小汚い
Saringan SA
: [ [ko-]
Pref
+ [-kitanai]
Adj-p
]
Adj-i
:
: [ [ko-]
Pref
] + [-kitana]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ko-]
Pref
] + [-gitana]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ko-P
pref
] + [-gitanai]
Adj-p
]
Adj-i
SL : kogitanai
Universitas Sumatera Utara
Kamus
kitanai = kotor ko + gitanai kogitanai = agak kotor
:
kogitanai yaitu ”sesuatu keadaan’agak kotor’ ”
Prefiks KO- merupakan salah satu jenis prefiks yang dapat melekat dengan kelas kata adjektiva. Pada contoh kalimat diatas, pada pelekatan prefiks KO- pada kata ’urusai’
yang merupakan kelas kata adjektiva-i i-keiyoushi dan tidak merubah jenis kelas katanya, namun pada kalimat 1 pada kata urusai perubahan pengucapan vokal u
pada kata urusai setelah mendapat prefiks KO- tidak berubah. Kalimat 2 pada kata kitanai, setelah mendapat prefiks KO- tidak merubah kelas kata adjektiva-nya.
Pelekatan prefiks KO- pada kata kitanai dimana konsonan k nya berubah menjadi g. Hal ini merupakan kekhususan bahasa Jepang dalam hal perubahan bunyi.
Analisis kata :
2. PrefiksAwalan Settouji FU– 不
Prefiksawalan settouji FU- 不
Contoh: berfungsi sebagai bentuk ’negasi’ dan
menyatakan arti ”tidak”. Formula pembentukan katanya yaitu : prefiks settouji + morfem
.
3 不満足なひどく省略された会話。EJJE.WEBLIO.JP
Fumanzoku na Pembicaraan yang dipotong sungguh
hidoku shouryakusareta kaiwa. tidak menyenangkan.
Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya :
Universitas Sumatera Utara
DM :
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus
Jishokei Kata Pangkal
Bebas Akar Kata
Gokan Kata
Pangkal Terikat
Gobi Prefiks
Settougo Hasil
Prefiksasi
manzoku na 満足な
puas manzoku-
満足 na-
な fu-
ふ fumanzoku na
不満足な tidak puas, tidak
menyenangkan Daftar
Morfem DM
Adj-na Adj-pb
Adj-pt Pref
Adj-na
KPK [ [fu-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-na
:
Makna : keadaan yang menjadi ’X’” manzoku na
fu- + manzoku- + -na fumanzoku na 満足な
→ 不 - + - 満足 → 不満足な 満足な 「フ+マンゾク+ナ」 不満足な
Saringan SA
: [ [fu-]
Pref
+ [-manzoku na]
Adj-p
]
Adj-na
:
: [ [fu-]
Pref
] + [-manzoku]
Adj-pb
] + [-na]
Adj-pt
]
Adj-na
: [ [fu-]
pref
] + [-manzoku na]
Adj-p
]
Adj-na
SL : fumanzoku na
Kamus :
manzoku na = puas fu + manzoku na fumanzoku na = ketidakpuasan
Universitas Sumatera Utara
fumanzoku na yaitu ”keadaan yang ’tidak menyenangkan, ketidakpuasan’ ” Analisis kata :
Prefiks
3.
FU- 不 merupakan prefiks yang berasal dari bahasa cina kango, dimana prefiks FU- 不 ini tidak merubah bentuk kata maupun silabel bunyi yang akan
mengikutinya. Pada kalimat 3 pada kata manzoku na, setelah mendapat prefiks FU- tidak merubah kelas kata adjektiva-nya. Prefiks FU- 不 tidak merubah jenis
kelas katany akan tetapi memiliki fungsi membentuk sebuah ”negasi” pada katanya.
PrefiksAwalan Settouji MA-- 真っ
Prefiksawalan settouji MA- 真っ . Fungsi awalan ini yaitu untuk menyatakan suatu keadaan yang menjelaskan penekanan dari pengandaian bentuk
sifatnya. Makna dari awalan –MA ini yaitu ’menjadi seperti’. Formula
pembentukan katanya yaitu : prefiks settouji MA-- 真っ
Contoh:
+ morfem.
4 西の空が真っ赤
Nishi no sora ga ですよ。EJJE.WEBLIO.JP
makk Langit di bagian barat
a desuyo.
kemerah-merahan ya. Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya :
Universitas Sumatera Utara
DM :
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
akai 赤い
merah aka-
赤 i-
い ma-
真 makka na
真っ赤な kemerah-
merahan Daftar
Morfem DM
Adj-i Adj-pb
Adj-pt Pref
Adj-na
KPK [ [ma-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-na
:
Makna : keadaan yang menjadi seperti ’X’” akai
ma- + aka- + -i akhiran i dihilangkan, diganti akhiran na akai
ma- + aka- + -i ma- + aka- + -na vokal depan a melemah dan melesap sedangkan konsonan k menguat
akai ma- + aka- + -i ma- + aka- + -na ma- + kka- + -na
makka na 赤 い
→ 赤 - →まっ - + -赤 → 真っ 赤な 赤 い
「マッ+アカ」 真っ 赤な Saringan
SA : [ [ma-]
Pref
+ [-akai]
Adj-p
]
Adj-na
:
IL : [ [ma-]
Pref
] + [-aka]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-na
Universitas Sumatera Utara
: [ [ma-]
Pref
] + [-aka]
Adj-pb
] + [-na]
Adj-pt
]
Adj-na
: [ [ma-]
Pref
] + [-kka]
Adj-pb
] + [-na]
Adj-pt
]
Adj-na
: [ [ma-]
pref
] + [-kka na]
Adj-p
]
Adj-na
SL : makka na
Kamus :
makka na yaitu ”keadaan yang ’tidak menyenangkan, ketidakpuasan’ ”
akai = merah ma + akai makka na = kemerah-merahan
Perhatikan contoh berikut ini : 5
母は私に真っ白い Haha wa watashi ni
ドレスを作ってくれた。EJJE.WEBLIO.JP mashhiroi
Ibu membuatkan pakaian yang doresu wo tsukutte kureta.
serba putih untuk saya. Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya :
DM :
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
shiroi 白い
putih shiro-
白 i-
い ma-
真 masshiroi
真っ白い serba putih,
keputih-putihan Daftar
Morfem DM
Adj-i Adj-pb
Adj-pt Pref
Adj-i
Universitas Sumatera Utara
KPK [ [ma-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-i
:
Makna : keadaan yang menjadi seperti ’X’ shiroi
ma- + shiro- + -i konsonan depan s pada kata ’shiroi’ menguat
shiroi ma- + shiro- + -i ma- + -sshiro- + -i masshiroi
白 い →白 - →まっ - + - 白 → 真っ 白い
白 い 「マッ+シロイ」 真っ 白い
Saringan SA
: [ [ma-]
Pref
+ [-shiroi]
Adj-p
]
Adj-i
:
: [ [ma-]
Pref
] + [-shiro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ma-]
Pref
] + [-sshiro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ma-]
pref
] + [-sshiroi]
Adj-p
]
Adj-i
SL : masshiroi
Kamus :
masshiroi yaitu ”keadaan yang ’serba putih, keputih-putihan’ ”
shiroi = putih ma + shiroi masshiroi = keputih-putihan, pucat
Contoh: 6
彼は日に焼けて真っ黒になった。EJJE.WEBLIO.JP Kare wa hi ni yakete makkuro ni natta.
Dia menjadi kehitaman karena terbakar cahaya matahari.
Universitas Sumatera Utara
Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya : DM
:
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
kuroi 黒い
hitam kuro-
黒 i-
い ma-
真 makkuro na
真っ黒な kehitam-hitaman
Daftar Morfem
DM Adj-i
Adj-pb Adj-pt
Pref Adj-na
KPK [ [ma-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-na
:
Makna : keadaan yang menjadi seperti ’X’” kuroi
ma- + kuro- + -i akhiran i dihilangkan, ditambah akhiran na
kuroi ma- + kuro- + -i ma- + kuro- + -na konsonan depan
k kata ’kuroi’ pada menguat kuroi
ma- + kuro- + -i ma- + kuro- + -na ma- + kkuro- + -na
makkuro na 黒 い
→黒 - →まっ - + -黒 → 真っ 黒な 黒い
「マッ+クロ」 真っ 黒な Saringan
SA : [ [ma-]
Pref
+ [-kuroi]
Adj-p
]
Adj-na
:
Universitas Sumatera Utara
IL : [ [ma-]
Pref
] + [-kuro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-na
: [ [ma-]
Pref
] + [-kuro]
Adj-pb
] + [-na]
Adj-pt
]
Adj-na
: [ [ma-]
Pref
] + [-kkuro]
Adj-pb
] + [-na]
Adj-pt
]
Adj-na
: [ [ma-]
pref
] + [-kkuro na]
Adj-p
]
Adj-na
SL : makkuro na
Kamus :
makkuro na yaitu ”keadaan yang menjadi seperti ’kehitam-hitaman’ ”
kuroi = hitam ma + kuro makkuro na = kehitam-hitaman
Contoh: 7
カラスのように真っ黒い。EJJE.WEBLIO.JP Karasu no youni makkuroi.
Hitam seperti gagak. Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya :
DM :
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
kuroi 黒い
hitam kuro-
黒 i-
い ma-
真 makkuroi
真っ黒い kehitam-hitaman
Daftar Morfem
DM Adj-i
Adj-pb Adj-pt
Pref Adj-i
Universitas Sumatera Utara
KPK [ [ma-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-i
:
Makna : keadaan yang menjadi seperti ’X’ kuroi
ma- + kuro- + -i konsonan depan k pada kata ’kuroi’ menguat
kuroi ma- + kuro- + -i makkuroi
黒 い → まっ - + - 黒い → 真っ 黒い
黒 い 「マッ+クロイ」 真っ 黒い
Saringan SA
: [ [ma-]
Pref
+ [-kuroi]
Adj-p
]
Adj-i
:
: [ [ma-]
Pref
] + [-kuro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ma-]
Pref
] + [-kkuro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ma-]
pref
] + [-kkuroi]
Adj-p
]
Adj-i
SL : makkuroi
Kamus :
makkuroi yaitu ”keadaan yang ’kehitam-hitaman’ ”
kuroi = hitam ma + kuroi makkuroi = kehitaman
Analisis kata : Pada adjektiva bahasa Jepang terdapat beberapa awalan settouji seperti MA- 真
っ adjektiva yang mendapat prefiks MA- 真っ ini kebanyakan hanya adjektiva-i
i-keiyoushi. Formulanya yaitu settouji + morfem. Misalnya pada kalimat 4 pada
Universitas Sumatera Utara
kata ’makka’ berasal dari kata ’akai’ yang merupakan adjektiva-i i-keiyoushi, dimana setelah mendapat prefiks MA- 真っ maka vokal a nya melemah dan
konsonan k setelahnya menguat dan mendapat penekanan dan pada awalan MA– terdapat pelemahan vokal depan dan penekanan konsonan depan sesuai dengan kata
yang diikutinya. Pada kalimat 4 akhiran i nya dihilangkan dan berubah menjadi akhiran na yang mengakibatkan perubahan menjadi kelas kata adjektiva-na na-
keiyoushi. Namun pada kalimat 5 pada kata masshiro dari kata shiroi yang juga adjektiva-i i-keiyoushi setelah mendapat prefiks MA- 真っ maka konsonan
depan s nya menguat dan mendapat penekanan. Namun tidak terjadi perubahan jenis kelas katanya dan tetap merupakan kelas kata adjektiva-i i-keiyoushi. Namun
pada kalimat 6 dan kalimat 7 yang sama-sama berasal dari kata kuroi hitam yang merupakan adjektiva-i i-keiyoushi, dimana pada kalimat 6 kata kuroi setelah
mendapat prefiks MA- 真っ berubah menjadi makkuro na dan berubah menjadi adjektiva-na na-keiyoushi. Akhiran i nya hilang dan berubah menjadi akhiran na.
Pada kalimat 7 kata kuroi setelah mendapat prefiks MA- 真っ
4.
menjadi makkuroi dimana tidak merubah kelas katanya yaitu tetap menjadi adjektiva-i i-keiyoushi. Hal
ini merupakan salah satu keunikan dan kekhususan tersendiri dalam bahasa jepang.
Prefiks Awalan Settouji KA- か
Dalam bahasa Jepang settouji KA- か mempunyai makna untuk menyatakan arti sangat. yaitu suatu penegasan atau penekanan terhadap sesuatu hal. Formulanya
sama dengan settouji –ma yaitu : prefiks settouji + morfem isi.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: 4
か細い腕にもかかわらず、彼はよくやった 。 EJJE.WEBLIO.JP
Kabosoi Meskipun lengannya tipis kecil,ramping, dia melakukannya dengan baik
udenimo kakawarazu, kare wa yoku yatta. .
Berikut penguraian proses kaidah pembentukan katanya : DM
:
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Pfiks Settougo
Hasil Prefiksasi
hosoi 細い
tipis hoso-
細 i-
い ka-
か kabosoi
か細い sangat tipis
Daftar Morfem
DM Adj-i
Adj-pb Adj-pt
Pref Adj-i
KPK [ [ka-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-i
:
Makna : keadaan yang menjadi seperti ’X’ hosoi
ka- + hoso + i konsonan depan h menjadi b hosoi
ka- + hoso- + -i ka- + boso- + -i kabosoi 細い
→細- →か- + -細→か細い 細い 「カ+ホソイ」 か細い
Saringan SA
: [ [ka-]
Pref
+ [-hosoi]
Adj-p
]
Adj-i
:
Universitas Sumatera Utara
IF : [ [ka-]
Pref
] + [-hoso]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ka-]
Pref
] + [-boso]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ka-]
pref
] + [-bosoi]
Adj-p
]
Adj-i
SL : kabosoi
Kamus
hosoi = tipis ka+ hosoi kabosoi = sangat tipis, sangat kecil
:
kabosoi yaitu ”keadaan yang ’sangat tipis’ ” 5
か黒い声 。 EJJE.WEBLIO.JP
Kaguroi Suara yang hitam kasar, jahat
koe
Berikut penguraian pembentukan katanya : DM
:
Kata Pangkal Kp dalam Bentuk Kamus Jishokei
Hasil Pembentukan kata Gokeisei
Bentuk Kamus Jishokei
Kata Pangkal Bebas Akar
Kata Gokan
Kata Pangkal
Terikat Gobi
Prefiks Settougo
Hasil Prefiksasi
Kuroi 黒い
hitam kuro-
黒 i-
い ka-
か kaguroi
か黒い hitam pekat
Daftar Morfem
DM Adj-i
Adj-pb Adj-pt
Pref Adj-i
KPK [ [ka-]
Pref
+ [X]
Adj-p
]
Adj-i
:
Makna : keadaan yang ’X’
Universitas Sumatera Utara
kuroi ka- + kuro- + -i konsonan depan k menjadi g
kuroi ka- + kuro- + -i ka- + guro- + -i kaguroi
黒い →黒- →か- + -黒→か黒い
黒い 「カ+クロイ」 か黒い Saringan
SA : [ [ka-]
Pref
+ [-kuroi]
Adj-p
]
Adj-i
:
: [ [ka-]
Pref
] + [-kuro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
IF : [ [ka-]
Pref
] + [-guro]
Adj-pb
] + [-i]
Adj-pt
]
Adj-i
: [ [ka-]
pref
] + [-guroi]
Adj-p
]
Adj-i
SL : kaguroi
Kamus
kuroi = hitam ka + kuroi kaguroi = hitam pekat
:
kaguroi yaitu ”keadaan yang ’hitam pekat’ ”
Pelekatan settouji KA— か pada adjektiva-i i-keiyoushi ini tidak mengalami penghilangan akhiran i nya, akan tetapi akibatnya akan terdapat perubahan bunyi
atau penyebutan fonologisnya. Hal ini merupakan kekhususan bahasa Jepang. Biasanya akan terjadi perubahan bunyi dari kosonan depannya. Misalnya pada
kalimat 8 apabila konsonan depan katanya pada konsonan h akan berubah menjadi b, dan pada kalimat 9 konsonan depan k nya berubah menjadi g.
Analisis kata :
Universitas Sumatera Utara
5. PrefiksAwalan