Jougo Meishi Dameishi (畳語名詞。代名詞), yaitu pengulangan nomina Jougo Meishi Dameishi Rendaku (畳語名詞。代名詞、連濁) , yaitu Jougo Doushi bubun jougo (畳語動詞、部分畳語)), yaitu pengulangan Jougo Keiyoushi (畳語形容詞), yaitu pengulangan adjektiva. Contohnya : Jougo Fukushi

1 Secara umum jougo terbagi atas 3 bagian yaitu : Kanzen Jougo 完全畳語) 2 Kanzen Jougo yaitu pengulangan sempurna atau pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa perubahan fonem maupun pengafiksasian. Contohnya : ieie = rumah- rumah. Bubun Jougo (部分畳語) 3 Bubun Jougo yaitu pengulangan sebagian, contohnya yaitu : susuru = menghirup. Onkoutai Jougo(音交替的畳語) Onkoutai Jougo yaitu pengulangan berubah bunyi atau pengulangan yang melibatkan perubahan vokal dan perubahan konsonan. Contohnya : hitobito = banyak orang, samazama = bermacam-macam, dan lain-lain. 1. Pembagian jougo berdasarkan kelas kata pembentukya yaitu :

2. Jougo Meishi Dameishi (畳語名詞。代名詞), yaitu pengulangan nomina

dan pronominal. Contohnya : ieie = rumah-rumah.

3. Jougo Meishi Dameishi Rendaku (畳語名詞。代名詞、連濁) , yaitu

pengulangan nomina dan pronominal dengan perubahan bunyi. Contohnya : hitobito = banyak orang. Jougo Doushi (畳語動詞), yaitu pengulangan verba dengan verba dengan pengulangan sempurna. Contohnya : yasumiyasumi = berhenti. Universitas Sumatera Utara 4.

5. Jougo Doushi bubun jougo (畳語動詞、部分畳語)), yaitu pengulangan

verba sebagian. Contohnya susuru = menghirup.

6. Jougo Keiyoushi (畳語形容詞), yaitu pengulangan adjektiva. Contohnya :

wakawakashii = kemuda-mudaan.

7. Jougo Fukushi ( 畳 語 副 詞 ) , yaitu pengulangan kelas kata adverbia.

Contohnya : tokidoki = kadang-kadang.

8. Jougo Giongo Gitaigo (畳語擬音語擬 態語) , yaitu pengulangan bunyi

tiruan suara anematope. Contohnya yaitu : dokidoki = ‘deg-deg’.

9. Jougo Gairaigo (畳語外来語), yaitu pengulangan yang berasal dari kata

atau serapan bahasa asing. Contohnya : teburuteburu = meja-meja. Jougo Shuujougo (畳語集畳語), yaitu pengulangan dari kumpulan kata ulang. Contohnya : achirakochira =disana-sini. 1 Koizumi 1993: 108-109 membagi reduplikasi dalam bahasa jepang jufuku menjadi dua bagian, yaitu : Reduplikasi kata dasar gokan no juufuku,語幹の重複 Reduplikasi ini berasal dari pengulangan dari bentuk dasarnya. 2 Reduplikasi Afiksasi gokan no juufuku to setsuji、語幹の重複と接辞 Contoh :’hitobito’ 人々、’yamayama’ 山々. Reduplikasi ini merupakan pengulangan yang berasal dari akibat mengalami proses afiksasi pengimbuhan. Universitas Sumatera Utara Contoh : waka-i 若い = waka-waka-shii = 若々しい = kemuda-mudan Dalam bahasa Jepang, anomatope juga 1. merupakan unsur yang mengalami proses ulangan. Koizumi 1993:108 juga membagi kata ulang juufuku yang berasal dari anomatope atau tiruan bunyi suara yaitu: Gitaigo 擬態語 2. Gitaigo 擬 態 語 , yaitu bunyi bahasa yang diungkapkan seperti keadaan bendanya atau bunyi bahasa yang timbul dengan melihat keadaan bendanya. Cth : hyu hyu = bunyi angin. Giongo 擬音語 Giongo 擬 音 語 , yaitu bunyi bahasa atau suara yang menyerupai suara benda atau hewan. Contoh : wan wan = suara gonggongan anjing.

2.2.3. Pemajemukan Kata Majemuk Fukugo、複合

Komposisi yang disebut juga dengan istilah kata majemuk dalam bahasa Jepang disebut dengan fukugo. Kata majemuk fukugo yaitu penggabungan dua buah kata yang membentuk satu kata baru. Dalam bahasa Jepang, menurut Koizumi 1993:109 kata majemuk bahasa Jepang adalah merupakan penggabungan beberapa morfem yang terbagi atas berbagai variasi. Defenisi yang lain dari kata majemuk fukugougo atau disebut juga gouseigo yaitu kata yang terbentuk sebagai hasil penggabungan beberapa ‘morfem Universitas Sumatera Utara isi’. Misalnya : pada kata ‘ama-gasa’ payung hujan berasal dari nomina ‘ame’ hujan dan nomina ‘kasa’ payung. Berikut adalah a komposisi atau kata majemuk bahasa Jepang fukugo berdasarkan kelas kata yang membentuknya: b Nomina meishi + Nomina meishi  tegami = surat te + kami  手紙 「テ+ガミ」 c Nominameishi + Verba doushi bonodori = tarian bon  bon + odori  ボン踊り「ボン+オドリ」 d Nomina meishi + Adjektiva keiyoushi  nakayoku = akrab  naka + yoku  仲良く「ナカ+ヨク」 e Verba doushi + Nomina meishi  iriguchi = pintu masuk  iri + guchi  入り口 「イリ+グチ」 f Verba doushi + Verba doushi  hikidasi = laci  hiki + dashi  引き出 し 「ヒキ+ダシ」 g Verba doushi + Adjektiva keiyoushi  torinikui = sulit diambil  tori + nikui  取り難い 「トリ+ニクイ」 h Adjektiva keiyoushi + Nomina meishi  wakamono = anak muda  waka + mono  若者「ワカ+モノ」 Adjektiva keiyoushi + Verba doushi  yasuuri = Obral  yasu + uri  安 売り 「ヤス+ウリ」 Universitas Sumatera Utara i Adjektiva keiyoushi + Adjektiva keiyoushi  kireizuki = suka kebersihan  kirei + suki  綺麗好き「キレイ+ズキ」 1. Hubungan pelengkap Dalam bahasa Jepang, Nomura 1992:185 juga membagi komposisi atau kata majemuk fukugo menjadi 3 polayaitu : a Nomina meishi + Adjektiva keiyoushi  irojiro = warna putih  iro + jiro  色白「イロ+ジロ」 hosokukankei, 補足関係, yaitu pada : b Nomina meishi + Verba doushi  higure = matahari terbenam  hi + gure  日暮れ「ヒ+グレ」 2. Hubungan penerang  Adjektiva keisyoushi + Verba doushi  hayaoki = bangun cepat  haya + oki  早起き「ハヤ+オキ」 shuushokukankei, 修飾関係, yaitu pada :  Verba doushi + Verba doushi  tachiyomi = membaca sambil berdiri  tachi + yomi 立ち読み 「タチ+ヨミ」  Adjektiva keiyoushi + Nomina meishi  marugao = wajah bulat  maru + gao  丸顔「マル+ガオ」  Verba doushi + Nomina meishi  uchikizu = luka memar  uchi + kizu  うち傷 「ウチ+キズ」  Nomina meishi + Nomina meshi hondana = rak buku hon + dana  本棚「ホン+ダナ」 Universitas Sumatera Utara 3. Hubungan perlawanan  Nomina meishi + Nomina meishi  ashikoshi = kaki dan pinggang  ashi + koshi  足腰「アシ+コシ」 tairitsukankei, 対立関係, yaitu pada :  Verba doushi + Verba doushi  urikai = jual beli  uri + kai  売り買 い 「ウリ+カイ」  Adjektiva keiyoushi + Adjektiva keiyoushi  sukikirai = suka tak suka  suki + kirai  好き嫌い 「スキ+キライ」 Menurut Sutedi 2003:46 fukugougo atau gouseigo merupakan kata yang terbentuk dari penggabungan beberapa buah morfem isi. Beberpa contohnya yang lain yaitu sebagai berikut : a Dua buah morfem isi  Nomina meishi + nomina meishi  hondana = rak buku  hon + dana  本棚 「ホン+ダナ」 b Morfem isi + imbuhan setsuji  Nomina meishi + verba doushi  Tokyo iki = pergi  tokyo + iki  東 京行き 「トウキョ+イキ」  Verba doushi + nomina meishi  yakiniku = daging bakar  yaki + niku  焼肉「ヤキ+ニク」  Verbadoushi + verba doushi = verba doushi  urikiru = habis terjual  uri + kiru  売り切る  「ウリ+キル」 Universitas Sumatera Utara  Verba + verba = nomina = kashidashi = rental  kashi+ dashi  貸し出 し 「カシ+ダシ」 Cara pembentukan kata majemuk yang lainnya, yaitu ‘shouryakukarikomi’ dan ‘toujigo’. Karikomi merupakan akronim yang berupa suku kata silabis dari kosakata aslinya, sedangkan toujigo merupakan singkatan huruf pertama yang dituangkan dalam huruf alfabet romaji. Perhatikan contoh berikut : a Contoh KarikomiShouryaku : Terebishon  terebi TV Paasonaru konpyuuta  pasokon komputer pribadi Tokyou daigaku  toudai Universitas Tokyou b Contoh Toujigo Nippon Housou Kyoukai  NHK siaran TV Jepang Water Closet  WC kamar kecil

2.3. Perubahan Bentuk Kata Dalam Bahasa Jepang Katsuyoukei

Jenis perubahan adjektiva keiyoushi dalam bahasa Jepang hampir sama dengan jenis perubahan verba, tetapi tidak ada perubahan ke dalam bentuk bentuk perintah meireikei. Ini hal yang wajar karena adjektiva keiyoushi dalam bahasa Jepang, yaitu kata yang berfungsi untuk menunjukkan keadaan, keinginan, sifat, atau perasaan, maupun permintaan yang diakhiri dengan huruf i dan na atau da. Dimana dalam bentuk meireikei merupakan sebagai bentuk perintah atau menyuruh Universitas Sumatera Utara sudah dianggap menyatakan suatu keadaan dari suatu keinginan dari sesuatu perasaan seseorang kepada orang lain. Dalam bahasa Jepang i-keiyoushi memiliki akhiran-i gobi-i dan na-keiyoushi memiliki akhiran-na gobi-na. Bagian yang mengalami perubahan dalam i-keiyoushi yaitu fonem i い, sedangkan pada na-keiyoushi yang disebut juga keiyoushi-da, yang mengalami perubahannya adalah da だ. Kata-kata yang termasuk dalam i-keiyoushi dapat membentuk kalimat bunsetsu walaupun tanpa bantuan kelas kata lain. Setiap kata yang termasuk i- keiyoushi selalu diakhiri silabel i い dalam bentuk kamusnya, dapat menjadi predikat, dan dapat menjadi kata keterangan yang menerangkan kata lain dalam suatu kalimat. Kelas kata ini mempunyai potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Kata-kata ’yuumei’ yang makna leksikalnya terkenal, ’kirai’ yang makna leksikalnya benci, dan ’kirei’ yang makna leksikalnya cantik atau bersih atau indah, seringkali kata-kata tersebut dianggap i-keiyoushi karena kata-kata tersebut berakhiran silabel i い. Tetapi kata-kata tersebut termasuk dalam na-keiyoushi karena dalam bentuk kamusnya berakhiran silabel na な yaitu yuumei-na, kirai-na, dan kirei-na. Dalam bahasa Jepang perubahan bentuk kata yaitu terjadi pada kelas kata verba doushi , adjektiva keiyoushi dan kopula joudoushi disebut konjugasi katsuyou. Dalam penelitian ini akan dibahas perubahan bentuk kata atau konjugasi mengenai adjektiva keiyoushi. Menurut Masao 1989:150 di dalam katsuyoukei Universitas Sumatera Utara terdapat enam macam perubahan yaitu sebagai berikut : Mizenkei 未 然 形 , Ren’youkei 連用形, Shuushikei 終止形, Rentaikei 連体形, Kateikei 仮定形 dan Meireikei 命 令 形 . Keenam macam perubahan bentuk ini memiliki pola perubahan tertentu sesuai dengan fungsi kata sifatnya.

1. Mizenkei 未然形