Kemampuan Kognitif Cara Mengetahui Minat Belajar

commit to user 3 Faktor-faktor emosional yaitu faktor emosi, perasaan yang erat dengan minat terhadap obyek tertentu. Suatu aktivitas yang berhubungan dengan obyek tertentu kemudian dapat menimbulkan perasaan tertarik dan senang. Abdul Rahman Abror, 1981 : 169. Berdasakan pendapat-pendapat yang disampaikan di atas mengenai sesuatu yang berkaitan dengan minat, maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa yaitu: 1 Faktor yang berasal dari dalam siswa 2 Faktor yang berasal dari lingkungan termasuk budaya 3 Faktor motif sosial dari masyarakat 4 Faktor emosional yang berupa perasaan yang dapat menimbulkan adanya minat belajar.

c. Cara Mengetahui Minat Belajar

Ada empat cara untuk mengukur minat yaitu metode observasi, kuesioner, interview, dan inventori. Pengukuran minat dengan menggunakan metode observasi dapat dilakukan dengan mengamati minat seseorang dalam kehidupan nyata. Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung. Pada metode kuesioner, daftar-daftar berupa pertanyaan tentang minat diajukan kepada responden untuk dijawab dengan menuliskan persyaratan. Metode berikutnya yaitu metode interview dilakukan untuk memperoleh informasi langsung dari responden. Selanjutnya metode yang terakhir yaitu metode inventori adalah metode penguuran atau penilaian yang sejenis dengan kuesioner hanya saja responden memberi jawaban dengan memberi tanda lingkaran, menyilang, atau tanda lain yang berupa jawaban singkat dari pertanyaan lengkap.

5. Kemampuan Kognitif

Kognitif merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan termasuk pemikiran, kesadaran, perasaan, dan sebagainya atau bentuk usaha untuk mencapai sesuatu melalui pengalaman commit to user sendiri, serta suatu proses pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang untuk memperoleh hasil yang berupa pengetahuan. Kemampuan kognitif bisa diartikan sebagai kemampuan individu untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki secara optimal untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan diri dan lingkungan sekitar. Itulah sebabnya pendidikan dan pembelajaran perlu diupayakan agar kemampuan kognitif para siswa dapat berfungsi secara positif dan bertanggung jawab. Tanpa kemampuan kognitif, mustahil siswa dapat memahami manfaat dan menangkap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran yang diikuti. Adapun taksonomi atau klasifikasi kemampuan kognitif menurut Bloom dan kawan-kawannya adalah sebagai berikut: a. Pengetahuan knowledge Kemampuan kognitif mencakup ingatan siswa akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal ini dapat meliputi fakta, kaidah, dan prinsip yang diketahui. b. Pemahaman comprehension Kemampuan kognitif mencakup kemampuan siswa untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Hal itu meliputi pengertian terhadap hubungan antar faktor, hubungan antar konsep, hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan. c. Penerapan application Kemampuan kognitif mencakup kemampuan siswa untuk menerapkan suatu kaidah atau prinsip pada suatu kasus atau masalah yang konkret dan baru atau penggunaan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. d. Analisis analysis Kemampuan kognitif mencakup kemampuan siswa untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Adapun kemampuan ini dinyatakan dalam penganalisisan bagian-bagian pokok atau komponen- komponen dasar bersama-sama dengan hubungan antar bagian-bagian itu. commit to user e. Sintesis synthesis Kemampuan kognitif mencakup kemampuan siswa untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru meliputi menggabungkan berbagai informasi menjadi suatu kesimpulan atau konsep. f. Evaluasi evaluation Kemampuan kognitif mencakup kemampuan siswa untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal bersama pertanggungjawaban pendapat tersebut yang berdasarkan kriteria tertentu, kemampuan ini dinyatakan dalam memberikan penilaian terhadap sesuatu. Kategori-kategori dalam kemampuan kognitif disusun secara hirarkis, sehingga menjadi taraf-taraf yang semakin menjadi bersifat kompleks, mulai dari yang tingkatan pertama sampai dengan yang terakhir enam tingkatan, dan dalam penguasaan tiap tingkatannya itu disesuaikan dengan jenjang perkembangan usia dan kedewasaan anak didik.

6. Pokok Bahasan Kalor a. Pengertian Kalor