Rentang Kelas Hipotesis Uji Normalitas Uji Lanjut Anava

commit to user 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 - - - + - - + - + + - - + - - - - - - - - - + - + - - + - - - - - - - + - - + - + + - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + - + - - - + - - - - - - - - - + - + - - + - - - - dipakai dipakai dipakai ditolak dipakai dipakai ditolak dipakai ditolak ditolak dipakai dipakai ditolak dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai ditolak dipakai ditolak dipakai dipakai ditolak dipakai dipakai dipakai dipakai Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran

G. Teknik Analisis Data 1. Penyajian Data

Normalitas distribusi frekuensi nilai kognitif yang dimiliki, baik berupa data keadaan awal maupun data hasil penelitian disajikan dalam bentuk kurva yang diperoleh dengan menggunakan metode Chi kuadrat sebagai berikut:

a. Rentang Kelas

Merangkum dari Anas Sudijono 2008: 322-345 tentang pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil tes belajar menjadi standar dengan commit to user mendasarkan diri atau mengacu pada norma atau kelompok Norm Reference Evaluation X + 2SD X + 1SD s.d X + 2SD X s.d X + 1SD X - 1SD s.d X X - 2SD s.d X -1SD X - 2SD Keterangan: X : rerata keseluruhan SD : standar deviasi

b. Distribusi Frekuensi

Pembentukan kurva didasarkan pada pembandingan nilai frekuensi relatif hasil pengamatan dan frekuensi harapan sesuai dengan metode Chi kuadrat, dengan kurva yang dipilih adalah kurva berbentuk linier tipe XY Scatter.

2. Uji Kesamaan Keadaan Awal

Sebelum diadakan perlakuan terhadap sampel yang akan diteliti maka dicari dahulu kesamaan keadaan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t 2 ekor. Prosedur uji-t 2 ekor sebagai berikut :

a. Hipotesis

H : 2 1 μ μ  : tidak ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. H 1 : 2 1 μ μ  : ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

b. Statistik Uji

t = 2 1 2 1 n 1 n 1 s x x   Nana Sudjana,2005:239 commit to user Keterangan : x 1 : rata-rata kelompok eksperimen x 2 : rata-rata kelompok kontrol n 1 : cacah anggota kelompok eksperimen n 2 : cacah anggota kelompok kontrol s 2 : varians gabungan Kriteria : H diterima jika :-t tab t hitung t tab H 1 ditolak jika : t hitung t tab hitung atau t t tab    Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.

3. Uji Prasyarat Analisis

Untuk menguji hipotesis, sebelumnya harus dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang berasal dari populasi yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah metode liliefors. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan metode liliefors adalah sebagai berikut : 1 Penggunaan X 1 , X 2 ,….X n dijadikan bilangan baku Z 1 , Z 2 , ….Z n dengan rumus : Z 1 = SD X X 1  dengan X rerata dan SD simpangan baku. 2 Data dari sampel kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi. 3 Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku. Kemudian dihitung peluang F Zi = P Z  Zi . 4 Menghitung perbandingan antara nomor subyek dengan subyek n yaitu   n f Z S i n 1 i i    commit to user Keterangan : fi : cacah Z dimana Z  Zi n : cacah semua observasi n 5 Statistik uji     i i obs Z S Z F Max L   6 Daerah kritik DK =   n α, obs L L L  7 Keputusan uji Jika L obs L tabel maka hipotesis H diterima. Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Budiyono, 2004 :170

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sample berasal dari populasi yang homogen. Dalam penelitian ini uji homogenitasnya menggunakan uji Bartlett yang prosedurnya adalah sebagai berikut: 1 Hipotesis H : 2 4 2 3 2 2 2 1 σ σ σ σ    sampel homogen H 1 : 2 4 2 3 2 2 2 1 σ σ σ σ    paling sedikit terdapat satu variansi yang berbeda atau sampel tidak homogen 2 Statistik uji      2 j j G 2 S log f RK log f c 2,303 χ Keterangan : f : derajat kebebasan untuk RK G = N – k N : banyaknya seluruh nilai k : cacah sampel f j : derajat kebebasan untuk S j 2 = n j – 1; j=1,2,….,k n j : cacah pengukuran pada sampel ke-j c =           f 1 fj 1 1 k 3 1 1 commit to user RK G = rataan kuadrat galat = f SS j  ;     2 j j j 2 j 2 j j S 1 n n Σx Σx SS     3 Daerah Kritik DK =   2 1 k αj; 2 2 χ χ χ   4 Keputusan Uji Jika χ 2 hitung χ 2 j: k -1 , maka kedua populasi homogen.

4. Pengujian Hipotesis a. Uji Analisis Variansi Dua Jalan

Anava digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek dua faktor A dan B serta interaksi terhadap variabel terikat. 1 Model X ijk =  =  i +  j +  ij +  ijk Budiyono, 2004 : 228 Keterangan X ijk : observasi pada subyek ke-k dibawah faktor A kategori ke-i faktor B kategori ke-j  : rerata besar  i : efek faktor A kategori i  j : efek faktor B kategori j  ij : interaksi faktor A dan B  ijk : kesalahan eksperimental yang berdistribusi normal i = 1,2,3,....,p ; p : cacah kategori A j = 1,2,3,....,q ; q : cacah kategori B k = 1,2,3,....,n ; n : cacah kategori pengamatan setiap sel 2 Hipotesis a H 01 : i  = 0 : Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan metode discovery-inquiry tebimbing dengan metode discovery-inquiry bebas commit to user yang dimodifikasi pada pembelajaran Fisika terhadap kemampuan kognitif siswa. H 11 :  i ≠0 Tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan metode discovery-inquiry tebimbing dengan metode discovery-inquiry bebas yang dimodifikasi pada pembelajaran Fisika terhadap kemampuan kognitif siswa. b H o2 :  j =0: Ada perbedaan pengaruh antara minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah pada pembelajaran Fisika terhadap kemampuan kognitif siswa H 12 :  j ≠0 Tidak ada perbedaan pengaruh antara minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah pada pembelajaran Fisika terhadap kemampuan kognitif siswa. c H o12 :  ij =0 Ada interaksi pengaruh antara tingkatan minat belajar siswa dengan penggunaan metode discovery-inquiry pada pembelajaran Fisika terhadap kemampuan kognitif siswa. H 112 :  ij ≠0 Tidak ada interaksi pengaruh antara tingkatan minat belajar siswa dengan penggunaan metode discovery-inquiry pada pembelajaran Fisika terhadap kemampuan kognitif siswa. 3 Komputasi Keterangan A : penerapan pengajaran dengan menggunakan metode Discovery- Inquiry B : minat belajar siswa A 1 : metode Discovery-Inquiry terbimbing A2 : metode Discovery-Inquiry bebas yang dimodifikasi B 1 : minat belajar siswa tinggi B2 : minat belajar siswa rendah commit to user Tabel 3.10. Persiapan Uji Anava Dua Jalan B A B 1 B 2 Total A 1 A 1 B 1 A 1 B 2 A’ 1 A 2 A 2 B 1 A 2 B 2 A’ 2 Total B’ 1 B’ 2 G 4 Komponen jumlah kuadrat a = pq G 2 b =  j i, ij SS dengan C X SS k 2 ijk ij    dan   ijk 2 ijk n X C   c = q A i 2 i  d = p B i 2 i  e = 2 ij ij B A  5 Jumlah kuadrat JK A =       1 3 h n  JK B =       1 4 h n  JK AB =           1 3 4 5 h n    JK G =  ij SS JK T =          ij SS 1 5 nh 6 Derajat kebebasan dk A = p –1 dk B = q –1 dk AB = p –1q –1 commit to user dk G = pq N –1 dkT = Npq –1 = N – 1 7 Rerata Kuadrat RK A = JK A dk A RK B = JK B dk B RK AB = JK AB dk AB RK G = JK G dk G 8 Statistik Uji F A = RK A RK G F B = RK B RK G F AB = RK AB RK G 9 Daerah Kritik DK A = F A F ;q-1,N-pq DK B = F B F ;q-1,N-pq DK AB = F AB F ;p-1q-1,N-pq 10 Keputusan uji H 01 ditolak jika F a F ;q-1,N-pq H 02 ditolak jika F b F ;q-1,N-pq H 03 ditolak jika F ab F ;p-1q-1,N-pq 11 Rangkuman ANAVA Tabel 3.11. Rangkuman Anava Sumber Variansi JK dk RK F P Efek Utama Baris A Kolom B JK A JK B p-1 q-1 RK A RK B F A F B α atauα α atauα Interaksi AB Kesalahan JK AB JK G p-1q-1 N-pq RK AB RK G F AB - α atauα Total Jk T N-1 commit to user

b. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava digunakan uji komparasi ganda scheffe. Uji ini untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel, langkah-langkah dalam menggunakan metode scheffe. 1 Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata 2 Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. 3 Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a Untuk komparasi rerata antar baris ke-i dan ke-j           j i G 2 j i j i n 1 n 1 RK x x F b Untuk komparasi rerata antar kolom ke-i dan ke-j           j i G 2 j i j i n 1 n 1 RK x x F c Untuk komparasi rerata antar sel ij dan sel kj           kj ij G 2 kj ij kj ij n 1 n 1 RK x x F d Untuk komparasi rerata antar sel ij dan sel ik           ik ij G 2 ik ij ik ij n 1 n 1 RK x x F 4 Menentukan tingkat signifikansi  5 Menentukan DK dengan rumus sebagai berikut : a DK i-j =   pq N 1, :p α j i j i qF p F F       b DK i-j =   pq N 1, q : α j i j i 1F q F F       c DK ij-kj =   pq N 1, :pq α kj ij kj ij 1F pq F F       commit to user d DK ij-ik =   pq N 1, :pq α ik ij ik ij qF p F F       6 Menyusun rangkuman analisis komparasi ganda 7 Menentukan keputusan uji beda rerata untuk setiap pasangan komparasi rerata. Budiyono, 2004 : 228 commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian dilaksanakan di SMP N 16 Surakarta dengan menggunakan dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan terikat. Sebagai variabel bebas adalah penggunaan metode discovery – inquiry terbimbing dan metode discovery - inquiry.bebas termodifikasi serta minat belajar siswa. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor. Jumlah kelas yang digunakan adalah 2 kelas yaitu kelas VII C yang terdiri dari 35 orang siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A yang terdiri dari 35 siswa sebagai kelas kontrol, secara keseluruhan terdapat 70 siswa. Data yang diperoleh adalah hasil dokumentasi nilai ulangan siswa pada pokok bahasan pemuaian sebagai data keadaan awal siswa, skor angket dan nilai hasil tes pokok bahasan kalor setelah diberi perlakuan. Secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Data Nilai Keadaan Awal Siswa

Data nilai keadaan awal siswa diambil dari nilai ulangan Fisika pada pokok bahasan pemuaian. Deskripsi nilai kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Deskripsi Data Nilai Kemampuan Awal Fisika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok Ukuran Tendensi Sentral Ukuran Dispersi Rerata X Median Me Nilai Jangkauan J Standar Deviasi SD Min Max Eksperimen 60,49 60 45 80 35 9,886 Kontrol 59,71 63 43 80 37 10,815 Kriteria normalitas distribusi frekuensi keadaan awal siswa kelompok eksperimen ditunjukkan pada tabel 4.2