commit to user
3. Uji Hipotesis Ketiga
:
ij AB
H
: Tidak ada interaksi antara penggunaan metode belajar
discovery-inquiry A dan minat belajar siswa B terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor.
:
1
ij AB
H
: Ada interaksi antara penggunaan metode belajar discovery-
inquiry A dan minat belajar siswa B terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor.
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada Interaksi antara penggunaan metode belajar discovery-inquiry A dan minat
belajar siswa B terhadap terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor. Jadi antara penggunaan metode discovery-inquiry baik melalui
sistem discovery-inquiry terbimbing maupun penggunaan metode discovery- inquiry bebas termodifikasi dengan minat belajar yang dimiliki siswa mempunyai
pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa
D. Keterbatasan Penelitian
Proses penelitian memiliki beberapa keterbatasan. Kurang optimalnya pelaksanaan
penggunaan metode
discovery-inquiry terbimbing maupun
penggunaan metode discovery-inquiry bebas termodifikasi merupakan salah satu keterbatasan dalam penelitian. Misalnya dalam kegiatan pembelajaran dengan
metode discovery-inquiry terbimbing, ternyata tidak semua siswa belajar secara aktif. Demikian juga dalam kegiatan pembelajaran dengan metode discovery-
inquiry bebas termodifikasi, peneliti masih harus membimbing karena sebagian besar siswa belum memahami proses pembelajarannya. Peneliti mengidentifikasi
penyebabnya adalah kesalahan dalam teknik pengambilan sample, kemampuan awal sample yang tidak mendukung keberlangsungan penggunaan metode
pembelajaran yang digunakan, waktu yang tersedia untuk penyesuaian materi pembelajaran dengan metode yang digunakan masih kurang. Dari Keterbatasan
yang telah disebutkan tersebut menyebabkan peneliti tidak dapat memperoleh hasil mengenai metode mana yang lebih efektif berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif siswa dalam pembelajaran Fisika.
commit to user
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan: 1. Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode
discovery-inquiry terbimbing dan penggunaan metode discovery-inquiry bebas termodifikasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor.
Siswa yang diberi pembelajaran Fisika dengan metode discovery-inquiry terbimbing memiliki kemampuan kognitif yang hampir sama dengan siswa
yang diberi pembelajaran dengan metode discovery-inquiry bebas termodifikasi.
2. Ada perbedaan pengaruh antara minat belajar Fisika siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor. Siswa
yang memiliki minat belajar kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki minat belajar kategori rendah.
3. Tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan metode belajar discovery- inquiry dan minat belajar siswa terhadap terhadap kemampuan kognitif siswa
pada pokok bahasan Kalor. Jadi antara penggunaan metode belajar discovery- inquiry sebagai metode pembelajaran dan tingkatan minat belajar yang
dimiliki siswa mempunyai pengaruh sendiri-sendiri tehadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor.
B. IMPLIKASI
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah Pembelajaran Fisika dengan menggunakan metode belajar discovery-inquiry terbimbing dan discovery-inquiry
yang dimodifikasi
dapat membantu
siswa dalam
menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep. Kedua metode ini sama baiknya jika digunakan dalam pembelajaran IPA terpadu Fisika untuk materi Kalor di SMP.
Selain itu, implikasi dari hasil penelitian ini adalah minat belajar siswa yang tinggi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa.
76