Proses Belajar Kajian Teori 1. Hakekat Belajar

commit to user 1. Perubahan yang terjadi secara sadar 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar, penulis menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan psikis maupun fisis yang dijalani seseorang sehingga orang itu mengalami perubahan tingkah laku yang melibatkan proses mengingat, melihat, dan memahami sesuatu melalui berbagai pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku meliputi perubahan keterampilan, sikap, pengetahuan, kebiasaan, pemahaman, dan lain-lain.

b. Proses Belajar

Peristiwa belajar itu ternyata merupakan suatu proses yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, yakni proses mental dalam menghadapi bahan belajar yang berupa keadaan, hewan, tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku pelajaran. Dari segi guru proses belajar tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Secara sederhana proses belajar menunjukkan pada aktifitas individu. Secara teknis belajar menunjukkan terjadinya proses perubahan tingkah laku individu. Merangkum dari pendapat Bruner dalam Syaiful Sagala 2009: 35 bahwa dalam proses belajar dapat dibedakan pada tiga fase yaitu: 1 Informasi, kemudian ada yang menambah pengetahuan yang dimiliki, ada yang memperhalus dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan yang telah diketahui sebelumnya 2 Transformasi, informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk yang lebih abstrak, atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. 3 Evaluasi, kemudian dinilai hingga pengethuan yang diperoleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain. commit to user Menurut Brunner yang dikutip Slameto 1995: 11, “dalam proses belajar, alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu”. Sehingga dibutuhkan lingkungan belajar yang mendukung. Dalam lingkungan banyak hal yang dapat dipelajari siswa, antara lain : 1 Enactive : Seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului dengan bermacam-macam ketrampilan motorik. 2 Ionik : Seperti mengenal jalan yang menuju ke pasar, mengingat di mana bukunya yang penting diletakkan. 3 Symbolik : Seperti menggunakan kata-kata, menggunakan formula. Menurut Bruner pula, dalam proses belajar guru perlu memperhatikan 4 hal berikut ini|: 1. Mengusahakan agar setiap siswa berpartisipasi aktif, minatnya perlu ditingkatkan, kemudian perlu dibimbing untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Menganalisis struktur materi yang akan diajarkan, dan juga perlu disajikan secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa. 3. Menganalisis sequence. Guru mengajar, berarti membimbing siswa melalui urutan pernyataan- pernyataan dari suatu masalah, sehingga siswa memperoleh pengertian dan dapat mentransfer apa yang sedang dipelajari. 4. Memberi reinforcement dan umpan balik feed-back. Penguatan yang optimal terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa “ia menemukan jawab”nya. Slameto, 1995: 12 Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar selalu ada tiga fase yaitu informasi, transformasi dan evaluasi yang akan lebih baik jika ketiga fase tersebut ditekankan pada partisipasi aktif dari tiap siswa, sehingga perbedaan kemampuan yang dimiliki tiap siswa dapat dipahami dengan baik. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan discovery learning environment ialah lingkungan di mana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula commit to user

c. Tujuan Belajar