Proses Penelitian METODE PENELITIAN

commit to user 26 2. Enquiring Enquiring merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaan oleh peneliti. Hal itu dapat berupa a wawancara informal, b wawancara formal terstruktur, c kuesioner, dan d tes baku. Wawancara digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang pelaksanaan pembelajaran Akuntansi di kelas XI IPS 5. Data yang diperoleh berupa hasil wawancara tentang faktor- faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa. Wawancara dilakukan terhadap siswa, guru, dan informan lain. Wawancara yang dilakukan mencoba mencari pangkal permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam mengikuti proses belajar-mengajar di kelas, baik permasalahan yang ditimbulkan dari faktor guru, siswa, ataupun faktor lainnya. Kuisioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat dan ketertarikan siswa mengenai pembelajaran Akuntansi dengan model pembelajaran kuantum. Tes baku bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Akuntansi. 3. Examining Examining merupakan teknik pengumpulan data melalui perbuatan dan pemanfaatan catatan yang dapat berupa a data arsip, b jurnal, dan c dokumentasi. Hasil dari pengumpulan data dengan examining berupa daftar hadir siswa kelas XI IPS 5, daftar nilai mata pelajaran akuntansi, dan foto proses penelitian.

D. Proses Penelitian

Proses penelitian pada upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi bagi siswa kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Surakarta dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori Brain Based Technique Quantum Learning. Terdapat empat tahap penelitian, yaitu: Perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. Direncanakan tiga siklus dalam penelitian ini yaitu: 1. Persiapan Pada tahap persiapan, penelitian dimulai dengan mengurus ijin penelitian kepada pihak SMA Negeri 4 Surakarta. Setelah memperoleh commit to user 27 ijin kemudian mendapatkan guru pamong selaku guru pengampu mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5. 2. StudiSurvei awal Survei awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa serta proses pembelajaran akuntansi. Tahap survey dilakukan dengan observasi dan inkuiri untuk mengumpulkan data-data awal. Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun rencana pelaksanaan tindakan. 3. Pelaksanaan siklus Siklus pada penelitian direncanakan tiga siklus dengan empat tahapan pelaksanaan. Pelaksanaan siklus I sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan adalah sebagai berikut: 1 Menyusun skenario pembelajaran: Tumbuhkan : a Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa, dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar suasana kondusif. b Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal penutup serta lembar kerja. Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun pelajaran siswa kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai kemampuan dan keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba Rugi sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki kemampuan dan keinginan di bidang eksak masuk IPA commit to user 28 sedangkan yang memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS. Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep jurnal penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi IPS meliputi pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal IPA meliputi prive dan sisa laba atau rugi. Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja bersama- sama dengan siswa dipapan tulis. Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba rugi? Pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal penutup. Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan. 2 Menyusun instrument untuk evaluasi yaitu tes tertulis commit to user 29 3 Menetapkan indikator ketercapaian, sebagai berikut: Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa : Aspek yang diukur Prosentase Target ketercapaian Cara Mengukur Keaktifan siswa dalam pembelajaran 80 Diamati saat proses pembelajaran yaitu keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan pada soal latihan. Minat siswa dalam pembelajaran 70 Diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan dan diisi oleh siswa. Ketuntasan belajar siswa 95 Dihitung dari hasil test tertulis siswa yang mencapai KKM 75. b. Pelaksanaan Perencanaan yang telah disusun kemudian dilaksanakan dan diimplementasikan oleh guru dan berkolaborasi dengan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran kuantum teknik memori pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penutup. c. Observasi dan Interpretasi Peneliti sebagai pengamat mengobservasi jalannya pembelajaran dan menginterprestasikan hasil pembelajaran dari data yang telah diperoleh. d. Analisis dan refleksi Dari hasil interpretasi kemudian dianalisis kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran dengan guru pamong. Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. commit to user 30 Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi yang sesuai dengan silabus. Termasuk juga pada tahapan selanjutnya juga sama dan mengacu pada siklus I. Apabila hasil refleksi pada siklus I dan II belum mencapai hasil yang ingin dicapai maka dilanjutkan pada siklus III, IV, bahkan V. Namun, apabila ternyata setelah dilaksankan siklus II telah memenuhi target maka tindakan penelitian dapat dihentikan pada siklus II. commit to user 31

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah

SMA Negeri 4 Surakarta bukan suatu sekolah yang terbentuk secara langsung menjadi SMA Negeri, akan tetapi diawali dengan sekolah swasta yang bernama SMA Bagian C. Didirikan oleh Drs. G. P. H. M. Prawironegoro pada tahun 1946 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 7371131950 tanggal 2 September 1950, SMA Bagian C resmi menjadi SMA Negeri 3 Bagian C dengan kepala sekolah G. P. H. M. Prawironegoro dan dibantu wakil kepala sekolah Drs. Kabul Dwijolaksono. SMA Negeri 3 Bagian C menempati gedung SD Kesatriyan Baluwarti pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1951, selanjutnya dari tahun 1951 sampai 1958 menempati dua lokasi, yaitu gedung SMP Kristen Banjarsari dan Gedung SMP Negeri 4 Surakarta. SMA Negeri Bagian C dari tahun ke tahun mulai menampakkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Terbukti dari daya tampung SMA ini yang semakin meningkat, maka Menteri P dan K mengeluarkan SK No. 4083B III tanggal 5 Agustus 1955 yang berisikan bahwa SMA Negeri 3 Bagian C dipecah. Sejak saat itu nama SMA Negeri 3 Bagian C tidak digunakan lagi. SMA Negeri 3 Bagian C dipecah menjadi dua bagian yaitu: 1. SMA Negeri 4 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. G. P. H. M. Prawironegoro yang menempati gedung SMP Kristen Banjarsari Surakarta. 2. SMA Negeri 5 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. Kabul Dwijolaksono yang menempati gedung SMP Negeri 4 Surakarta. Kedua SMA tersebut pada bulan Agustus 1958 pindah ke gedung baru di Jl. LU Adisucipto No.1 Surakarta, sedangkan kegiatan akademik atau proses belajar mengajar dilaksanakan pada waktu: 1. SMA Negeri 4 Bagian C pada pagi hari jam 07.00 – 12.00 WIB 2. SMA Negeri 5 Bagian C pada siang hari jam 13.00 – 18.00 WIB

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA N 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 89

Peningkatan prestasi belajar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2009 2010

0 4 248

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN PENERAPAN METODE RESITASI BAGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BATURETNO TAHUN AJARAN 2009 2010

0 5 84

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS PADA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 83

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 198

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI I NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 86

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI JUMAPOLO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 9

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN METODE MIND MAPPING BAGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas).

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE PEER ASSESSMENT PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 18