commit to user
8 banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa meteri
yang dikuasai siswa. 2
Secara Institusional tinjauan kelembagaan, belajar adalah dipandang sebagai proses ‘validasi’ atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah dipelajari. Bukti institusional dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Dimana, semakin banyak mutu guru mengajar akan semakin
baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor.
3 Secara kualitatif tinjauan mutu, belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya piker
dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dalam nanti dihadapi siswa.
Pengertian belajar dari para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar tidak hanya kegiatan menghafal arti-arti dan fakta, melainkan sebuah proses yang
dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh pemahaman yang mantap dan terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara individu dan
lingkungan.
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Agus Suprijono 2010: 5 “Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan intruksional sering disebut
instructional effects. Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effect”. Sardiman A. M. 2001: 26
menyebutkan tiga jenis tujuan belajar yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Hasibuan dan
Moedjiono 2000: 5 memaparkan tujuan belajar yang diungkapkan oleh Robert M. Gagne. Terdapat delapan macam kemampuan manusia yang kemudian
disederhanakan menjadi lima macam kemampuan sebagai hasil dari belajar yaitu: 1
Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik
2 Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di dalam
arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3
Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.
4 Keterampilan motorik yang diperoleh sekolah, antara lain keterampilan
menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebgainya.
commit to user
9 5
Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya
bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian.
c. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Belajar
Muhhibin Syah 2008: 132-139 memaparkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa dalam tiga hal, yaitu:
1 Faktor internal faktor dari dalam siswa, yaitu keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis bersifat jasmaniah dan aspek
psikologis bersifat rohaniah. a.
Aspek fisiologis meliputi kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh atau sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siwa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek psikologis menyebutkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah
proses psikologis, oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis dapat berupa intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.
2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yaitu kondisi lingkungan disekitar
siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar, digolongkan menjadi dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non-sosial. a.
Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial keluarga, lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa.
b. Faktor lingkungan non-sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3 Faktor pendekatan belajar approach to learning yaitu jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Pendekatan
pembelajaran dipahami sebgai cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi
tersebut. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu pendekatan tinggi, pendekatan sedang, dan pendekatan rendah.
d. Prinsip-prinsip Belajar