commit to user
52
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kuantum teknik memori membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Keaktifan siswa
meningkat dari 30,30 pada kondisi pratindakan menjadi 75,75 tindakan siklus I serta meningkat menjadi 81,81 pada siklus II. Hasil tersebut telah memenuhi
target ketercapaian keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Minat siswa terhadap pembelajaran akuntansi juga meningkat. Kondisi awal melalui
wawancara beberapa siswa menunjukan siswa kurang antusias dan tertarik dengan pelajaran akuntansi. Namun, dengan penggunaan model pembelajaran kuantum
teknik memori berdasar angket yang dibagikan minat siswa meningkat menjadi 72,73. Hasil tersebut sudah mencapai target minat siswa 70. Prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS 5 juga meningkat. Siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal 42,43 meningkat menjadi 90,90 siklus I dan menjadi 96,96
pada siklus II. Hasil tersebut sudah mencapai target 90 siswa mencapai KKM. Tabel 8. Perbandingan prosentase peningkatan prestasi belajar
Indikator Pratindakan
Siklus I Siklus II
Target Keaktifan siswa
dalam pembelajaran 30,30
75,75 81,81
80
Minat siswa dalam pembelajaran
rendah 72,73
72,73 70
Prestasi belajar siswa
42,43 90,90
96,96 90
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori bagi siswa kelas XI
IPS 5 SMA N 4 Surakarta ini memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut: 1.
Salah satu siswa kelas XI IPS 5 tidak hadir selama penelitian sehingga tidak dapat turut serta dalam penelitian.
2. Hari senin satu jam pelajaran hanya tersedia 1x35 menit sehingga mengurangi
waktu penelitian.
commit to user
53
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan dari penelitian “Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori Brain based
technique quantum learning bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 20102011” adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat siswa
Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan
teknik yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket tentang ketertarikan siswa setelah tindakan siklus I dan II.
Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.
Hasil dari angket yang dibagikan adalah 72,72 siswa menjawab “Ya”, 21,21 menjawab “Tidak”, dan 6,06 “Abstain”. Hal tersebut menunjukan
bahwa 24 siswa dari 33 menyatakan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori menyenangkan.
2. Meningkatkan keaktifan siswa
Keaktifan siswa pada kondisi awal tergolong rendah yaitu hanya 10 orang yang bertanya dan menjawab atau hanya 30,30 dari 33 siswa di kelas
XI IPS 5. Tindakan siklus I mengalami peningkatan keaktifan siswa menjadi 25 siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan atau 75,75 dari 33 siswa.
Siklus II keaktifan siswa menjadi 27 siswa yang bertanya dan menjawab atau 81,81 dari 33 siswa
3. Meningkatkan prestasi belajar akuntansi
Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai pratindakan menunjukan bahwa 57,57 siswa tidak mencapai KKM. Namun,
hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang mencapai KKM dari 42,43 menjadi 90,90 siswa. Rata-rata nilai kelas