Validitas Data Sumber Data Sekunder

commit to user xcix cerita, namun alur cerita tersebut merupakan suatu kesatuan teks, mengenai isi dari teks tersebutpun tergantung dari pemaknaan penonton. Jadi film bukanlah seperti berita yang bersifat skematik dengan suatu urutan tertentu.

6. Validitas Data

Keabsahan validitas merupakan bentuk batasan yang berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data. Menurut Patton dalam HB Sutopo, terdapat empat macam triangulasi sebagai tekni pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu Sutopo, 2002:78-85: a. Triangulasi data Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda b. Triangulasi pengamat Adanya pengamat di luar peneliti sebagi pengamat expert judgement yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data dan turut memeriksa hasil pengumpulan data c. Triangulasi teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai commit to user c teori telah dijelaskan pada telaah pustaka untuk dipergunakan dalam menganalisis penelitian. d. Triangulasi metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Untuk menjamin validitas data yang diperoleh dalam penelitian ini, digunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data dilakukan oleh penulis dengan menggunakan perspektif lebih dari satu data dalam membahas permasalahan yang dikaji karena suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat tidak hanya dikaji dari satu data saja, tetapi juga pandangan lain. commit to user ci

BAB II DESKRIPSI FILM PERTARUHAN

A. Latar Belakang dibuatnya film “Pertaruhan” ”At Stake”

Film “Pertaruhan” “At Stake” ini dilatarbelakangi oleh kondisi perempuan yang saat ini masih sering menghadapi diskriminasi. Di Indonesia, kemiskinan menjadi faktor utama dari rentannya perempuan terhadap tindakan diskriminatif. Namun, kemapanan ekonomi juga tidak menjamin bahwa perempuan akan terbebaskan dari kondisi yang tidak adil ini. Tindakan diskriminatif terhadap perempuan sudah tertata dan mengakar, dari mulai tradisi lokal, pengaruh agama, sampai nilai-nilai ‘moral’ yang selalu didengungkan untuk melindungi posisi perempuan. Perempuan adalah manusia yang hak-hak mendasar dalam hidupnya belum dapat terpenuhi secara merata, dari mulai hak untuk mendapatkan pelayanan