commit to user cxlv
Randhani 2001:209. Maka dari itu, remaja harus mencari pihak atau tempat lain untuk mencari bantuan. Tempat pencarian bantuan menyelesaikan
masalah kesehatan reproduksi remaja secara berurutan, mulai dari yang paling sering hingga paling jarang adalah, teman, majalah, guru, dan orang tua
Abrar dan Randhani 2001:213.
b. Peralatan: Perempuan Tidak Mau Memeriksakan diri ke
Dokter karena Takut Keperawanan Hilang
Scene: 17
Untuk menjawab rasa penasarannya tentang keputuihan, pada scene 17 Kelly pergi ke perpustakaan untuk mencari literatur buku yang
membahas keputihan. Akhirnya ia tahu jika keputihan yang berlebihan itu bisa menyebabkan tumor kandungan. Namun walaupun Kelly sudah tahu
tentang resiko keputihan, ia tetap tidak mau memeriksakan diri ke dokter kandungan karena ia takut jika pemeriksaannya nanti dilakukan dimulut rahim
yang dapat merusak selaput daranya.
Bukti bahwa Perempuan Tidak Mau Memeriksakan Diri ke Dokter:
Data film……………
commit to user cxlvi
c. Faktor-faktor:
3 Mind set negatif remaja yang pergi ke dokter kandungan
Data film…………… 4
Pengetahuan yang minim 5
Mitos keperawanan
6 Ketakutan kehilangan status keperawanan itulah yang membuat Kelly takut
untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan, seperti yang terlihat dari monolog pada scene 17a dan 17 b. Setelah ia mendapatkan pelajaran dari
buku tentang keputihan, Kelly bukannya sadar untuk memeriksakan diri, tetapi malah menjadi takut karena menurut informasi yang ia dapatkan ia akan
langsung diperiksa dari mulut rahimnya. Ia takut jika selaput daranya rusak jika ia memeriksakan diri pada dokter kandungan.
7 Bagi masyarskat patriarkhis kesucian seorang perempuan diartikan sebagai
belum pernah melakukan hubungan seks dengan laki-laki dan ditandai dengan selaput dara yang masih utuh. Dapat dilihat bahwa kesucian disini hanya
dilihat dari aspek seksualitasnya saja Mohamad 1998:40. 8
Kelly takut jika kalau selaput daranya rusak maka ia akan dikucilkan teman- temannya. Ini merupakan dampak dari budaya yang berkembang
dimasyarakat.
¾
Kasus Cinzia
commit to user cxlvii
a. Pengetahuan : Pengetahuan Keamanan Kesehatan
Reproduksi Terganjal oleh Status Sosial
Scene: 14 a
Tes papsmear adalah tes yang harus dilakukan rutin setahun sekali oleh perempuan seks aktif untuk mengetahui
kondisi kesehatan reproduksi perempuan. Namun banyak perempuan seks aktif non menikah mengalami diskriminasi
pada saat akan melakukan tes karena status sosial mereka yang masih “nona” atau belum menikah. Cinzia yang merupakan
line produser dalam film ini melakukan investigasi dengan menggunakan kamera tersembunyi melihat bagaimana
diskriminasi itu terjadi. Pada scene 14, Cinzia bersama temannya mendaftar
untuk pemeriksaan papsmear. Dari situ ia ditanya oleh pegawainya mengapa melakukan tes papsmear sementara
dirinya masih berstatus “nona” karena pemeriksaan akan dilakukan dengan memasukkan alat ke dalam vagina yang bisa
merusak selaput dara. Perlakuan pegawai Rumah Sakit ini seolah melarang orang yang berstatus “nona” untuk papsmear.
Padahal yang semestinya dipermasalahkan bukanlah status
commit to user cxlviii
sosialnya namun lebih pada apakah seorang itu pernah melakukan hubungan seksual atau belum.
Bukti Pengetahuan Keamanan Kesehatan Reproduksi Terganjal oleh Status Sosial
Brosing pentingnya papsmear……………………… Data film…………….
Faktor-faktor yang mempengaruhi: Kesalahpahaman konsep keperawanan
Dalam banyak masyarakat, keperawanan yang secara keliru diwakili oleh keutuhan selaput dara sampai saat perkawinan merupakan syarat yang
secara ketat disampaikan pada anak perempuan dan tidak pada anak laki-laki. Syarat keperawanan sebagai lambang kesucian secara universal dapat
diterima. Namun menggunakan selaput dara sebagai satu-satunya indikator keperawanan dan “indikator kesucian” secara psikologis tidak masuk akal dan
secara etis timpang karena hanya dapat diterapkan pada perempuan dan tidak pada laki-laki Mohamad 1998: 22.
b. Peralatan : Penggunaan Peralatan Klinis oleh SpOg Belum