Informan 4 Satpol PP kota Medan 1. Profil Informan DonnyD

Chandra juga berujar jika Satpol PP juga belum pernah melakukan negosiasi dengan pihak PKL, selain itu Chandra juga berharap ketegasan Satpol PP dalam berkomunikasi sangat diperlukan agar area depan komplek USU, jalan Dr. Mansyur, pintu I-IV USU dapat terjaga dari PKL. “Apa lah yang mau di negosiasikannya sama kami bang? Kami pun udah melanggarnya karena jualan disini. Manalah mungkin Satpol PP itu mau negosiasi sama kami. Cuma itu aja ku bilang saran ku bang, kalau mengkomunikasikan larangan berjualan nya orang itu disni ya tegas lah pulak. Hari ini disuruh orang itu jangan jualan disini, besok lewat aku ada juga yang jualan kek biasa. Ya ikutan jualan juga lah aku. Tegas aja bang itu yang perlu, jangan setengah- setengah.”

4. Informan 4

Nama : Indra Hutapea Tanggal wawancara : 28 Desember 2015 Tipe wawancara : Wawancara mendalam face to face Informan keempat ini merupakan penjual sticker di pintu III Universitas Sumatra Utara. Menurut Indra, selaras dengan informan lainnya Satpol PP kota Medan tidak pernah melakukan komunikasi antar pribadi dengan para penjual karena hanya sekedar surat pemberitahuan dan pada saat penertiban saja, selain itu penyuluhan mengenai pelanggaran peraturan yang mereka lakukan karena telah berjualan di lokasi yang tidak semestinya juga tidak pernah dilakukan sama sekali oleh Satpol PP. Berikut penuturan Indra, “Komunikasi adanya mereka. Kan kalau orang itu misalnya melarang kami jualan disini, nyuruh kami tutup kan udah termasuk komunikasi namanya itu, cuman sebatas itu aja lah, paling surat pemberitahuan lah dikasih orang itu sama kami. Gitu-gitu ajanya komunikasinya. Kalau sampek ibaratnya nanya sama kami kenapa jualan disini. Ga pernah bang, karena setau aku keknya dilarang orang itu ngomong sama kami. Kek musuhan lah kesannya memang kalau antara Satpol PP dan tukang jualan kek kami ini. Udah dari dulu ke Universitas Sumatera Utara dulunya itu. Ga ada penyuluhan dibuat orang itu, paling semacam larangan gitu ajanya dia, lewat surat pemberitahuan. Itu pun sekali-sekali ajanya orang itu meggusur bang. Kalau lewat baliho ga ada disini dibuat orang itu dek, yang ada itu di pintu I sana, karena pernah aku lewat tertengok ku, ada memang disitu dibuat larangan berjualan. Cuman carik makan awak kan, yaudahlah lanjut aja. Seandainya orang itu pun betulan ada sosialisasi atau penyuluhan, gak akan berguna itu sama kami dek, karena kami carik makan disini, di sosialisasikan lah contohnya kalau kami udah melanggar peraturan nomor berapalah kan karena jualan disini, ya gak akan kami dengar itu karena pelanggan kami juga nya yang kecarian kalau kami ga jualan. Kek pernah itu awal tahun ini kalau ga salah, tiga hari kami ga jualan karena di jaga Satpol PP ini semua, hari keempatnya kami jualan, udah kecarian pelanggan kami. Kemana aja bang? Kenapa ga jualan orang abang? Gitulah orang itu nanya sama kami.” Menurut Chandra Komunikasi dan Sosialisasi itu memang penting, tapi lebih baik lagi jika saat ini PKL dan Satpol PP kota Medan bernegosiasi mencari jalan keluar bagaimana agar mereka dapat berjualan di sekitar USU. “Pentingnya itu dek, komunikasi dan sosialisasi atau penyuluhan itu. Orang itu sosialisasi, ya tau awak jadinya pasal berapa aja yang dilanggarkan. Nah, cuman ya untuk sekarang ini memang Negosiasi itulah yang paling penting. Karena gininya, contoh lah aku pribadi ya jenuh juganya aku kek gini aja aku yang jualan ini, entah kapanlah lagi misalnya datang orang itu menggusur, berarti ga bisa aku jualan untuk beberapa hari. Istilah nya kan ga tenang jualan kek gitu. Negosiasi aja pun ga pernah orang itu sama kami, ntah kasih solusi sama kami kan, ada tanah yang bisa dipake ntah dimana kan dekat sini, siap nya kami semua dek. Tapi harus semua dipindahkan lah semua. Ini nggak, maksakan kehendak ajanya. Ga mungkinlah kita yang buka duluan ngajak orang itu negosiasi yang ada dipukuli lah awak.” Universitas Sumatera Utara

5. Informan 5

Dokumen yang terkait

Tugas Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Tindakan Penggusuran Pedagang Kaki Lima Sesuai Peraturan Daerah No 31 Tahun 2007 (Studi Kasus Kantor Polisi Pamong Praja Kota Medan)

0 85 72

Gaya Kepemimpinan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi

4 55 145

PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PERATURAN DAERAH TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA DI SURAKARTA

2 41 109

Gaya Kepemimpinan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi

0 13 145

IMPLEMENTASI PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) Implementasi Penertiban Pedagang Kaki Lima Oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 (Studi Kasus di Kawasan Taman P

0 1 18

PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) DALAM KEWENANGAN PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG Peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dalam Kewenangan Pengaturan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO.

1 4 101

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN TEMPAT USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR WILAYAH PASAR KEPUTRAN KOTA SURABAYA.

0 1 108

PENGEMBANGAN MODEL KOMPETENSI APARAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA

0 0 10

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO SKRIPSI

0 1 25