Profil Informan 1 TutiT Profil Informan 2 DermawanD

keluar kota. Petugas penjaga pos pun meminta peneliti untuk datang kembali keesokan harinya. Peneliti menyanggupi dan meminta izin agar peneliti dapat berbicara langsung kepada staff TU kantor Satpol PP, petugas jaga pos pun mengizinkan peneliti untuk berbicara secara langsung. Seperti biasanya, peneliti meminta izin masuk ruangan kepada Staff TU tersebut dan memberikan surat pengantar Balitbang. Peneliti pun bertanya kapan sekiranya peneliti dapat melakukan penelitian di kantor Satpol PP kota Medan. Staff TU tersebut menjanjikan bahwa Selasa 19 Januari 2016 peneliti dapat melakukan wawancara di Kantor Satpol PP kota Medan, karena Kepala TU sudah masuk kerja pada hari selasa. Mendengar hal itu peneliti pun merasa senang karena sudah ada waktu untuk melakukan penelitian di kantor Satpol PP kota Medan.

4.1.2.1 Profil Informan A. Pedagang Kaki Lima

1. Profil Informan 1 TutiT

Informan peneliti yang pertama adalah Ibu Tuti, perempuan yang lahir di Padang, 29 Agustus 1983 ini memiliki nama lengkap Tuti Kirana. Menurut pengakuan ibu Tuti bahwa ia adalah seorang penganut agama Islam dan sudah menikah dengan seorang pemuda yang merupakan keturunan batak-aceh yang berprofesi sebagai Satpam Security di sebuah pusat perbelanjaan di jalan S. Parman tersebut bernama Rudy. Dari hasil pernikahannya dengan pak Rudy, ibu Tuti yang memilik darah Jawa-Padang ini telah memiliki 2 orang anak yakni 1 orang putri dan 1 orang putra. Putri ibu Tuti dan yang merupakan anak sulungnya bernama Sry Muliani dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Dasar kelas empat, sedangkan anaknya yang bungsu masih belum sekolah karena usianya yang baru masuki empat tahun. Kepada peneliti ibu Tuti mengaku tinggal di sebuah rumah kontrakan, di jalan Sei Wampu No. 2B. Perempuan yang sudah berjualan selama 7 tahun di depan komplek USU ini awalnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, ia hanya mendapat pemasukan tambahan saat ada tetangga memintanya mencuci pakaian atau memasak, itu pun tidak tetap, hanya pada saat di minta oleh tetangga saja. Menyadari bahwa kebutuhan anaknya semakin banyak, ibu Tuti pun meminta izin kepada suaminya Universitas Sumatera Utara agar ikut bekerja membantu perekonomian keluarga dengan menjadi PKL, permintaan ibu Tuti disetujui oleh pak Rudy dan melalui bantuan modal dari Ibu Rima yang merupakan teman akrab ibu Tuti, maka jadilah ibu Tuti menjadi Pedagang Kaki Lima yang berjualan Es kolak durian di sekitar Pintu I USU dengan kisaran penghasilan bersih rata-rata perharinya sekitar sembilan puluh ribu rupiah.

2. Profil Informan 2 DermawanD

Darmawan merupakan seorang pemuda yang menjadi penjual shiomay di depan komplek USU, Pintu I ini lahir pada tanggal 14 September 1997 di kota Medan. Kepada peneliti ia mengaku tinggal bersama dengan pemilik usaha shiomay yang ia jual di jalan Sei Berutu, No. 17 A. Dermawan merupakan anak bungu dari 6 bersaudara dan tinggal terpisah dari kedua orang tuanya sejak ia kecil. Ia mengaku selama ini tinggal berdua di rumah kontrakan di sekitar jalan Pelita I bersama dengan ayahnya. Namun, sejak ayahnya meninggal, ia tidak lagi tinggal di rumah tersebut. Sementara saudara dan saudarinya yang lain tinggal bersama ibunya di Lampung alhasil ia sudah tidak lagi mengenal saudara- saudarinya karena terpisah dari kecil. Dermawan yang memiliki darah suku Jawa dari kedua orang tuanya ini mendapatkan penghasilan sekitar lima puluh lima ribu rupiah Rp. 55.000 per hari, dengan setoran rata-rata sekitar dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah Rp. 275.000 per harinya kepada pemilik usaha shiomay tempat ia bekerja. Informan peneliti yang kedua ini mengaku telah berjualan selama tiga setengah tahun di depan komplek Universitas Sumatra Utara, Pintu I.

3. Profil Informan 3 ChandraC

Dokumen yang terkait

Tugas Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Tindakan Penggusuran Pedagang Kaki Lima Sesuai Peraturan Daerah No 31 Tahun 2007 (Studi Kasus Kantor Polisi Pamong Praja Kota Medan)

0 85 72

Gaya Kepemimpinan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi

4 55 145

PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PERATURAN DAERAH TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA DI SURAKARTA

2 41 109

Gaya Kepemimpinan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi

0 13 145

IMPLEMENTASI PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) Implementasi Penertiban Pedagang Kaki Lima Oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 (Studi Kasus di Kawasan Taman P

0 1 18

PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) DALAM KEWENANGAN PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG Peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dalam Kewenangan Pengaturan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO.

1 4 101

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN TEMPAT USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR WILAYAH PASAR KEPUTRAN KOTA SURABAYA.

0 1 108

PENGEMBANGAN MODEL KOMPETENSI APARAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA

0 0 10

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO SKRIPSI

0 1 25