Lantas apa yang menjadi alasan abang tetap berjualan di lokasi ini? Sudah berapa kali ibu ditertibkan Satpol PP selama jualan disini? Bagaimana cara mereka berkomunikasi? Lantas apakah cara mereka yang berkomunikasi yang seperti itu tepat menurut
kami ga jualan karena di jaga Satpol PP ini semua, hari keempatnya kami jualan, udah kecarian pelanggan kami. Kemana aja bang? Kenapa ga jualan orang
abang? Gitulah orang itu nanya sama kami.
P: Lantas apa yang menjadi alasan abang tetap berjualan di lokasi ini?
I: Yaitu tadilah dek, carik makan disini. Cuman kalau orang itu nertibkan kami penjual sticker ini ga mau melawan. Sejujurnya aku pribadi sadarnya aku jualan
ditempat yang dilarang. Cuman mau kemana lagi aku jualan? Mau sewa tempat? Nombok lah udah. Uang tempat aja udah berapa sebulan. Untung ku pun cuman
3 ribu sampek 5 ribunya ku ambil dari sini. Jujur ajalah aku sama mu. Terus, lebih laku disini memang dibanding tempat yang lain, harus di akuin nya itu.
P: Sudah berapa kali ibu ditertibkan Satpol PP selama jualan disini?
I: Waduuh... ga pala ku ingat itu bang. Tapi udah seringlah. Gak bisa ku tentukan berapa kali kisarannya tapi yang jelas seringlah.
P: Lantas pada saat penertiban, apakah satpol PP berkomunikasi terlebih dahulu dengan orang abang?
I: Komunikasi adanya mereka. Kan kalau orang itu misalnya melarang kami jualan disini, nyuruh kami tutup kan udah termasuk komunikasi namanya itu,
cuman sebatas itu aja lah.
P: Bagaimana cara mereka berkomunikasi?
I: Paling surat pemberitahuan lah dikasih orang itu sama kami. Gitu-gitu ajanya komunikasinya. Kalau sampek ibaratnya nanya sama kami kenapa jualan disini,
ga pernah bang, karena setau aku keknya dilarang orang itu ngomong sama kami. Kek musuhan lah kesannya memang kalau antara Satpol PP dan tukang
jualan kek kami ini. Udah dari dulu ke dulunya itu.
P: Pernahkah Satpol PP kota Medan bernegosiasi dengan para PKL disini pada saat akan ada penertiban?
I: Sosialisasi aja belum pernah orang itu, tarhona negosiasi. Negosiasi kan yang kek carik jalan tengah sama-sama dia kan? belum pernah itu keknya.
Universitas Sumatera Utara
P: Lantas apakah cara mereka yang berkomunikasi yang seperti itu tepat menurut abang?
I: Kalau boleh jujur, kami nganggapnya udah tepat aja karena cara orang itu kek gini, datang lah orang itu misalnya nertibkan. Disuruh kami tutup, kami iyakan.
Berapa hari nanti dijaga orang itu, ya ga jualan kami disini. Tiba ga dijaga, balik lagi kami disini, kek inilah udah lumayan lama juga ga ada penggusuran. Udah
ada lah lima bulan kurasa itu. Asal lah bisa jualan kami bang. Itu ajanya yang penting sama kami.
P: Apakah menurut abang Komunikasi, Negosiasi, dan Sosialisasi merupakan salah satu kunci utama agar bapak ibu terima ditertibkan?
I: Pentingnya itu dek, komunikasi dan sosialisasi atau penyuluhan itu. Orang itu sosialisasi, ya tau awak jadinya pasal berapa aja yang dilanggarkan. Nah, cuman
ya untuk sekarang ini memang Negosiasi itulah yang paling penting. Karena gininya, contoh lah aku pribadi ya jenuh juganya aku kek gini aja aku yang
jualan ini, entah kapanlah lagi misalnya datang orang itu menggusur, berarti ga bisa aku jualan untuk beberapa hari. Istilah nya kan ga tenang jualan kek gitu.
Negosiasi aja pun ga pernah orang itu sama kami, ntah kasih solusi sama kami kan, ada tanah yang bisa dipake ntah dimana kan dekat sini, siap nya kami semua
dek. Tapi harus semua dipindahkan lah semua. Ini nggak, maksakan kehendak ajanya. Ga mungkinlah kita yang buka duluan ngajak orang itu negosiasi yang
ada dipukuli lah awak.
P: Apa harapannya untuk Komunikasi Satpol PP kedepannya?