Informan 7 Satpol PP kota Medan 1. Profil Informan DonnyD

“Saran bapak ya gini ajalah, kami ini bukan binatang yang kalau di suruh pergi ya harus pergi, ngelawan dikit dihajar. Cobalah lebih sopan lagi bicara ke sesama manusia, kasih kami sosialisasi soal peraturan yang kami langgar, tunjukin sama kami peraturan mana yang kami langgar, jelaskan sama kami dan ayok kita berembuk Negosiasi bahas jalan keluar supaya kami ga digusur lagi, Insya Allah bapak yakinlah nak aman-aman ajanya semua ini. Kami disini supaya bisa makan nak.”

7. Informan 7

Nama : Wira Junaidi Syahputra Tanggal Wawancara : 29 Desember 2015 Tipe Wawancara : Wawancara mendalam face to face Wira Junaidi Syahputra merupakan informan terakhir bagi peneliti karena peneliti merasa telah menemukan data jenuh. Adapun penuturan Wira mengenai komunikasi yang digunakan Satpol PP sama dengan keenam informan peneliti yang sebelumnya. Berikut pendapat Wira, “Kalau komunikasi ya melalui surat gitulah bang, udah pernah juga dikasih bang. Kalau aku ga salah itu suratnya dikasih sama kami bang setahun lalu lah terakhir. Nanti datang anggotanya naik mobil patrolinya kadang juga naik kereta orang itu, terus ngomong kalau ada surat dari Walikota Medan melarang jualan disini, mintaknya supaya ga jualan disini lagi. Sebenarnya surat itu mau dia sekali sebulan datang, atau dua kali sebulan juga pernah bang, cuman terakhir kali suratnya itu ya tahun lalu. Tahun ini ntah kenapa ga ada lagi bang. Baliho juga pernah ada diatas sana, cuman balihonya udah hancur juga. Kurang tau bang kenapa hancur. Tapi dulu sempat ada juga. Isinya yaitu bang larangan berjualan disini karena melanggar peraturan apalah, udah lupa juga bang karena udah setahun yang lalu juga itu kira-kira. Jadi ga terlalu ingat lengkapnya. Pokoknya gitulah dia intinya bang, dilarang berjualan disini karena udah melanggar peraturanlah.” Universitas Sumatera Utara Bersamaan dengan informan lainnya, Wira juga berpendapat bentuk komunikasi yang digunakan oleh Satpol PP masih belum tepat sasaran, karena tidak adanya variasi bentuk komunikasi yang digunakan Satpol PP terhadap PKL. “Kalau menurut pendapat pribadi ku bang ya, masih kurang lah jelas kali itu bang. Karena selama ini orang itu komunikasinya paling lewat surat aja, baliho itu juga dan paling kalau nertibkan nyuruh tutup.. tutup ini jualan kau. Katanya gitu bang. Yaudah habis ga ada lagi yang lain. Kalau komunikasi tatap muka gitu bang, misalnya mereka nanya kenapa kami kok paksa kali harus balik lagi jualan disini, ga ada orang itu nanya bang. Apalagi kek yang abang tanya barusan. Komunikasi antara kelompok kami sama orang itu Satpol PP, ga ada lah gitu-gituan. Yang ada kalau kami ngomong malah dikira orang itu melawan bang. Makanya kadang bingung juga aku bang, antara orang itu jaga image gitu biar dibilang berwibawa, atau memang Satpol PPnya yang tengil-tengil sombong semua ya kan makanya sampek ga mau bicara sama kami tukang jualan ini ya kan, ga taulah aku bang.” Selain itu penyuluhan atau sosialisasi mengenai UU No.7 tahun 2004 dan perda kota Medan No. 31 tahun 1993 belum pernah dilakukan oleh Satpol PP termasuk Negosiasi juga merupakan hal yang tidak pernah dilakukan Satpol PP kota Medan. “Aduuhhh... kalau sosialisasi gitu belum pernah lah bang. Setau aku selama aku jualan disini bang, cuman baliho itu ajalah sama surat itu yang dituliskan kita melanggar peraturan kalau jualan disini. Kalau penyuluhan gitu ga ada bang. Negosiasi juga belum pernah ada itu. Ini negosiasinya nyarik jalan keluar maksud abang kan? seingat aku belum pernah bang. Ngomong sama kami aja malas orang itu bang, apa lagi nyari jalan tengah. Sama orang itu kan yang penting kami ga jualan disini lagi. Selebihnya mana lah peduli orang itu bang.” Selaras dengan informan lainnya, Wira juga berpendapat bahwa Komunikasi antara Satpol PP dengan PKL baik itu komunikasi antar pribadi maupun kelompok, Penyuluhan tentang peraturan yang dilanggar oleh para PKL dan Negosiasi merupakan langkah penting dalam menyelesaikan masalah PKL di depan komplek USU. Universitas Sumatera Utara “Itu pentinglah bang. Cobak aja mereka mau ngmong sama kami ya kan pasti enak lah, ntah diajak ngmong satu-satu kami kan bang. Ditanyain alasannya kenapa jualan disini, atau kalau gak satu-satu ya berkelompok gitu kek yang abang bilang, ntah siapa perwakilannya dari sini ya kan itu penting itu bang. Istilahnya dikasihlah kesempatan kami bicara jangan cuman main tertib-tertibkan aja. Sosialisasi langsung juga penting itu bang, tapi komunikasi dulu lah orang itu bang biar kami pun enak dengarkan orang itu sosialisasi. Kalau udah jalan itu bang, kan kami berani ngasih solusi. Ya negosiasi lah istilahnya bang. Makanya penting itu memang. Bukannya apa-apa bang, menurut ku ya ga selamanya cara kekerasan mempan sama orang, mau dihajar orang itu pun kami bang, ya kami pedagang disini udah kompaknya, ga dijaga pol PPnya balik kami jualan, dijaga lagi cabut kami. Gitu- gitu ajanya bang.” Adapun harapan Wira juga tidak jauh berbeda dengan harapan PKL lainnya yaitu mengharapkan adanya Strategi komunikasi yang lebih baik lagi dari Satpol PP kota Medan dan adanya tempat baru yang tidak kalah strategis dibanding Jalan Dr. Mansyur, pintu I-IV USU depan komplek USU , ketegasan dari Satpol PP dalam menjalankan pesan yang disampaikan kepada PKL. “Harapannya apa ya bang. Paling ya itulah, maulah orang itu ngomong baik-baik sama kami, ditanyain satu-satu atau langsung perwakilan kelompok sini ya kan bang. Kalau kami yang mulai takut kami bang, karena orang itu nyangkanya kami ngelawan orang itu. Padahal kalau ga karena biar ada duit untuk makan, ya ga mungkin kami gini bang. Kami pun sebenarnya ga mau melanggar peraturan bang, karena sama kami yang penting jualan lah bang. Diajak kami berembuk gitu kan enak bang, ntah jalan tengahnya nanti kami dipindah dekat-dekat sini asal lah ga digusur lagi ya gak papa juga bang. Yang mau nyewa sama pemerintah pun itu gak papa lah bang, asal sesuai sama kantong awak aja. Terus bang, harapannya kalau memang kami mau ditertibkan dari sini ya aku pribadi terima aja bang, asal ada tempat baru nya ya terus gini bang kalau memang ditertibkan ya semua pedagang ini mulai dari pintu I sampai IV sana tertibkan jugalah, jangan nanti ada aja lagi yang jualan disini bang, ya ga maulah aku bang. Itu aja sih bang saran aku.” Universitas Sumatera Utara Dengan berakhirnya wawancara peneliti dengan informan ketujuh maka berakhir pula lah penelitian peneliti di lokasi yang pertama yakni lokasi berdagang para PKL di jalan Dr. Mansyur, pintu I-IV USU depan komplek USU karena peneliti merasa sudah menemukan data jenuh yang artinya tidak ada lagi penemuan baru yang peneliti temukan hingga informan ketujuh ini. Selanjutnya peneliti akan mewawancarai pihak Satpol PP kota Medan terkait Opini Pedagang Kaki Lima Terhadap Strategi Komunikasi Satpol PP kota Medan.

B. Satpol PP kota Medan 1. Informan 1

Dokumen yang terkait

Tugas Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Tindakan Penggusuran Pedagang Kaki Lima Sesuai Peraturan Daerah No 31 Tahun 2007 (Studi Kasus Kantor Polisi Pamong Praja Kota Medan)

0 85 72

Gaya Kepemimpinan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi

4 55 145

PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PERATURAN DAERAH TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA DI SURAKARTA

2 41 109

Gaya Kepemimpinan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi

0 13 145

IMPLEMENTASI PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) Implementasi Penertiban Pedagang Kaki Lima Oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 (Studi Kasus di Kawasan Taman P

0 1 18

PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) DALAM KEWENANGAN PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG Peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dalam Kewenangan Pengaturan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO.

1 4 101

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN TEMPAT USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR WILAYAH PASAR KEPUTRAN KOTA SURABAYA.

0 1 108

PENGEMBANGAN MODEL KOMPETENSI APARAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA

0 0 10

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO SKRIPSI

0 1 25