I: Kalau mintak uang retribusi gitu Kepling, PP Pemuda Pancasila mintak semuanya itu bang.
P: Semalam dapat ku Informasi PP ga ada mintak bang.
I: Ahh.. siapa bilang ga pernah PP mintak duit bang? PP sering kok minta-minta gitu, kadang tiga ribu dimintanya kadang lima ribu. Memang paling besar orang
itu mintanya lima ribu. Kalau kepling itu udah wajibnya itu pun kadang-kadang, dua ribu aja nya diminta dia. Ga taulah ya ntah beda disana sama disini. Disini
yang paling sering minta itu PP bang.
P: Apakah abang tahu kalau dengan berjualan disini, abang itu sudah menjadi penyebab kemacetan di jalan ini, melanggar UU No.7 Tahun 2004,
melanggar Perda no. 31 tahun 1993, visi dan misi kota Medan ini juga, tau nya?
I: Tau bang.
P: Pernah gak bang Satpol PP kota Medan mensosialisasikan UU No.7, Perda No.31 itu ke PKL yang disini?
I: Kalau secara terus-terusan gak bang. Tapi kalau pemberitahuan gitu ada bang.
P: Lantas apa yang menjadi alasan abang tetap berjualan di lokasi ini?
I: Ini lah bang, penuhi hutang perut yang sejengkal ini. 3 kali sehari harus dipenuhi ini.
P: Sudah berapa kali abang ditertibkan Satpol PP selama jualan disini?
I: Kalau ditertibkan udah sering bang. Cuman kalau sampek disita gak pernah. Kalau sama kami tukang jual sticker ini ga pernah nya Satpol PP itu kasar bang.
Karena kami hanya make batang pohon ini ajanya untuk nempeli sticker ini. Sama penjual Es terus shiomay nya orang itu kasar karena semuanya pulak di
pake orang itu, sampek trotoar ini aja jadi tempat bangkunya. Kek mana lagi yang pejalan kaki itu bisa lewat.
P: Lantas pada saat penertiban, apakah satpol PP berkomunikasi terlebih dahulu dengan orang abang?
I: Sekedarnya aja bang. Disuruhnya tutup, kami tutup. Ga dijaga lagi, jualan kami lagi. Gitu-gitu ajanya orang itu.
Universitas Sumatera Utara
P: Bagaimana cara mereka berkomunikasi?
I: Yaitulah bang. Disuruh tutup ya kami tutup. Gaknya panjang-panjang orang itu ngomong bang. Paling adalah memag baliho dibuat orang itu dipohon sana
kemarin. Itu pun ga tau kemana dibuat balihonya. Udah rusak kurasa.
P: Pernahkah Satpol PP kota Medan bernegosiasi dengan para PKL disini pada saat akan ada penertiban?
I: Apa lah yang mau di negosiasikannya sama kami bang? Kami pun udah melanggarnya karena jualan disini. Manalah mungkin Satpol PP itu mau
negosiasi sama kami.
P: Lantas apakah cara mereka yang berkomunikasi yang seperti itu tepat menurut abang?
I: Kalau menurut ku udah baguslah komunikasi orang Satpol PP itu. Datang orang itu, dibilang jangan jualan disini, terus disuruhnya lah tutup. Ya berapa
hari lagi ga ada lagi orang itu, balik lagi kami jualan disini. Udah bisa lagi awak carik makan bang. Formalitas ajanya orang itu, biar ada kerjanya.
P: Apakah menurut abang Komunikasi, Negosiasi, dan Sosialisasi merupakan salah satu kunci utama agar abang terima ditertibkan?
I: Ga terlalu ngerti aku sebenarnya yang gitu-gitu bang. Kami carik makannya disini, kalau mau nertibkan ya ditertibkan aja. Cuman beberapa hari lagi balik
lagi kami kesini. Kek kemarin itu kami sempat ga jualan berapa bulan itu, pelanggan yang carik-carik kami.
P: Apa harapannya untuk Komunikasi Satpol PP kedepannya?